Lumut merupakan tumbuhan
darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang
hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.). Lumut
tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil.
Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifil maka hutan demikian disebut hutan
lumut.
Pada lumut, akar yang
sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan Rhizoid (akar
semu), oleh karena aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara
tumbuhan ber-talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-kormus (Kormofita). Lumut
mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof.
Akar dan batang pada lumut tidak
mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem).
Pada tumbuhan lumut terdapat
Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu:
a. Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermtozoid b. alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum |
|
Jika kedua gametangia terdapat dalam
satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika terpisah pada dua individu
disebut berumah dua (Dioesius).
Gerakan spermatozoid ke arah ovum
berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir
yang dihasilkna oleh sel telur.
Sporogonium adalah badan penghasil
spora, dengan bagian bagian :
- Vaginula (kaki)
- Seta (tangkai)
- Apofisis (ujung seta yang melebar)
- Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan Kolumela (jaringan dalam kotak
spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid.
- Vaginula (kaki)
- Seta (tangkai)
- Apofisis (ujung seta yang melebar)
- Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan Kolumela (jaringan dalam kotak
spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid.
Lumut dibedakan menjadi Dibedakan menjadi 3
divisi yaitu Hepatophyta, Briophyta, Anthocerophyta.
1) Hepatophyta/Lumut Hati
Divisi Hepatophyta atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab. Tubuh lumut hati memiliki struktur mirip akar, batang, dan daun. Siklus hidup lumut hati mirip dengan lumut daun.
Perkembangbiakan lumut hati dilakukan secara seksual
dan aseksual. Secara aseksual, lumut hati melakukan reproduksi dengan sel yang
strukturnya menyerupai mangkuk berisi kumpulan tunas di permukaan gametofit.
Struktur ini disebut gemma cup.
Sebagian besar lumut hati ini mempunyai sel-sel yang mengandung
minyak. Minyak tersebut berupa kumpulan tetes-tetes minyak atsiri. Tumbuhnya
lekat dengan permukaan tanah yang lembap dengan ratusan rizoid yang
panjang dan halus. Cara perkembangbiakannya sama dengan lumut pada
umumnya, yaitu secara seksual dan tempat anteridium dan arkegonium
terpisah. Pendukung anteridium dinamakan
anteridiofor dan pendukung arkegonium dinamakan arkegoniofor.
Pada tiap lekukan (lobus) terdapat satu arkegonium yang tumbuh ke
arah bawah. Pada saat turun hujan, pembuahan ini akan terjadi, yaitu oleh
percikan air hujan, cairan yang mengandung spermatozoid terlempar dari
anteridium ke arkegoniofor dan terbentuk zigot, kemudian menjadi sporofit
dan terbentuk kapsul sebagai tempat terbentuknya spora, sementara
arkegoniofor akan tumbuh terus memanjang. Spora ini akan jatuh pada
tempat yang cocok sehingga akan berkecambah menjadi protonema yang
berupa benang pendek dan mengandung klorofil dan selanjutnya tumbuh
menjadi tumbuhan lumut hati.
Lumut hati juga melakukan perkembangbiakan secara aseksual dengan
pemisahan bagian tubuhnya (fragmentasi) dan pembentukan kuncup
(gemma) pada bagian atas daun, kuncup yang terlepas tersebut akan tumbuh
menjadi tumbuhan lumut hati.
Dahulu, lumut ini digunakansebagai bahan obat penyakit hepar (hati), tetapi sampai saat ini belum diketahui secara pasti kepentingan ekonomisnya. Tetapi dapat digunakan sebagai indikator untuk daerah lembap dan basah.
Sebagian besar lumut hati ini mempunyai sel-sel yang mengandung
minyak. Minyak tersebut berupa kumpulan tetes-tetes minyak atsiri. Tumbuhnya
lekat dengan permukaan tanah yang lembap dengan ratusan rizoid yang
panjang dan halus. Cara perkembangbiakannya sama dengan lumut pada
umumnya, yaitu secara seksual dan tempat anteridium dan arkegonium
terpisah. Pendukung anteridium dinamakan
anteridiofor dan pendukung arkegonium dinamakan arkegoniofor.
Pada tiap lekukan (lobus) terdapat satu arkegonium yang tumbuh ke
arah bawah. Pada saat turun hujan, pembuahan ini akan terjadi, yaitu oleh
percikan air hujan, cairan yang mengandung spermatozoid terlempar dari
anteridium ke arkegoniofor dan terbentuk zigot, kemudian menjadi sporofit
dan terbentuk kapsul sebagai tempat terbentuknya spora, sementara
arkegoniofor akan tumbuh terus memanjang. Spora ini akan jatuh pada
tempat yang cocok sehingga akan berkecambah menjadi protonema yang
berupa benang pendek dan mengandung klorofil dan selanjutnya tumbuh
menjadi tumbuhan lumut hati.
Lumut hati juga melakukan perkembangbiakan secara aseksual dengan
pemisahan bagian tubuhnya (fragmentasi) dan pembentukan kuncup
(gemma) pada bagian atas daun, kuncup yang terlepas tersebut akan tumbuh
menjadi tumbuhan lumut hati.
Dahulu, lumut ini digunakansebagai bahan obat penyakit hepar (hati), tetapi sampai saat ini belum diketahui secara pasti kepentingan ekonomisnya. Tetapi dapat digunakan sebagai indikator untuk daerah lembap dan basah.
Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan Porella
platyphilla.
2) Bryophyta/Lumut Daun
2) Bryophyta/Lumut Daun
Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena
bentuk
tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar (rizoid), batang,
dan daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut terbanyak dibandingkan
lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. Habitatnya yang amat luas,
dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul dan secara periodik mengalami
masa kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh.
Dapat tumbuh juga di antara rumput-rumput, di atas batu-batu cadas,
batang dan cabang pohon, di rawa-rawa, tetapi di dalam air jarang ditemukan.
Karena habitatnya sangat luas, maka tubuhnya pun mempunyai struktur
yang bermacam-macam.
tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar (rizoid), batang,
dan daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut terbanyak dibandingkan
lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. Habitatnya yang amat luas,
dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul dan secara periodik mengalami
masa kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh.
Dapat tumbuh juga di antara rumput-rumput, di atas batu-batu cadas,
batang dan cabang pohon, di rawa-rawa, tetapi di dalam air jarang ditemukan.
Karena habitatnya sangat luas, maka tubuhnya pun mempunyai struktur
yang bermacam-macam.
Jika diamati struktur tubuhnya, lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang mempunyaibatang
semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada substratnya,
tetapi mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bentuk
daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral.
yang membedakan lumut dengan tumbuhan tingkat tinggi adalah tidak ditemukannya jaringan pengangkut, sehingga digolongkan tersendiri.
Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang
atau ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya
paling atas. Ada lumut daun yang bersifat banci atau berumah satu, yaitu
jika terdapat anteridium dan arkegonium, sedangkan yang bersifat berumah
dua jika kumpulan anteridium dan arkegonium terpisah tempatnya. Apabila
anteridium ini sudah masak, maka akan membuka pada ujungnya, hal ini
terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di ujung menjadi berlendir dan
mengembang sehingga kutikulanya pecah. Hal tersebut juga terjadi pada
arkegonium yang sel telurnya telah siap untuk dibuahi. Pada arkegonium,
tepi bagian dindingnya terbuka dan akan membengkok ke luar dan berbentuk
seperti corong
Karena sporofit yang ada di dalam arkegonium terus tumbuh
membesar
dan memanjang, maka arkegonium lama kelamaan akan robek dan akan
membentuk tudung (kaliptra) pada bagian atas sporofit. Bagian atas sporofit ini
akan terus membesar dan membentuk kapsul/sporangium.
Kapsul yang telah masak memperlihatkan susunan yang khusus, yaitu berbentuk seperti tabung
silindris dan pada puncaknya mempunyai penutup yang disebut operculum, di
bawah operculum terdapat gigi peristom jika dalam keadaan lembap akan
menutup sehingga spora tidak bisa keluar. Apabila keadaan kering atau kapsul
sudah masak, maka gigi peristom akan membuka menghadap ke luar dan
operculum terlepas sehingga spora akan keluar.
Gigi peristom juga mempunyai tangkai yang disebut seta. Seta ini akan
mengangkat kapsul ke atas, sehingga spora yang akan dikeluarkannya mudah
tertiup angin dan tersebar ke mana-mana. Spora tersebut bila jatuh pada
tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protonema, tumbuh tunas-tunas,
dan menjadi tumbuhan lumut.
Apabila ada hujan, air ini sangat membantu spermatozoid menuju sel
telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid
dan gerakannya disebut sebagai gerak kemotaksis. Setelah terjadi pembuahan,
akan terbentuk zigot, selanjutnya akan berkembang menjadi embrio kemudian
berkembang menjadi sporofit.
Contoh species lumut daun yang terkenal adalah Sphagnum sp dan ……….
dan memanjang, maka arkegonium lama kelamaan akan robek dan akan
membentuk tudung (kaliptra) pada bagian atas sporofit. Bagian atas sporofit ini
akan terus membesar dan membentuk kapsul/sporangium.
Kapsul yang telah masak memperlihatkan susunan yang khusus, yaitu berbentuk seperti tabung
silindris dan pada puncaknya mempunyai penutup yang disebut operculum, di
bawah operculum terdapat gigi peristom jika dalam keadaan lembap akan
menutup sehingga spora tidak bisa keluar. Apabila keadaan kering atau kapsul
sudah masak, maka gigi peristom akan membuka menghadap ke luar dan
operculum terlepas sehingga spora akan keluar.
Gigi peristom juga mempunyai tangkai yang disebut seta. Seta ini akan
mengangkat kapsul ke atas, sehingga spora yang akan dikeluarkannya mudah
tertiup angin dan tersebar ke mana-mana. Spora tersebut bila jatuh pada
tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protonema, tumbuh tunas-tunas,
dan menjadi tumbuhan lumut.
Apabila ada hujan, air ini sangat membantu spermatozoid menuju sel
telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid
dan gerakannya disebut sebagai gerak kemotaksis. Setelah terjadi pembuahan,
akan terbentuk zigot, selanjutnya akan berkembang menjadi embrio kemudian
berkembang menjadi sporofit.
Contoh species lumut daun yang terkenal adalah Sphagnum sp dan ……….
3) Anthocerophyta/ Lumut Tanduk
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati.
Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut ini mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, masing – masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut.
1.tubuhnya mirip lumut hati, tetapi berbeda pada sporofitnya
2. berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini berkerabatan plg dekat dgn tumbuhan berpembuluh dibanding dari kelas lain pada tumbuhan lumut
3. gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis dgn tepi yg berlekuk
4. rhizoid berada pada bagian ventral
5. habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi
Tempat hidup ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi jalan yang basah atau lembab.
Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid susunan talus masih sederhana, sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan satu pirunoid besar. Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup berbentuk ginjal.
Sporofit umumnya berupa kapsul yang berbentuk silender dengan panjang antara 5-6 cm. pangkal sporofitnya dibungkus dengan selubung dari jaringan gametofit.
Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. Anteridium terkumpul pada suatu lekukan sisi atas talus arkegonium juga terkumpul pada suatu lekukan pada sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan suatu dinding pisah melintang. Sel diatas terus membelah yang merupakan sporogenium diikuti oleh sel bagian bawah yang membelah terus-menerus membentuk kaki ang berfungsi sebagai alat penghisap, bila sporogenium masak makan akan pecah seperti buah polongan, menghasilkan jaringan yang terdiri dari beberapa deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumila inin diselubungi oleh sel jaringan yang akemudian menghasilkan spora, yang disebut arkespora.
Contoh
lumut tanduk adalah Anthoceros laevisBentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati.
Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut ini mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, masing – masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut.
1.tubuhnya mirip lumut hati, tetapi berbeda pada sporofitnya
2. berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini berkerabatan plg dekat dgn tumbuhan berpembuluh dibanding dari kelas lain pada tumbuhan lumut
3. gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis dgn tepi yg berlekuk
4. rhizoid berada pada bagian ventral
5. habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi
Tempat hidup ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi jalan yang basah atau lembab.
Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid susunan talus masih sederhana, sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan satu pirunoid besar. Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup berbentuk ginjal.
Sporofit umumnya berupa kapsul yang berbentuk silender dengan panjang antara 5-6 cm. pangkal sporofitnya dibungkus dengan selubung dari jaringan gametofit.
Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. Anteridium terkumpul pada suatu lekukan sisi atas talus arkegonium juga terkumpul pada suatu lekukan pada sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan suatu dinding pisah melintang. Sel diatas terus membelah yang merupakan sporogenium diikuti oleh sel bagian bawah yang membelah terus-menerus membentuk kaki ang berfungsi sebagai alat penghisap, bila sporogenium masak makan akan pecah seperti buah polongan, menghasilkan jaringan yang terdiri dari beberapa deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumila inin diselubungi oleh sel jaringan yang akemudian menghasilkan spora, yang disebut arkespora.
0 komentar:
Posting Komentar