Sebuah pengamatan yang penting, kesepakatan dalam evolusi biologi, yang diketahui sebagai spesies, menghasilkan banyak sekali macam- macam dari mereka, dan banyak sekali perbedaan, terlihat untuk dikelompokkan secara alami kedalam banyak bagian. Sistematika adalah salah satu ilmu yang mempelajari keanekaragaman organism dan hubungan antara organism itu sendiri. Salah satu bagian besar dari sistematika adalah taksonomi. Dalam teori dan prakteknya mendeskripsikan organism dan mengklasifikasikannya. Catatan sistematika untuk sebuah bagian besar dari penelitian paleontology. Dan wilyah dari sistematika membentuk dasar dari wilayah invertigasi dan analisis. Dalam bagian ini, kita akan focus tentang prsedur penting dalam mempelajari paleontology. Sepeti mendiskripsikan spesies, kesimpulan dari hubungan evolusi, dan klasifikasi dari spesies kedalam taxa atau kategori yang lebih tinggi.
Penamaan resmi dan mendeskripsikan spesies
Sebuah spesies baru dapat dimasukkan dalam biologi atau paleontology karena sebelumnya belum dinamakan dan dapat tersedia atau sebelumya diakui kedalam dua atau bayak spesies. Seorang pekerja mandiri melihat spesies secara luas dan di divisi umum kedalam sebuah spesies dibantu peryataan yang mengrefleksikan pengumpulan pengalaman dengan sebuah organism. Dalam penryataan yang berlawanan, penamaan resmi dari spesies diatur secara luas oleh system yang disepakati oleh peraturan dan prosedur. Satu hal yang penting dari system ini adalah international code of zoological nomenclature. Kode ini disetujui ke dalam kategori taksonomi dari sub spesies kedlam super family. Penekanan paada bagian ini akan diaplikasikan kedalam kategori spesies.
Sebuah perangkat perbandingan dari prosedur untuk tanaman dikenal sebagai international rules of botanical nomenclature. Sebagai tambahan, petunjuk yang lain sering digunakan untuk kelompok seperti bakteri. Karena kodenya berbeda, itu mungkin sama nama resminya dan digunakan kedalam dunia tumbuhan dan dan hewan. Untuk tujuan kita perbedaan antar kode sangat kecil. Disini kita akan focus di pengkodean hewan. Kemungkinan dari mengadopsi satu perangkat dari perangkat standar untuk hewan an tumbuhan dibahas tapi tidak diimplementasi.
Untuk sebuah spesies secara resmi diakui, itu harus mengikuti aturan binomial. Dan kata itu harus tersiri dari dua kata. Nama resmi dari genus manusia adalah homo, dan homo sapiens adalah nama spesies. Sebuah nama spesies sperti sapiens adalah mengartikan sesuatu yang terkait dengan nama genus. Kecuali utnuk genus yang disebutkan, kode tidak tegas dalam klasifikasi secara lengkap dalam sebuah spesies baru. Di semua level dari kenaikan family ke kingdom, mengakui bahwa klasifikasi yang lengkap seringkali sulit atau tidak mungkin, bagianya jika spesies sungguh jelas dari spesies yang diketahui.
Persyarata yang lain dari nama baru tidak selalu digunakan. Pembatasan mengarah pada kombinasi genus dan nama spesies. Dalam konvensi, pengulangan nama trivial di berhubungan lekat dan juga menghindar. Karena genus beralifiasi dapat berubah se bagai pengetahuan dari hubungan evolusi antara perubahan spesies. Nama untuk spesies dan genera harus kata latin atau kata lain yang dilatinkan. Juga harus memperhatikan pilihan kata yang akan dilatinkan, nama orang, dan deskripsi kata yang akan digunakan.
Untuk nama spesies akan diakui, itu harus dipublikasikan di setujui dan secara luas diakses dan dikenal. Dan nama baru tidak selalu selalu diakui jika digunakan dalam labelisasi di museum specimen atau mendeskripsikan secara kata- kata sebelum pertemuan sains. Jika sebuah nama spesies baru di didirikan berdasarkan ke peraturan nomenclature dan peblikasi divalidasi, itu dikatakan ada.publikasi alamiah itu sendiri dievolusi melewati sejarah dari sejarah dari biologi nomenclature.. code berubah untuk merefleksinya.. sanpaai yang terakhir nama spesies baru dipublikasikan dalam tinta di kertas. Edisi terakhir dari code juga diakui publikasi di media. Sperti di CD. Seringjuga pencetakan konvensional masih disarankan. Penyebaran lewat internet tidak diakui tidak diakui, karena bisa berubah. Untuk menyingkat pengerjaan bibliografi, code direkomendasikan publikasikan di bahasa prancis, german, inggris atau rusia
Code code yang ditetapkan dari mendeskripsikan spesies disertai penunjuk dari sebuah tipe specimen atau satu set tipe specimen. Specimen harus seara jelas diberi label, dan pencocokan ukuran harus diambil untuk preservasi dan aksesibilittas, yang berarti pahwa specimen biasanya disimpan di museum pusat dimana fasilitas utama terrsedia. Ilustrasi dari specimen secara kuat disarankan mempertimbangkan perintah.
Type dari specimen dalam kenyataannya tidak mendefinikan sebuah spesies. Ketika specimen dinamai, nama secara resmi ditambahkan hanya ke satu atau lebih specimen bahwa dirancang sebagai tipe specimen. Secara praktis, type dari specimen seringkali sesuatu yang luar biasa dalam representative dari spesies. Penyimpangan yang biasa adalah kearah ukuran yang besar dan pemeliharaan yang baik. Jika satu specimen single yang dibuat sebagai calon, disebut holo tipe. Jika beberapa specimen menyediakan tujuan sebagai calon, mereka disebut syntipe. Kedua alternative secara resmi disetujui
kedua alternatif secara resmi diterima, meskipun kode mendesak penggunaan holotipe ketimbang serangkaian syntype karena selalu ada kemungkinan bahwa seri akan jugdeed oleh pekerja kemudian mengandung wakil dari lebih dari satu spesies
jenis lain beberapa tokoh spesimen tipe menonjol dalam pekerjaan taksonomi. paratype adalah sebuah spesimen selain holotipe, yang fomally ditunjuk oleh penulis spesies seperti yang telah digunakan dalam deskripsi spesies. penunjukan dari holotipe tunggal dan serangkaian paratype sehingga mengandung beberapa keuntungan dari boh sistem holotipe dan sistem syntype. holotipe tetap paratypes pembawa nama, yang mungkin banyak, berfungsi untuk mengungkapkan lebih lengkap consept penulis dari spesies. beberapa jenis yang lebih penting dari jenis dirangkum dalam definisi berikut
holotype : specimen tunggal yang dicalonkan sebagai nama pembawa
syntype : beberapa specimen yang dicalonkan sebagai nama pembawa
paratype : specimen, selain holotype, digunakan dalam dskripsi spesies
lectotype : syntype terakhir yang yang dipilih sebagai definitive tipe
neotype : pengganti untuk tipe yang hilng
plesiotype : specimen digunakan dalam pendeskripsian ulang dari spesies yang ada
kata kesimpulan (Part terakhir)
Kita telah mendiskusikan kesimpulan dari phylogenetic
Sebagai jika itu sebagian besar sebuah bahan bagaimana memproses data. Dalam kenyataaanya, banyak langkah yang penting dalam phylogenetik merupakan analisis morfologi yang hati- hati, dengan pemahaman yang jelas dari ontogeny, bersumber dari variasi korelasi terkait cirri yang menyebabkan dugaan kemandirian sifat, pengetahuan utama dari transisi evolusi. Pengalaman telah menunjukaan bahwa palontologi telah membuat banyak paksaan dan phylogeny terpercaya tidak terlalu butuh kemampuan penghitungan, tetapi pengentahuan rinci dari kelompok organism bahwa dibutuhkan untuk analisis suara morfologi.
Ketika dua ahli paleontology menyepakati kelengkapan pelaku hubungan evolusi, mungkin mereka tidak sepakat dalam cara yang tepat dalam merangkum hubungan ini. sebagai informasi lain, dalam klasifikasi. Itu adalah perasan kami bahwa informasi pengorbanan yang menyenangkan oleh system klasifikasi mengizinkan hanya monophyletic taxa lebih banyak keuntunganya dar sebuah system. sebuah cabang ahli pleontologi telah mengadopsi klasifikasi phylogenetic secara penuh dari kelompok yang mereka plajari. Kami mengharapkan untuk melihat perkembangan yang luas dari wilayah klasifikasi phylogenetik, sebagai hubungan evolusi adalah diselesaikan kembali secara progresif dan sebagai penympanan elektronik dan mendapatkan kembali dari skema klasifikasi membuat penyimpanan yang tebal dari kelompok monophyletic sendiri dan sistem puncak- batang mudah untuk diaplikasikan. Satu perkembangan bahwa baru saja dibawah penulsan phylogenetik kode untuk tata nama spesies. Satu versi dari kode ini menyalurkan dengan menetpkan ke umum dan taxa yang lebih tinggi kecuali kecuali taxa ditaampilkan dlm monophyletic. Itu keberangkatan keras dari tradisional, binomial nomenclature yang ditetapkan sejak jaman Linnaeus.. terkait dengan perkembangan ini, petimbangan alternative untuk konsep spesies biologi. Usulan konsep spesies philogenetic di definisikan sebuah spesies memiliki pembagian kemadirian sejarah evolusi dari spesies lain