Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Sabtu, 19 Januari 2019

Jangan Lihat Tampilan Luar Bung karno



Siapa yang tidak kenal Ir. Soekarno atau Bung Karno, Presiden Pertama RI dan Bapak Proklamator Indonesia. Bung Karno mudah diingat dari cara beliau berpakaian dan gaya pidatonya yang membakar semangat.



Dari cara berpakaian, Bung Karno terlihat sangat necis dan berwibawa. Kopiah hitam, yang mungkin harganya tidak murah menurut ukuran pada masa itu, kaca mata hitam, yang tidak semua orang mampu membeli, jas yang dipenuhi lambang kebesaran, celana pantalon yang rapih dan sepatu hitam, yang sudah pasti harganya tidak murah. Belum lagi kebiasaan Bung Karno menghisap cerutu Kuba, yang sudah tentu harganya tidak diukur dengan rupiah.



Dari tampilan luar, mungkin secara sepintas orang menilai Bung Karno lebih mewakili penampilan kalangan Borjuis pada masanya daripada mewakili kalangan rakyat jelata. Bisa jadi, orang yang tidak mengenal Bung Karno luar dalam, akan menganggap Bung Karno bukanlah tipe prorakyat.

Tampilan luar Bung Karno memang seperti itu. Tapi, sikap Bung Karno yang ditunjukkan melalui tulisan, pidato dan wawancaranya justru berbeda dengan tampilan luarnya. Gaya Bung Karno memang necis, tapi bukan berarti Bung Karno tidak memikirkan nasib para petani, pedagang kecil di pasar dan buruh kontrak di pelabuhan.



Dengan memakai jas laksana seorang kapitalis, Bung Karno justru mengumandangkan Marhaenisme yang ia dapatkan dari seorang petani di Jawa Barat bernama Marhaen. Setelah menghisap dalam-dalam cerutu Kuba yang menjadi favoritnya, Bung Karno meneriakkan ganyang kapitalisme dan imperialisme. Dan dengan tampilan layaknya pejabat Negara Barat, Bung Karno mendatangi John F Kennedy, Presiden Amerika Serikat, menyampaikan kemarahannya di Gedung Putih dan menolak permohonan konsesi Freeport di Papua.



Dengan gaya berpakaian seperti tokoh-tokoh politik Barat, Bung Karno membuat satu perbedaan yang khas, yaitu kopiah hitam yang tidak pernah dilepasnya kemana pun dia pergi. Tampilan Bung Karno memang seperti orang Barat tapi beliau tidak suka budaya Barat. Beliau pernah melarang musik hiphop diperdengarkan. Jarang orang yang berani memutar piringan The Beatles atau Elvis Presley pada zaman Bung Karno. Band Koes bersaudara pernah menjadi tahanan karena melanggar larangan Bung Karno.



Tapi uniknya, meskipun anti terhadap budaya Barat, Bung Karno banyak menguasai bahasa-bahasa Barat. Jangan tanya bagaimana fasihnya Bung Karno berbicara dalam bahasa Inggris, Belanda, Jerman, dan Perancis. Padahal semasa itu belum ada kursus bahasa asing atau siaran video tutorial bahasa.



Tampilan luar Bung Karno memang tidak mencerminkan kedalaman hati dan pikirannya. Terlihat gagah, necis dan mewah tapi hatinya selalu menjerit melihat hidup rakyat banyak yang susah. Lalu kenapa Bung Karno tidak sesuaikan pakaiannya dengan kondisi rakyat? Barangkali Bung Karno cuma ingin menunjukkan wibawa Indonesia di mata dunia. Barangkali Bung Karno ingin mengatakan bahwa kami memang miskin tapi kami masih punya harga diri.

# Bung_Karno_the_pride_ofIndonesia
(Copas status Pak Abdi Kurnia Djohan)


---------------------------------------------------------------------------------------
Artikel yang dikutip dari salah satu Grup Whatsapp

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Jangan Lihat Tampilan Luar Bung karno Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan