Adam tercipta tanpa dilahirkan manusia manapun, tanpa persetubuhan dari manusia manapun, berarti Adam bukanlah manusia biasa. Adam manusia istimewa, tercipta tanpa ayah dan tanpa ibu, tak mempunyai silsilah. Rohnya juga berasal dari Allah (min Ruhillah). Roh Yesus juga berasal dari Allah. Roh kita juga berasal dari Allah. Kalau bukan dari Allah, lalu siapa yang menciptakan roh kita selain Allah? Penciptaan Adam tercatat jelas dalam Alkitab dan dalam Al-Qur`an: Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS. Ali ‘Imran: 59) Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh-Ku (ruuhii), maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (menghormat kepada Adam sebagai wakil Allah di muka bumi). (QS. Al-Hijr: 29) Allah tidak meletakkan kalimat-Nya, yaitu “Jadilah!”, pada rahim siapa pun ketika menciptakan Adam, tetapi Dia langsung mengatakan kalimat itu kepada Adam. Maka jadilah Adam.
Adam tercipta tanpa dilahirkan manusia manapun, tanpa persetubuhan dari manusia manapun, berarti Adam bukanlah manusia biasa. Adam manusia istimewa, tercipta tanpa ayah dan tanpa ibu, tak mempunyai silsilah. Rohnya juga berasal dari Allah (min Ruhillah). Roh Yesus juga berasal dari Allah. Roh kita juga berasal dari Allah. Kalau bukan dari Allah, lalu siapa yang menciptakan roh kita selain Allah?
Penciptaan Adam tercatat jelas dalam Alkitab dan dalam Al-Qur`an:
Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS. Ali ‘Imran: 59)
Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh-Ku (ruuhii), maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (menghormat kepada Adam sebagai wakil Allah di muka bumi). (QS. Al-Hijr: 29)
Allah tidak meletakkan kalimat-Nya, yaitu “Jadilah!”, pada rahim siapa pun ketika menciptakan Adam, tetapi Dia langsung mengatakan kalimat itu kepada Adam. Maka jadilah Adam.
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan tiupan/roh dari-Nya (ruuhum minHu). Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara. (QS. An-Nisaa: 171)
Anda tahu mengapa ruh disebut ruh? Ruh secara bahasa berarti tiupan, sesuatu yang ditiup, sesuatu yang berhembus, angin. Mungkin itulah sebabnya orang Kristen mengistilahkannya dengan nafas. Ruh disebut ruh karena dia dimasukkan ke dalam jasad dengan ditiupkan, dengan dihembuskan.
Dalam ayat itu dikatakan ‘kalimat-Nya yang Dia letakkan’, jadi jelas bukan Allah yang diletakkan dalam rahim, tetapi ketetapan-Nya, kehendak-Nya untuk mencipta. Dia tidak butuh siapa pun ketika mencipta Adam, maka Dia juga sanggup mencipta manusia tanpa benih dari laki-laki. Misal penciptaan Isa adalah seperti penciptaan Adam. Tetapi penciptaan Adam lebih luar biasa lagi, tanpa ayah, tanpa ibu. Allah langsung berkalam: “Jadilah!”. Dengan logos Tuhan… Adam dijadikan. Tanpa benih siapa pun, tanpa rahim siapa pun. LUAR BIASA!
By hotarticle | April 9, 2008