ROBERT GAGNE
1916-2002
1916-2002
"Learning is
something that takes place inside
a person's head- in the brain"
a person's head- in the brain"
Robert Gagne lahir tahun 1916 di North Andover,
MA. Beliau mendapatkan gelar A.B. pada Yale tahun 1937 dan pada tahun 1940
mendapat gelar Ph.D. dalam Psychology dari Universitas Brown. Mengajar pada
ConnecticutCollege for Women dari 1940-49 dan kemudian pada PennStateUniversity
dari 1945-1946. Antara 1949-1958, Gagne menjadi direktur “perceptual and motor
skills laborartory” dari U.S. Air force. Pada saat itu dia mulai mengembangkan
beberapa idenya yaitu teori belajar yang disebut
"The Conditions of Learning".
The Condition of Learning” Gagne membahas
tentang fase-fase dalam belajar, kapabilitas manusia yang
dihasilkan setelah belajar (outcomes), kondisi atau tipe pembelajaran (the
eight conditions learning) dan kejadian-kejadian belajar (nine
intructional events), serta hubungan kejadian-kejadian tersebut.
A.
Fase-fase dalam belajar
Gagne membagi
proses belajar berlangsung dalam empat fase utama, yaitu: (1) receiving the
stimulus situation (apprehending), (2) stage of acquisition, (3) storage, (4)
retrieval.
1. Fase
Receiving the stimulus situation (apprehending), merupakan
fase seseorang memperhatikan stimulus tertentu kemudian menangkap artinya dan
memahami stimulus tersebut untuk kemudian ditafsirkan sendiri dengan berbagai
cara. Misalnya sebelum menjelaskan tentang bakteri, guru menunjukkan
gambar-gambar bakteri yang menarik. Stimulus itu dapat spontan diterima atau
seorang Guru dapat memberikan stimulus agar siswa memperhatikan apa yang akan
diucapkan. Misalkan lagi dalam menjelaskan, seorang guru tidak langsung
memberikan apa yang akan disampaikan, tetapi dengan memberi umpan/memancing
siswanya dengan pertanyaan-pertanyaan.
2. Fase
Stage of Acquition, pada fase ini seseorang akan
dapat memperoleh suatu kesanggupan yang belum diperoleh sebelumnya dengan
menghubung-hubungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan sebelumnya. Misalnya saja saat SMA siswa memperoleh
pelajaran matematika tentang integral, kemudian saat kuliah ia memperoleh
materi tentang integral lanjutan. Disitu siswa menggabungkan
informasi-informasi yang ia dapat sebelumnya dengan informasi baru yang ia
dapat.
3. Fase
storage /retensi adalah fase penyimpanan informasi,
ada informasi yang disimpan dalam jangka pendek, ada yang dalam jangka panjang,
melalui pengulangan informasi dalam memori jangka pendek dapat dipindahkan ke
memori jangka panjang.
4. Fase
Retrieval/Recall, adalah fase mengingat
kembali atau memanggil kembali informasi yang ada dalam memori. Kadang-kadang
dapat saja informasi itu hilang dalam memori atau
kehilangan hubungan dengan memori jangka panjang. Untuk lebih daya ingat maka
perlu informasi yang baru dan yang lama disusun secara terorganisasi, diatur
dengan baik atas pengelompokan-pengelompokan menjadi katagori, konsep sehingga
lebih mudah dipanggil. Contohnya seperti yang tercantum di poin 2 di atas.
Kemudian ada fase-fase
lain yang dianggap tidak utama, yaitu (5) fase motivasi sebelum
pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, (6) fase
generalisasi adalah fase transfer informasi, pada
situasi-situasi baru, agar lebih meningkatkan daya ingat, siswa dapat diminta
mengaplikasikan sesuatu dengan informasi baru tersebut. (7) Fase
penampilan adalah fase dimana siswa harus memperlihatkan sesuatu
penampilan yang nampak setelah mempelajari sesuatu, seperti mempelajari
struktur kalimat dalam bahasa mereka dapat membuat kalimat yang benar, dan
(8) fase umpan balik, siswa harus diberikan umpan balik
dari apa yang telah ditampilkan (reinforcement).
B.
Kategori utama kapabilitas/kemampuan manusia/outcomes
Setelah selesai belajar, penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan (capabilities). Kemampuan-kemampuan tersebut
dibedakan berdasarkan atas kondisi mencapai kemampuan tersebut berbeda-beda.
Ada lima kemampuan (kapabilitas) sebagai hasil belajar yang diberikan Gagne
yaitu :
1. Verbal
Information (informasi verbal), adalah kemampuan siswa untuk memiliki
keterampilan mengingat informasi verbal, ini dapat dicontohkan kemampuan siswa
mengetahui benda-benda, huruf alphabet dan yang lainnya yang bersifat verbal.
2. Intellectual
skills (keterampilan
intelektual), merupakan penampilan yang ditunjukkan siswa tentang
operasi-operasi intelektual yang dapat dilakukannya. Keterampilan intelektual
memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya melalui pengunaan
simbol-simbol atau gagasan-gagasan. Yang membedakan keterampilan intelektual
pada bidang tertentu adalah terletak pada tingkat kompleksitasnya.
Untuk memecahkan masalah siswa memerlukan aturan-aturan tingkat tinggi yaitu
aturan-aturan yang kompleks yang berisi aturan-aturan dan konsep terdefinisi,
untuk memperloleh aturan – aturan ini siswa sudah harus belajar beberapa konsep
konkret, dan untuk belajar konsep konkret ini siswa harus menguasai
diskriminasi-diskriminasi.
3. Cognitive strategies (strategi kognitif), merupakan sustu
macam keterampilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan tertentu bagi
belajar dan berpikir. Proses kontrol yang digunakan siswa untuk memilih dan
mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat dan berpikir.
Beberapa strategi kognitif
adalah:
a.
Strategi-strategi
menghafal, yaitu siswa melakukan latihan tentang materi yang dipelajari dalam
bentuk pengulangan terus-menerus.
b.
Strategi-strategi
elaborasi, yaitu siswa mengasosiakan hal-hal yang akan dipelajari dengan
bahan-bahan lain yang tersedia. Misalnya mempelajari puisi dengan cara
memparafrasekan puisi tersebut.
c.
Strategi-strategi
pengaturan, yaitu mempelajari materi dengan menyusun kerangka yang teratur dari
materi tersebut.
d.
Strategi-strategi
metakognitif, meliputi kemampuan siswa untuk menentukan tujuan belajar,
memperkiran keberhasilan pencapain tujuan itu, dan memilih alternatif untuk
mencapai tujuan itu.
e.
Strategi-strategi afektif,
yaitu teknik yang digunakan siswa untuk memusatkan dan mempertahankan
perhatian, mengendalikan kemarahan dan menggunakan waktu secara efektif.
4. Attitudes
(sikap-sikap)
merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku
seseorang terhadap benda, kejadian atau mahluk hidup lainnya. Sekelompok sikap
yang penting ialah sikap-sikap kita terhadap orang lain. Bagaimana sikap-sikap
sosial itu diperoleh setelah mendapat pembelajaran itu yang menjadi hal penting
dalam menerapkan metode dan materi pembelajaran. Sikap-sikap yang umum biasanya disebut dengan
nilai. Sikap-sikap ini ditujukan pada perilaku-perilaku sosial seperti
kata-kata kejujuran, dermawan, dan istilah-istilah lain yang lebih moralitas.
5. Motor
skills (keterampilan
motorik) merupakan keterampilan kegiatan fisik dan penggabungan kegiatan
motorik dengan intelektual sebagai hasil belajar. Keterampilan motorik bukan
hanya mencakup kegiatan fisik saja tapi juga kegiatan motorik dengan
intelektual seperti membaca, menulis, dllnya
C. Kondisi atau tipe pembelajaran
1. Signal
learning (belajar isyarat)
Belajar isyarat merupakan
proses belajar melalui pengalaman-pengalaman menerima suatu isyarat tertentu
untuk melakukan tindakan tertentu. Misalnya ada “Aba-aba siap” merupakan
isyarat untuk mengambil sikap tertentu, tersenyum merupakan isyarat perasaan senang.
2. Stimulus-response
learning (belajar melalui stimulus-respon)
Belajar stimulus-respon (S-R), merupakan
belajar atau respon tertentu yang diakibatkan oleh suatu stimulus tertentu. Melalui
pengalaman yang berulang-ulang dengan stimulus tertentu sesorang akan
memberikan respon yang cepat sebagai akibat stimulus tersebut.
3. Chaining (rantai atau rangkaian)
Chaining atau rangkaian, terbentuk dari
hubungan beberapa S-R, oleh sebab yang satu terjadi segera setelah yang satu
lagi. Misalnya : Pulang kuliah, ganti baju, makan, istirahat, belajar.
4. Verbal association (asosiasi verbal)
Mengenal suatu bentuk-bentuk
tertentu dan menghubungkan bentuk-bentuk rangkaian verbal tertentu. Misalnya : seseorang
mengenal bentuk geometris, bujur sangkar, jajaran genjang, bola. Lalu merangkai
itu menjadi suatu pengetahuan geometris, sehingga seseorang
dapat mengenal bola yang bulat, kotak yang bujur sangkar.
5. Discrimination
learning (belajar
diskriminasi)
Belajar diskriminasi adalah
dapat membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya, dapat membedakan manusia
yang satu dengan manusia yang lainnya walaupun bentuk manusia hampir sama,
dapat membedakan merk sepedamotor satu dengan yang lainnya walaupun bentuknya
sama. Kemampuan diskriminasi ini tidak terlepas dari jaringan, kadang-kadang
jika jaringan yang terlalu besar dapat mengakibatkan interferensi atau tidak
mampu membedakan.
6. Concept
learning (belajar
konsep)
Belajar konsep mungkin karena
kesanggupan manusia untuk mengadakan representasi internal tentang dunia
sekitarnya dengan menggunakan bahasa. Mungkin juga binatang bisa melakukan
tetapi sangat terbatas, manusia dapat melakukan tanpa terbatas berkat bahasa dan
kemampuan mengabstraksi. Dengan menguasai konsep ia dapat menggolongkan dunia
sekitarnya menurut konsep itu misalnya : warna, bentuk, jumlah, ukuran, jenis.
7. Rule
learning
(belajar aturan)
Belajar model ini banyak
diterapkan di sekolah, banyak aturan yang perlu diketahui oleh setiap orang
yang telah mengenyam pendidikan. Misalnya : angin berembus dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah, 1 + 1 = 2 dan lainnya, bumi itu bulat. Suatu aturan dapat
diberikan contoh-contoh yang konkrit.
8. Problem
solving (memecahkan masalah)
Memecahkan masalah merupakan
suatu pekerjaan yang biasa yang dilakukan manusia. Setiap hari dia melakukan
problem solving bayak sekali. Untuk memecahkan masalah dia harus memiliki
aturan-aturan atau pengetahuan dan pengalaman, melalui pengetahuan
aturan-aturan inilah dia dapat melakukan keputusan untuk memecahkan suatu
persoalan. Seseorang harus memiliki konsep-konsep, aturan-aturan dan memiliki
“sets” untuk memecahkannya dan suatu strategi untuk memberikan arah kepada
pemikirannya agar ia produktif.
D.
Kejadian-kejadian instruksional
Apakah yang terjadi dalam
mengajar? Mengajar dapat kita pandang sebagai usaha mengontrol kondisi ekstern.
Kondisi ekstern merupakan satu bagian dari proses belajar, namun termasuk tugas
guru yang utama dalam mengajar.
Mengajar terdiri dari sejumlah kejadian-kejadian
tertentu yang menurut Gagne terkenal dengan “Nine instructional events”
yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Gain attention (memelihara perhatian)
Dengan stimulus ekster kita berusaha membangkitkan
perhatian dan motivasi siswa untuk belajar.
2.
Inform learners of objectives
(penjelasan tujuan pembelajaran)
Menjelaskan kepada murid tujuan dan
hasil apa yang diharapkan setelah belajar. Ini dilakukan dengan komunikasi
verbal.
3.
Stimulate recall of prior learning
(merangsang murid)
Merangsang murid untuk mengingat
kembali konsep, aturan dan keterampilan yang merupakan prasyarat agar memahami
pelajaran yang akan diberikan.
4.
Present the content (menyajikan stimuli)
Menyajikan stimuli yang berkenaan dengan bahan pelajaran
sehingga murid menjadi lebih siap menerima pelajaran.
5.
Provide "learning guidance" (memberikan
bimbingan)
Memberikan bimbingan kepada murid
dalam proses belajar
6.
Elicit performance /practice
(pemantapan apa yang dipelajari)
Memantapkan apa yang dipelajari dengan
memberikan latihan-latihan untuk menerapkan apa yang telah dipelajari itu.
7.
Provide feedback (memberikan feedback)
Memberikan feedback atau balikan
dengan memberitahukan kepada murid apakah hasil belajarnya benar atau tidak.
8.
Assess performance (menilai hasil
belajar)
Menilai hasil-belajar dengan
memberikan kesempatan kepada murid untuk mengetahui apakah ia telah benar
menguasai bahan pelajaran itu dengan memberikan beberapa soal.
9.
Enhance retention and transfer to the job
(mengusahakan transfer)
Mengusahakan transfer dengan memberikan contoh-contoh
tambahan untuk menggeneralisasi apa yang telah dipelajari itu sehingga ia dapat
menggunakannya dalam situasi-situasi lain
Dalam
mengajar hal di atas dapat terjadi sebagian atau semuanya, Proses belajar
sendiri terjadi antara peristiwa nomor 5 dan 6. Peristiwa-peristiwa itu
digerakkan dan diatur dengan perantaraan komunikasi verbal yakni guru
mengatakan kepada murid apa yang harus dilakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar