Karenanya kita tidak boleh selalu menatap ke belakang,
Tetapi seharusnya memandang apa yang ada di hadapan kita,
Bahkan memandang jauh ke muka.
Kita dilahirkan memiliki dua daun telinga: kiri dan kanan.
Seharusnya kita mendengar persoalan dari dua belah pihak
Seharusnya kita bersedia menerima pujian dan celaan,
Lalu menetapkan mana yang benar dari keduanya
Kita dilahirkan dengan otak yang dilindungi
Oleh tulang tengkorak
Kita dilahirkan dengan dua mata di bagian muka,
Karenanya kita tidak boleh selalu menatap ke belakang,
Tetapi seharusnya memandang apa yang ada di hadapan kita,
Bahkan memandang jauh ke muka.
Kita dilahirkan memiliki dua daun telinga: kiri dan kanan.
Seharusnya kita mendengar persoalan dari dua belah pihak
Seharusnya kita bersedia menerima pujian dan celaan,
Lalu menetapkan mana yang benar dari keduanya
Kita dilahirkan dengan otak yang dilindungi
Oleh tulang tengkorak
Meski tampak sangat miskin
Tapi sesungguhnya kita kaya,
Karena tidak ada seorang pun dapat mencuri isi otak kita.
Kita dilahirkan dua mata, dua telinga,
Tapi satu mulut.
Mulut bisa manjadi senjata yang tajam.
Ia dapat melukai, dapat mencumbu dan dapat membunuh
Karenanya, sedikitlah bicara,
Banyaklah mendengar dan melihat.
Kita lahir dengan hanya satu jantung hati.
Terletak di bawah tulang rusuk.
Ini mengingatkan agar kita menghargai
Dan memberikan cinta dari lubuk hati yang paling dalam.
Belajarlah untuk mencintai dan dicintai.
Tapi janganlah kau berharap
Orang-orang akan mencintaimu sebanyak cintamu kepada mereka
Berikan cintamu tanpa mengharap balasan
Niscaya kau dapati cinta menjadi lebih indah.
(Author Unknown)
