Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Kamis, 18 April 2013

Komunikasi, toleransi dan komitmen

IMG_20130302_114742Sepercik kesimpulan dari beberapa aktivitas yang mengisi timeline kehidupan ini, bukan timeline facebook atau timeline project. Dan ketiga kata ini disusun tidak ala kadarnya, seenaknya ketik. Namun dari ketiga itu memiliki makna tingkat flowchart yang bermakna, dan hirarki yang berharga. Dan ketiga kata ini merupakan dasar dari kita bersinggungan dengan jiwa yang bertebaran di sekitar kita, baik itu dalam ikatan teman, hubungan “spesial”, atau hubungan level yang lebih tinggi. Jika ketiga kata itu hanya sekedar “kata” saja, ya sama saja bohong, namun akan lebih bermakna jika mampu tersimpan di mindset kita, seirama dengan arus darah kita, dan teraplikasi di dalam neuron- neuron kita, dan menggerakan otot- otot kita

Ketiga kata ini juga bisa menjadi pilar dalam menegakkan soliditas kelembagaan juga. Karena “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” QS As-Shaaff : 4 . jika mampu diterapkan secara nyata insya Allah akan bermanfaat.
Point pertama adalah komunikasi,

Komunikasi merupakan jendela utama dalam mengenal lawan kita di dunia ini, lawan bicara, maupun lawan bertukar pikiran. Dengan adanya komunikasi ini maka akan tercipta koneksi antara pikiran, antar hati. Ya syarat utama nya yaaa... “open your mind, open your heart” ya kedua hal itu merupakan sinapsis utama semuanya saling terhubung. Dan, untuk mengenal pun ada syaratnya juga lho, secara standar itu nama, alamat dan informasi klasikal lainya, namun sebagai seorang intelek itu sebaiknya tahu golongan darahnya, apa “lawan”mu itu memiliki aglutinin A, B, atau 0. Ya percaya atau tidak, komposisi dari gen yang tersimpan akan mempengaruhi bagaimana dia bersosialisasi dengan lawan bicaranya, perhatikan juga riwayat kehidupannya, lika-liku kehidupannya, karena faktor itu juga mempengaruhi kematangan pola pikir dan karakternya.
Point kedua adalah toleransi,

Stasiun kedua dari proses ini adalah toleransi, dimana menurut KBBI toleransi yaitu 1 sifat atau sikap toleran; 2 batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yg masih diperbolehkan; 3 penyimpangan yg masih dapat diterima dl pengukuran kerja;

Nah setelah diawali dari komunikasi tadi akan terjadi proses transfer informasi data antar komunikan dan komunikator, saling tahu apa karakteristik dari “lawannya”. Dan harapannya mengetahui apa kelebihan dan kekurangan diantara mereka, mampu saling memahami, “tepa slira” kalau istlah jawanya. Sehingga akan tercipta hubungan yang harmonis, saling menjaga perasaan satu dengan yang lainnya, saling melengkapi antara kekurangan yang dimiliki, hati yang terpaut, dan tak ada dusta di antara kita. Jika ‘lawan” kita ada yang kekurangan sesuatu, yaaa selayaknya kita membantunya, melengkapi apa yang menjadi kebutuhannya, tanpa banyak komentar, namun aksi yang nyata, realistis dan terencana.
Point yang ketiga adalah komitmen,

Stasiun terakhir pada pokok bahasan ini, ya memiliki 8 huruf saja, namun sarat makna, serta sulit dilaksanakan. Selalu mengalami fluktuasi yang curam dan terjal. Dan mayoritas terjadi pada semua jiwa yang bertebaran di dunia ini. Menurut KBBI (lagi) komitmen memiliki makna perjanjian untuk melakukansesuatu; kontrak; nah, setelah melewati tahapan komunikasi dan toleransi seharusnya bisa membangun komitmen bersama dengan “lawan” untuk mencapai tujuan bersama.  Sedangkan dari Jurnal Proceeding PESAT Vol.2, Spector mengatakan komitmen kerja melibatkan keterikatan individu terhadap pekerjaannya. Komitmen kerja merupakan sebuah variabel yang mencerminkan derajat hubungan yang dianggap dimiliki oleh individu terhadap pekerjaan tertentu dalam organisasi. Greenberg dan Baron mengemukakan bahwa komitmen kerja merefleksikan tingkat identifikasi dan keterlibatan individu dalam pekerjaannya dan ketidaksediaannya untuk meninggalkan pekerjaan tersebut.Komitmen di sini yaitu membangun kesepahaman dan kesepakatan yang disusun bersama dan dijalani bersama, seandainya ada yang melenceng maka dapat dikatakan telah mendustai kesepakatan. Dan keputusan yang disepakati oleh forum sudah selayaknya mampu dipahami dan dilaksanakan oleh personal yang bersangkutan.
catatan : konteks lawan dalam tulisan ini bisa bermakna lawan bicara, lawan komunikasi, rekan kerja, teman, sahabat maupun lawan dalam makna sebenarnya.

 

Literatur :

Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

http://www.psikologizone.com/komitmen-kerja/06511611 diakses 18 april 2013 jam 22.49
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Komunikasi, toleransi dan komitmen Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan