Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Kamis, 11 Juni 2015

Menjemput Rezeki

www.mengejarasa.com

Di lapaknya yang bertenda biru beliau (Ibu) melayani pelangganan.. Warung nasi bergerobak ini ramai sekali kalau sore karena bersahabat dengan dompet mahasiswa baik awal bulan atau akhir bulan.. Karena dengan uang Rp 5000,00 kita bisa pulang dengan kenyang, dapat nasi sayur, gorengan dan es teh.. Sering-seringnya aku ke sana hanya beli nasi sayur dan dua gorengan, cukup Rp 3500,00 paket makan sore tersebut bisa aku bawa pulang.. Sore itu saya tidak sengaja berbincang dengan beliau, karena kebetulan kami harus menunggu nasi yang belum begitu matang sehingga ada jeda waktu untuk menyapa dan bertanya.. kalau hari biasanya tidak akan sempat karena beliau sibuk melayani pelanggan yang antriannya bukan main..

Sering- seringnya rezeki itu tidak akan datang sendiri, dengan kata lain rezeki itu perlu dijemput.. Beliau bercerita setiap sore berangkat dari rumahnya tasikmadu untuk berjualan warung nasi bergerobak (HIK - baca : hidangan istimewa kampus) di pasar Panggung Rejo.. kalau teman teman tahu pabrik gula tasikmadu maka rumah ibunya masih ke utara beberapa kilometer.. kalau di kira-kira jarak pasar panggung rejo dan tasikmadu cukup jauh, 10 km lebih.. kalau ditempuh motor sekitar 20 menit.. setiap hari pergi sore pulang malam.. pasti banyak yang mengira beliau rumahnya sekitar Jebres.. padahal rumahnya dari kabupaten seberang..
Kita harus mau berpindah, kalau ingin nasib kita berubah.. Kalau ingin mendapatkan rezeki maka kita harus memacu diri..
Dulu awalnya yang berjualan nasi adalah bapak.. beliau sudah berjualan lebih dari 6 tahun, kemudian menikah dengan ibu dan menekuni jualan ini hingga umur anaknya yang sudah kisaran 6 tahun.. Dulu pelangganannya mungkin tidak sebanyak sekarang.. Namun sekarang alhamdulillah, saya harus antri juga untuk mendapatkan sebungkus nasi.. Jam empat sudah ada yang mampir beli, sampai jam sepuluh pun masih ada yang makan nasi dan wedangan di sana.. Beliau berdua (dan tim tentunya - karena ada yang membantu menggoreng dan membuat minuman) mendapatkan rezeki yang berkecukupan mereka harus berproses selama lebih dari lima belas tahun untuk mendapatkan penghasilan dari pundi pundi pelanggan..  
kuncinya adalah proses, sabar dan istiqomah..
"Buk, ini peralatan dapurnya ada yang dibawa pulang atau di masukkan ke dalam kios?" tanyaku.. "enggak mas, ini setelah dicuci ditaruh di sana, di luar.. ditata yang rapat dan ditinggal.. kalau dibawa ke rumah ya merepotkan.. selama ini aman di sana.."
kuncinya adalah percaya.. percaya kepada Allah bahwa Dia akan menjaga sesuatu yang kamu pasrahkan kepada-Nya..
***
Perpustakaan Nurul Huda, 11 Juni 2015 - 09:24 WIB
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Menjemput Rezeki Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan