www.mengejarasa.com |
Niat merupakan dasar dalam beramal, namun sering-seringnya banyak sekali halangan dalam membangunnya.. contohnya nih niat kurang bulat dan niat kurang lurus.. lebih parah lagi kalau tidak punya niat.. niat itu memiliki kadar, ketika niat kurang bulat berdampak pada hasil, hasilnya juga tidak bulat lagi..
ketika hasil seharusnya menghasilkan satu karya utuh, maka ketika niatnya hanya setengah-setengah maka hasilnya juga dapat setengah..ketika niat kurang lurus maka berdampak pada titik akhir dalam beramal.. niat ketika lurus maka akan berakhir pada pahala..ketika niat kita kurang lurus bisa jadi hanya berakhir pada lelah belaka.. bukankah itu sia-sia? untuk itu niatkan semua amalanmu itu adalah ibadah..
seringkali teman saya memberikan nasehat dan penyemangat, "Semoga lelahmu lillah".. harapan yang ada didalam pesan itu adalah kelurusan niat.. ketika niat kita karena Allah maka insya Allah maka akan berujung pada pahala, ditambah dengan hadiah yang nyata yang ada di dunia yang tidak dapat kita sangka-sangka hadirnya.. kita harus percaya bahwa Allah akan mengganti apa yang kita korbankan dengan sesuatu yang lebih baik.. sesungguhnya niat berdampak pada hasil beramal..
dalam islam berniat saja sudah mendapatkan pahala walau tidak melakukannya, bukankah itu luar biasa? selagi kita masih bisa menggerakkan maka beramal merupakan suatu kewajiban.. seringkali niat untuk beramal itu terasa berat, namun bukankah kita masih memiliki kuasa untuk memaksa hati kita berniat, memaksa jaringan tubuh kita untuk bekerja? sesungguhnya dalam berniat itu membutuhkan latihan..
bisa jadi ketika kita merasa berat untuk berniat, bisa jadi karena kita merasa sendiri.. untuk itu kita tidak boleh mengurung diri.. sendiri memang membuat diri kita memiliki privasi, namun semangat berniat tak bisa tumbuh sendiri.. dia membutuhkan orang lain untuk "menyirami" dan memberikan "nutrisi".. sesungguhnya dalam berniat itu membutuhkan bantuan..
apakah semua niat dan amalan kita hanya berlaku satu kali saja? satu hari saja? tidak !.. seharusnya niat dan amalan itu tetap utuh, tumbuh dan berkembang menjadi niat dan amalan yang dijalankan terus menerus.. dalam istilah lain adalah niat dan amalan yang istiqomah.. istiqomah merupakan perwujudan dari sabar, ikhlas dan syukur.. bisa jadi ketika kita tidak istiqomah komponen diatas sedang mengalami masalah.. ketika kita sering kabur dari kewajiban bisa jadi kita tidak ikhlas, dengan kata lain kita sedang mengalami paksaan.. namun kadang- kadang ketika tidak dipaksa maka tidak selesai selesai.. setiap amalan pasti akan ada sandungan.. pilihannya sekarang ada tiga, apakah yang sudah kita mulai itu akan mendapat predikat selesai atau tertunda atau tidak selesai?
apakah semua niat dan amalan kita hanya berlaku satu kali saja? satu hari saja? tidak !.. seharusnya niat dan amalan itu tetap utuh, tumbuh dan berkembang menjadi niat dan amalan yang dijalankan terus menerus.. dalam istilah lain adalah niat dan amalan yang istiqomah.. istiqomah merupakan perwujudan dari sabar, ikhlas dan syukur.. bisa jadi ketika kita tidak istiqomah komponen diatas sedang mengalami masalah.. ketika kita sering kabur dari kewajiban bisa jadi kita tidak ikhlas, dengan kata lain kita sedang mengalami paksaan.. namun kadang- kadang ketika tidak dipaksa maka tidak selesai selesai.. setiap amalan pasti akan ada sandungan.. pilihannya sekarang ada tiga, apakah yang sudah kita mulai itu akan mendapat predikat selesai atau tertunda atau tidak selesai?
***
Perpustakaan Nurul Huda, 23 Juni 2015 - 13:40 WIB
0 komentar:
Posting Komentar