Kehadiran
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran merupakan tantangan
tersendiri dalam dunia pendidikan, khususnya, teknologi pembelajaran dewasa
ini. UNTUK ITU, dibutuhkan sumber daya manusia yang tanggap terhadap perkembangan
TIK. Hal ini TIK buakan hanya sebatas bagaimana mengoperasikann computer saja,
namun bagaimana menggunakanm teknologi untuk berkolaborasi, berkomunikasi,
melakukan penelitian, dan menyelesaikan berbagai persoalan dalam proses
pembelajaran yang semakin kompleks dan berkembang secara dinamis. Sejalan
dengan itu, yaverbaum, culcarni dan wood 1997) menjelaskan bahwa dengan ada
perangkat computer beserta koneksinya serta tersedianya multimedia dalam
pembelajaran dapat memperkaya suasana pembelajaran. TIK dapat menyusun pola
interaktif yang dapat meningkatkan daya retensi belajar bagi peserta belajar.
Penerapan TIK diberbagai sekolah telah dilakukan dengan penyapaian hasil
belajar siswa cukup membanggakan. Perubahan pengajaran menadi bentuk pembelajaran
dapat berkembang dengan pesat. Untuk itu model pengolahan pemebelajaran yang
berpusat pada peserta belajar dapat dijadikan pilihan. Guru berperan sebagai
fasilitator dalam rangka menunjang tumbuhnya kreativitas siswa. Kemandirian
siswa terus ditumbuhkan dan dimotivasi dengan merubah pola interaksi
pembelajaran yang multi arah.
Harapannya,
TIK dalam pembelajaran dapat mendorong timbulnya komunikasi, kreativitas dan
mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta belajar. TIK juga
membuat pengetahuan atau materi pembelajaran yang disajikan baik berupa verbal
dan visual dapat member daya ingat lebih lama. Siswa belajar menggunakan
teknologi akan lebih siap menghadapi dunia kerja dan mengembangkan sikap
berpikir ilmiah dan kritis. Dan lebih baik akibat dari pemberian skiil yang
memadai.
Sementara
itu, penggunaan komputer dalam pembelajaran dalam laboratorium visual akan
mendorong siswa lebih aktif dan interaktif.
Pembelajaran
yang diperkaya oleh ketersediaaan TIK memberikan hasil anatar lain :
a.
Mempercepat
pembelajaran kognitif
b.
Memperluas
pengalaman belajar
c.
Meningkatkan
management diri
d.
Menfasilitasi
pengumpulan data dan presentasinya
Piranti
TIK terdiri dari dua, piranti keras dan piranti lunak, software education.
Menurut UNESCO, posisi Indonesia berada pada posisi kedua (applying) dari empat
tahapan mengimplementasikan TIK dalam dunia pendidikan, maka dari itu
pemerintah menetapkan kebijakkan melalui Inpres No 6/2001, Kepres 20/2006,
Kemendiknas No 50/P/2007 bahwa pembelajaran di Indonesia berbasis pengetahuan
melalui optimalisasi TIK. Hal-hal tersebut akan terlaksana jika didukung oleh
kemampuan sumber daya guru, fasilitator, operator dan siswa terhadap penguasaan
TIK.
Faktor
yang berpengaruh dalam pembelajaran berbasis TIK yaitu:
1. Tujuan pendidikan yang hendak dicapai
2. Metode pembelajaran yang akan digunakan
3. Materi pemebelajaran yang akan diajarkan
4. Sumber belajar yang tersedia
Pembelajaran
berbasis TIK membantu siswa mampu bertindak secara nyata dan mampu
menjadikannya sebagai wahana untuk belajar. Guru perlu memperhatikan dan peka
terhadap situasi belajar yang dihadapinya, hal ini dapat dilakukan dengan
memahami factor-faktor yang mempengaruhi situasi-situasi tersebut, agar
memungkinkan siswa belajar dengan kondusif. Guru juga harus memahami ondisi
psikis psikologis peserta belajar yaitu gaya belajar, kemampuan dasar, latar
belakang social dan ekonomi. Pendidikan dimaknai sebagai sesuatu kegiatan yang
berlangsung dalam situasi tertentu yang melibatkan perasaan, mental, social,
intelektual, dan motorik dari peserta didik. Ada beberapa hal tentang
lingkungan pendidikan yang perlu dipahami oleh guru , yaitu :
1. Setiap lingkungan belajar menghasilkan
tanggapan tertentu dari peserta belajar.
2. Lingkungan belajar dapat disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik.
3. Penyesuaian lingkungan belajar berbasis
TIK yang dapat merangsang peserta belajar untuk belajar perlu dilakukan secara
tepat.
Faktor
yang berpengaruh terhadap optimal tidaknya kegiatan belajar siswa diantaranya
adalah tujuan pendidikan, materi pendidikan, cara-cara pendidikan guru,
motivasi dan minat belajar, potensi anak didik.
0 komentar:
Posting Komentar