Hidup ini memang penuh ujian ,bahkan ada yang bilang kalau hidup ini adalah ujian. Maka, jangan heran kalau kita harus sering menghadapi ujian. Terutama untuk kita , kita sebagai anak sekolahan maupun anak kuliah. Kita sering mengahadapi ujian-ujian tersebut.
Nah mari kita mulai , tentang ujian yang akan kita hadapi. Di antara HUJAN dan UJIAN ada kita ! ( lho kok bisa ). Hujan menyerbu bumi dengan peluru-peluru airnya. Kadang rintik saja , Sering, derasnya tak menyisakan jeda. Lama pula. Suatu saat diawali dengan tetes-tetes kecil.. lalu makin banyak tetesannya.. dan akhirnya: DERASNYA NYATA! Disaat lainnya, langsung BRESS! Deras airnya membasahi bumi, baju , jemuran, jempol kaki….Tanpa permisi, tanpa basa-basi. Nah kita di sini di umpamakan sebagai tanahnya ,
Kata Rasulullah, ada tiga model tanah di bumi yang akan menerimanya :
1. Ada tanah yang mampu menyerap air hujan itu dengan baik. Lalu berbagai tanaman tumbuh dengan rimbun di atas nya. Itulah tanah yang subur
2. Ada yang tanahnya keras, yang mampu menampung air. Sehingga ada yang bisa memakainya / memanfaatkannya.
3. Ada yang bersifat bebatuan. Tak bisa menyerap air, tak bisa pula menampung air . Air yang datang berlimpah nggak ada yang mampu dimanfaakan.
Begini anggaplah hujan = ujian. Sedang tanah di bumi = kita. Mau gak mau , senang ataupun heppi ( hehe…sama aja ya…?! ), hujan tetap aja turun ke bumi. Jadi terserah kita bagaimana kita menyikapinya, mau jadi tanah yang model apa.
Tang subur, sehingga hujan bisa menumbuhkan kesuburan potensi yang berubah prestasi?
Atau yang bisa menampung air, sehingga tetap bis di ambil hikmah manfaatnya ?
Atau cuman seperti batu yang keras, yang nggak dapat apa-apa? Wah Bisa ‘banjir’ masalah.
Makanya, tentukan sikap dari sekarang! Jadi yang mana ? Kalau pengin jadi yang pertama minimal jadi yang kedua.
Begitu pula kalau mau sukses dalam ujian ,ada lawan dan musuh yang menghadang., mengetes seberapa siap kita meraih keberhasilan. Jangan takut, jangan resah. Apalagi sampai ambil jurus seribu langkah: berpaling melarikan diri. Itu mah hanya untuk para pecundang. Bukan untuk para pemenang seperti kita sekalian.
Makanya, biar kita nggak kader duluan , padahal musuh saja belum kelihatan, kenali para musuh yang bisa bikin ujian berantakan. Seperti kata sang ahli strategi perang, engkong Sun-Tzu: Siapa yang tau diri dan lawannya, ia akan menang.
Siapkan diri, tabahkan hati. Yakinlah, Allah selalu membersamai.
Masalah berikutnya adalah Kurang Dapat Menguasai Materi. Tanayalah pada ahlinya, begitu ujar insan mulia, Rasulallah SAW.Kenapa? Karena ketika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya! Makanya, kalau dilakukan tanpa persiapan, tanpa menguasai serta memaham pelajaran, tunggulah keagagalannya. Bayangkan saja. Kalau ada soal berjumlah 100, kemudian si x hanaya bisa mengerjakan 5 saja, dia dapat nilai berapa? Betul sekali mendapatkan nilai NOL BESAR!! Lho, kok bisa ? karena kelima jawabannya salah semua hehehe…… Jadi, kalau kita ingin sukses ujian, penguasaan materi adalah keharusan. MASTER YOUR LESSONS!.
Lalu yang menjadi masalah lagi adalah Lupa, lupa dan lupa.
Lupa itu adalah sudah semacam bawaan manusia. Al-insaanu makaanul khotho’ wannisyaan. Manusia itu tempatnya salah dan lupa. Makanya, maafkan orang lain kalau sekali-sekali ia lupa atau berbuat salah. Nah, kalau keseringan lupa? Itu namanya “penyakit”. Pasti jadi sumber masalah. Apalagi kalau lupanya saat sedang menghadapi ujian, Wah, itu musibah!
Musuh Selanjutnya adalah kecemasan
Apakah kamu pernah mengalami halhal seperti ini?
Detak jatung yang cepat
Telapak tangan atau punggung berkeringt nafas terengah-engah
Mulut kering dan sukar menelan ( apalagi menelan besi, aspal, kaca….)
Ketegangan otot dada, tangan, leher, dan kaki
Tangan atau kaki bergetar
Suara bergetar atau parau
Tidak sanggup lagi mendengar atau susah konsentrasi
mudah lupa;
itu artinya kamu terkena sindrom mekanisme penyesuain ( General Adaption Syndromes/GAS ) .Itulah biang kecemasan. Tenang saja. Itu wajar kok. Ketika seseorang menghadapi ancaman, ia bersiaga untuk fight ( melawan )atau flight ( lari….!! ). Kalau kamu merasa terancam gara-gara rumus nggak hafal-hafal , atau ngerjan satu soal saja sampai seharian belum kelar ( waduh! Itu mah keterlaluan ), maka tubuhmu pun “menyesuaikan” diri. Cemas pu menghampiri. Si GAS dengan Pe-de nya datang. Tanpa permisi, tanpa uluk salam.
Jujur saja si GAS itu tidak bisa dihilangkan. Dalam kadar yang berlebihan , jadilah ia penyebab hadirnya si stress negative ( atau biasa disebut distress ). Kalau tak segera ditangani dengan baik, distress pun berubah menjadi depresi.hi……
Nah Ini Nih Solusinya!!
Setelah menjelajai daerah musuh, ini saatnya kamu menghimpun kekuatan untuk mengatasinysa, Saatnya kamu mengepalkan ke udara, dengan tatapan seorang jawara, seraya lantang bersuara ; ini nih solusinya!!!
Sisi ajaib ujian bisa kita nikmati dengan dua langkah,. Pertama, mengetahui manfaat ujian untuk kita. Tahu manfaatnya membuat enjoy dengan ujian. Takut jadi hilang, insya ALLAH berganti rasa tenang. Bahkan bisa jadi malah keranjingan.
Tahap kedua ; dengan melakukan persiapan menyeluruh bin matang untuk meraih manfaat-manfaatnya . Latihan membuatmu makin ahli, persiapan menjadikanmu mampu menguasai.
Pada tahap ketiga, tawakal adalah kuncinya . Setelah semua usaha telah dikerahkan, doa-doa telah dipanjatkan, inilah saatnya menyerahkan hasilnya pada Allah Tuhan Semesta Alam.
Face the truth to taste the sweet. Hadapi kenyataan agar bisa merasakan kenikmataanya karena apapun hasilnya, insya Allah itu yang terbaik untuk kita.
“ Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.”
(Q.s. al-Baqarah:216)
Kalau kita sudah berbuat yang terbaik,dengan usaha terbaik, dengan cara-cara yang diridhai Allah, yakinlah : kita tak akan pernah di kecewakan-Nya.
“…….dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya…..”( Q.s. al-Muzzammil :20 )
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).”( Q.s . ar-Rahman :60)
UJIAN , NGAPAIN DIA DATANG ?
Kembali ke pertanyaan! Rasulallah SAW, manusia mulia yang selalu benar perktaanya ( makanya jadi landasan syairat Islam ), Memberitahu kita manfaatnya bertanya. Kata beliau , “pada pertanyaan yang tepat ada setengah ilmu”.
Jadi memang benar kalau ada pepatah mengatakan bahwa malu bertanya sesat di jalan. Banyak bertanya ? Memalukan! ( Eiiitt belum tentu. Kalau pertanyan-pertanyannya bermutu tentu malah jadi jalan untuk mengeruk ‘harta karun’ ilmu.97 )
Maka, bareng-bareng bertanya. Kenapa si ujian harus datang pada kita?
Ujian datang pada kita adalah untuk
1. Mengetes Kemampuan yaitu seberapa jauh kemampuan kita.
2. Mengukur Keberhasilan Belajar yaitu cara kita mengukur keberhasilan belajar kita.
3. Sarana pembeda yaitu untuk membedakan , mana yang bisa, mana yang nggak tahu apa-apa. Siapa yang benar-benar paham , dan siapa yang kelihatan sok paham. Itulah salah satu fungsi diantara sarana pembeda
4. Memotivasi diri untuk Lebih berprestsi.
5. Sarana mendekatkan Diri pada Allah, saat dihadapkan dengan si ujian, kita tentu jadi lebih waspada. Yang jarang belajar, jadi hobi ke mana-mana bawa buku. Yang biasanya hobi kelayapan pun, jadi lebih nyadar untuk rajin tinggal di rumah Ibadah lebih rajin. Doa terasa lebih khusyuk. Beberapa sekolah mngadakan doa bersama , mabit di sekolah, hingga shalat Hajat ( semoga tak hanya saat ujian kian mendekat… )Memang , hanya kepada-Nya lah semua pinta kita haturkan.
Itulah satu di antara manfaat ujian. Bahkan, kalau kita boleh bilang, inilah manfaatnya yang paling utama. Yaitu sebagai sarana pendekatan pada Allah Ta’ala. Agar sukses, tak hanya maya. Tetapi Nyata. Dunia kena , akhirat so pasti lah yaa……!
O ya ini sekalian ada beberapa oleh-oleh doa , untuk menghadapi ujian agar kita selalu pe-de dalam mengahadpi ujian dan yakin kalau Allah selalu bersama kita :
Doa Saat hendak mengulangi materi
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku.Dan mudahkanlah untukku urusanku, Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Supaya mereka mengerti perkataanku”.
Doa Pergi menuju ke tempat Ujian
“Ya Tuhan kami Hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan Hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan Hanya kepada Engkaulah kami kembali."
Doa Ketika Hendak Ujian
"Ya Tuhanku Aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.,Dan Aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku."
Doa ketika lupa saat ujian atau belajar
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
Doa ketika kecemasan ( khawatir ) muncul saat sedang ujian atau belajar
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; Karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)".
Doa ketika menemui kesulitan saat ujian atau belajar
"Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya Aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
Doa ketika selesai dari menerjakan ujian, atau mengulang materi
Maha Suci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan.Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.
0 komentar:
Posting Komentar