kalau kata presiden sukarno :
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)
“Tidak seorang pun yang
menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini,
jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)
“Jadikan
deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden
sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah
kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha
Esa.” (Soekarno)
Kalau sebagai mahasiswa kita diharapkan mampu menguasai berbagai skill di dalam kehidupan ini dan berbagai bidang keilmuan yang menunjang kemajuan kehidupan. Coba kita lirik di kampus kampus di Indonesia ( bisa juga mengambil salah satu univ di solo), bahwa rata- rata mahasiswa hanya menuntut ilmu yang menjadi bekal untuk dia dalam mencapai sebuah profesi. Terus apa yang sewajarnya yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam menempuh pendidikan di kampus?
Mahasiswa merupakan zona antara, antara apa ya?
Zona antara didalam konteks ini
ada mahasiswa adalah salah satu tahapan dalam menuju jenjang masa depan, dari
jaman kita masih remaja yang di identikan dengan cinta monyet atau usia17 (
putih abu abu) menuju fase dewasa yang didentikan dengan bekerja dan menikah
(putih hitam)
Kalau dalam fase metamorphosa
kehidupan yang saya buat yaitu sebagai berikut :
Balita ---> anak – anak
----> remaja -----> alay -------> pemuda -------> galau ------->
dewasa --------> lansia
Dan pemuda dalam fase ini diidentikan
dengan masa menjadi mahasiswa. Mahasiswa
disini bermuara pada fase dewasa dimana dia akan mengalami kehidupan
sebenarnya, yaitu kemandirian dan keuletan dalam menerjang karang kehidupan.
Karena pada masa ini dia akan membentuk arah hidupnya dan bagaimana ia
berkembang. Karena pada masa dewasa dia akan dilepas oleh orangtuanya. Nah
untuk itu apa sih yang harus kita dapatkan dan lakukan sebelum memasukin masa
itu?
Yang pertama, galau
Jangan identikan galau dengan
urusan cinta yang yang tidak jelas itu, dalam pembicaraan ini galau itu
merupakan sesuatu hal yang positif. Bisa dibilang galau itu bimbang, risau.
Kalau menurut saya “ galau adalah proses
menuju kedewasaan” karena apa?
Karena galau menggunakan dan
mengefektifkan diri baik hati dan pikiran (logika) untuk menentukan arah dan
kebijakan atas diri kita supaya lebih baik dan bermanfaat dengan memperhatikan
aspek yang ada disekitar kita agar termanagement lebih baik. Mungkin ini
terkesan teoritis, dan ini memang benar adanya yang ada dibenak saya. Supaya
bisa galau kita harus peka terhadap diri kita dan apa yang ada disekitar kita,
apa arah kita kehidupan yang akan kita lalui, dan titik apa yang akan kita
capai. Galau bisa tertangani jika kita rajin merenung untuk menentukan langkah
kita. Tapi juga bedakan antara merenung dan melamun. Merenung itu memakai otak
dan hati, sedang melamun itu tidak menggunakan keduanya dan arahnya tidak
jelas.
Yang kedua, mengenal diri sendiri
Kita wajib kenal diri kita
sendiri dan apa yang kita miliki. Bukan harta kita lho, tapi potensi apa yang
tersimpan. Diusahakan jangan sampai orang lain atau psikolog yang lebih tahu
atas diri kita, masa yang punya jiwa ini tidak sadar dengan dirinya, ya harus
malu dan refleksi diri. Selayaknya kita tahu dan dekat dengan jiwa ini,
layaknya Allah tahu, kenal, dan dekat dengan jiwa hambaNya.
Silahkan ambil secarik kertas dan
tulislah namamu ditengah kertas dan lingkari lah. Kemudian dari lingkaran itu
buatlah mindmap ( peta pikiran). Tarik empat garis lurus dari lingkaran tadi
dan tuliskan hal- hal yang terkait dengan apa yang ada didalam dirimu seperti :
- Karakter
- Kelebihan
- Kelemahan
- Potensi diri
Dari berbagai hal tadi cobalah
ambil benang merah yang sesuai dengan dirimu, dan carilah pemecahan, dan
mulailah dengan sebuah perubahan kecil.
Kalau masih belum terlalu banyak
yang kamu ketahui dengan dirimu, silahkan bercermin ke kaca yang besar dan
pandangilah dirimu, dan ingatlah fase kehidupan yang telah kamu lewati,
kemudian tambahkan juga penilaian orang lain dengan mengambil berbagai sudut
pandang. Dengan seperti itu akan memperkaya pemahaman atas dirimu.
Yang ketiga, rumuskan tujuan hidup
Sebagai mahasiswa yang akan
beranjak ke fase dewasa, sebaiknya mulai merancang arah hidup dan tujuan
hidupnya. Tujuan hidup kita ibaratkan sebuah titik dan kita ada dititik yang
yang lain. Maka dalam menuju titik itu maka seharusnya kita akan membuat sebuah
garis agar titik itu terhubung. Kalau masa kecil kita dulu identik dengan cita-
cita, entah ada yang ingin menjadi pilot, dokter, dan perawat. Nah untuk pada
fase kita diharapkan bisa segera menformat apa sih yang akan menjadi tujuan
kita layaknya masa kecil kita dulu. Sedangkan untuk garis merupakan cara.
Dimana cara ini merupakan sarana kita untuk mencapai titik itu. Kita bisa
membuat garis lurus, bisa garis lengkung, atau garis bercabang. Rata- rata
orang dalam menentukan langkahnya diidentikkan dengan garis lurus, namun pada
kenyataannya garis itu akan berubah menjadi garis lengkung, bergelombang, putus
putus dan terkadang patah- patah
Sebagai contoh kalau
- Titik kesatu : kita adalah seorang mahasiswa
- Titik kedua : pendidik professional
Maka garis yang kita tentukan
adalah
- Menambah pengalaman mengajar dengan les
- Menambah strata pendidikan dengan S2
- Menambah kemampuan analisis pesrta didik dengan belajar psikologi
Yang keempat, tambah kompetensi hidup
Mumpung pada fase tholabul ilmi
sekalian saja kita menambah kompetensi hidup kita dalam berbagai hal, baik
softskill maupun hardskill. Di dalam ranah kampus kita bisa merangkum segala
macam hal- hal yang kita bisa timba dari orang lain, kita dapatkan lalu kita
kembangkan. Dengan adanya pengembangan itu diharapkan bisa mampu menunjang
kehidupan kita dimasa depan. Mengngat dalam bertahan hidup kita tidak berbekal
kepada kecerdasan pikiran kita, namun dalam dunia sebenarnya skill lah yang
paling mendominasi. Missal kita sebagai guru, sebaiknya tidak hanya bisa
mengajar saja, namun bisa melakukan berbagai hal non kependidikan, seperti
desain grafis, bertani, beternak, wirausaha dan sebagainya. Jadi semangatlah
untuk memiliki multiple skill.
Yang kelima, perbanyak relasi
Sebagai manusia kita harus
memperbanyak bersosialisasi, dengan banyak kenalan akan mempermudah kita dalam
mencapai masa depan, misalkan mencari kerja, meminta bantuan, serta mencari
jodoh mungkin, karena dengan adanya relasi itu memperbanyak cabang kehidupan
dan pengalaman
Yang keenam, mengenal karakter dan peka
Kita harus bisa mengenal karakter
orang- orang yang ada disekitar kita dan peka terhadap perubahan mereka, dengan
kedua hal itu lah kita bisa menyesuaikan diri kita supaya kita bisa nyaman
dengan mereka dan mereka nyaman dengan kita
Semoga bisa bermanfaat . . .
0 komentar:
Posting Komentar