Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Sabtu, 24 Maret 2012

Model Pembelajaran Quantum Teaching


Pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sama- sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal

 BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Pembelajaran adalah sebuah integrasi yang bernilai pendidikan. Di dalam proses pembelajaran terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa di kelas. Bahan pelajaran yang guru berikan itu akan kurang memberi dorongan (motivasi) kepada siswa bila penyampaiannya menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat. Bahan pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian strategi pembelajaran dan metode yang bervariasi justru akan mempersulit bagi guru dalam mencapai tujuan pengajaran
Selanjutnya, sebagai calon-calon guru tidak saja diperlukan kompetensi yang luas, namun diperlukan juga strategi-strategi yang harus dikuasai oleh calon-calon guru nantinya, dalam menghadapi proses belajar mengajar di kelas nantinya dengan peserta didik. Strategi belajar mengajar yang harus dikuasai oleh calon-calon guru tersebut mencakup Media Pembelajaran, bagaimana seorang guru nantinya memanfaatkan media-media yang ada dalam proses pembelajaran, selanjutnya ada Pendekatan Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Keterampilan Mengajar, dan yang terakhir ada yang namanya Model Pembelajaran.
Model pembelajaran quantum teaching adalah model yang digunakan dalam rancangan penyajian dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar (Deporter, 2008:4). Sesuai dengan definisi tersebut, maka dengan menerapkan model pembelajaran tersebut diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang lebih berkualitas karena dengan model ini peserta didik dimotivasi untuk mengembangkan potensi belajarnya sehingga dapat menunjukkan “sinar”nya (quantum : cahaya, sinar).
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dan konsep pembelajaran kuantum ?
2.      Bagaimana ciri dan prinsip dasar pembelajaran kuantum?
3.      Bagaimana langkah-langkah secara umum pembelajaran kuantum?
4.      Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kuantum?
C.      Tujuan Penulisan Makalah
1.      Mengetahui pengertian dan konsep pembelajaran kuantum.
2.      Mengetahui ciri dan prinsip dasar pembelajaran kuantum.
3.      Mengetahui langkah-langkah secara umum pembelajaran kuantum.
4.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kuantum.
D.       Manfaat Penulisan Makalah
1.      Mahasiswa sebagai calon guru mengetahui pengertian, konsep, ciri, dan prinsip  dari model pembelajaran kuantum sehingga nantinya bisa diterapkan.
2.      Mahasiswa sebagai calon guru mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran kuantum.



BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian dan Konsep  Pembelajaran Quantum
Pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sama- sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal
Model pembelajaran quantum teaching adalah model yang digunakan dalam rancangan penyajian dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar (Deporter, 2008:4). Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka (Deporter, 2008:6). Inilah asas utama quantum teaching. Maksud dari asas di atas adalah guru harus membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan siswa. Dengan memasuki dunia siswa berarti guru mempunyai hak mengajar, sehingga siswa dengan sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran.
Adapun tujuan dari pembelajaran quantum adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan,  menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir dan untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran. Pembelajaran quantum berpangkal pada psikologi kognitif, dan bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai, pembelajaran kuantum juga bersifat humanistis dan lebih konstruktivistis.

B.        Ciri dan Prinsip Dasar dari Pembelajaran Kuantum

1. Membawa dunia siswa ke dalam dunia guru dan mengantarkan dunia guru ke dalam dunia siswa.
2. Proses pembelajaran diumpamakan seperti orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Segalanya berbicara; Segalanya dari lingkungn kelas hingga bahasa tubuh seorang guru, dari kertas yang guru bagikan hingga rancangan pelajaran seorang guru, semuanya mengirim pesan tentang belajar.
b) Segalanya bertujuan; semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan.
c) Pengalaman mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika siswa telah memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari sebelum memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan berkembang pesat jika adanya rangsangan yang kompleks selanjunya akan menggerakkan rasa keingintahuan.
d) Mengakui setiap usaha. Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langka ini, maka mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercaaan diri mereka.
e) Merayakan/memberi penghargaan terhadap hasil belajar siswa.
3. Pembelajaran berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada delapan kunci keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu:
a)  menerapkan hidup dalam integritas; artinya dalam pembelajaran baik guru maupun siswa sebaiknya bersikap apa adanya, tulus, dan menyeluruh, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar.
b) mengakui bahwa kegagalan dapat membawa kesuksesan; saat siswa mengalami kegagalan, hendaknya guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.
c) berbicara dengan niat baik. Dalam pembelajaran hendaknya dikembangkan keterampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung. Dengan niat bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri dan motivasi.
d)  tegas dalam komitmen; dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu.
e)  menjadi pemilik, mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung jawab sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu.
f) tetap lentur; seorang guru terutama harus pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana diperlukan.
g) mempertahankan keseimbangan. Dalam pembelajaran, guru dan siswa hendaknya mempertahankan jiwa, tubuh, emosi dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal.
C.        Langkah-Langkah dari Pembelajaran Kuantum
1. Pengkondisian awal
Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran kuantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan memungkinkan dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan dalam pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan ketrampilan belajar.
2. Penyusunan rancangan pembelajaran
Tahap ini sama artinya dengan dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya, penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi.
3. Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum
Tahap ini merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap ini meliputi T-A-N-D-U-R: (1) penumbuhan minat, (2) pemberian pengalaman umum, (3) penamaan atau penyajian materi, (4) demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh siswa, (5) pengulangan yang dilakukan oleh siswa, (6) perayaan atas usaha siswa.
(1). Penumbuhan minat (T= Tumbuhkan minat)
Dalam tahap ini, guru berperan penting dalam menumbuhkan minat belajar peserta didiknya, agar nantinya dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dari diri siswa sehingga mampu meningkatkan minat belajar dari peserta didik tersebut. Penumbuhan minat siswa untuk belajar dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu mengkondisikan suasana kelas lebih rileks tetapi serius. Dapat dilakukan dengan cara rolling tempat duduk setiap pertemuan, penempelan gambar-gambar, penampilan video (baik yang sesuai dengan materi maupun video lain untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa), dsb.
(2). Pemberian pengalaman umum (A= Alami)
Pada langkah ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman yang telah siswa alami terkait dengan materi yang akan diajarkan, sehingga ada motivasi dari siswa yang pernah mengenal materi tsb untuk lebih mengembangkan pengalamannya juga bagi yang sama sekali belum pernah mengenal menjadi lebih tertarik dan tertantang untuk mempelajarinya. Selain itu guru memberikan tugas mandiri kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan harapan siswa telah mempunyai pengalaman sebelum mengikuti pelajaran.
(3). Penamaan atau penyajian materi  (N= Namai)
Pada kegiatan ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara lengkap setelah siswa menceritakan pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa telah memiliki bekal dan penguasaan materi oleh siswa dapt lebih maksimal. Untuk menghindari kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian materi guru menggunakan metode ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator
(4). Demonstrasi pengetahuan siswa (D = Demonstrasi)
Demonstrasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil tugas mandiri yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, baik kepada teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa. Dengan cara ini, diharapkan rasa percaya diri siswa lebih meningkat karena diberi kesempatan untuk menunjukkan “hasil karyanya” (hasil tugas mandiri).
(5). Pengulangan yang dilakukan oleh siswa (U = Ulangi)
Pengulangan dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa. Dengan demikian siswa yang tidak memperhatikan guru saat mengajar dapat dihindari, karena setelah guru memberikan materi maka guru akan menunjuk salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan dengan penjelasan dan atau dengan mempraktekan langsung.
(6). Perayaan atas usaha siswa (R = Rayakan)
Perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama ketika jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar. Begitu pula jika ada yang tidak berhasil juga diberikan pujian atas usaha yang dilakukan agar tidak patah semangat dan lebih giat lagi berlatih.
4. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model pembelajaran yang digunakan. Langkah- langkah pembelajaran metode pembelajaran ceramah bermakna dan dilaksanakan dengan tahap- tahap:
1. Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan
2. Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan metode ceramah, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang penting di buku tulis.
3. Guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab pada siswa tentang materi.
4. Guru memberikan latihan soal atau memberi pekerjaan rumah.
5. Guru dan siswa secara bersama- sama membahas hasil pekerjaan siswa dan mengambil kesimpulan.
6. Guru mengadakan evaluasi.
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kuantum
·         Kelebihan
·         Siswa lebih memahami materi karena suatu materi dibahas 3 kali yaitu saat : “Namai”, “Demonstrasi”, “Ulangi” dan sebelumnya telah mendapat pengalaman dari sintak “Alami”.
·         Mengajarkan siswa untuk lebih percaya diri dan lebih aktif; memotivasi siswa untuk mengembangkan potensinya.
·         Setiap yang dimiliki siswa dihargai (pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari juga dapat digunakan dalam pembelajaran).
·         Kekurangan
o   Materi yang dapat disampaikan tidak terlalu banyak dalam satu pertemuan, karena terbatas masalah waktu. Suatu materi diulas berulang-ulang pada sintaks N, D, U.
o   Tidak semua materi dapat menggunakan model ini, karena ada tahap “Alami” dan “Demonstrasi” memerlukan waktu yg lama.
o   Guru harus sekreativ mungkin mengembangkan model ini karena sintaks pada model ini belum detail.



BAB III
PENUTUP

A.       KESIMPULAN
            Model Pembelajaran Kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah.
Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka
Langkah-langkah umum yang harus dilakukan Guru dalam menggunakan model pembelajaran Kuantum meliputi Pengkondisian awal, Penyusunan rancangan pembelajaran, Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum, dan Evaluasi.

B.       SARAN
            Model pembelajaran kuantum merupakan model pembelajaran yang memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi belajarnya. Untuk itu, model pembelajaran ini dapat menjadi pilihan model pembelajaran yang baik untuk digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas.           


DAFTAR PUSTAKA

Wiratmoyo, Wahyu. 2005. Pengaruh Keaktifan Siswa Pada Metode Pembelajaran  Kuantum Terhadap Prestasi Belajar Kimia Dasar I Kelas X Pokok Bahasan Kimia Koloid Di SMK KIMIA INDUSTRI THERESIANA SEMARANG TAHUN AJARAN 2004/2005..Semarang: Universitas Negeri Semarang
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

4 komentar:

  1. Waw, artikelnya sangat bagus.
    Ijin ngutip ya bang.
    jangan lupa kinjungi kami di azmi648.blogspot.com
    dan like my fanpage elextromedia

    BalasHapus
  2. terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat. ngomong2 apa ada perbedaan antara quantum teaching dan quantum learning?
    visit juga ya bacaweh.blogspot.com :)

    BalasHapus

Item Reviewed: Model Pembelajaran Quantum Teaching Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan