Keikhlasan itu tak sekedar kata belaka, tak hanya berbekas di bibir, tertulis dibenak, dan hanya telihat di depan mata.
Di-Awal itu ketika kita ragu untuk memilih, menerima apa yang sudah diberikan kepada kita, ragu ketika kita memilih antara iya dan tidak..
Di-tengah ketika ketika kita mengeluh kita roda ikhtiar ini berputar..
Diakhir ketika kita berhasil melaluinya dan riya’ ini mulai tumbuh..
Ketika kita merasa tinggi, mulailah berkaca.. dan sadarlah bahwa kita mulai merobohkan dan mengikis pondasi ibadah dan perjuangan kita.. pilar – pilar keikhlasan yang menegakkan dan tempat bersandarnya pahala..
Keikhlasan itu butuh ujian.. diawal, ditengah, dan diakhir..
Di-Awal itu ketika kita ragu untuk memilih, menerima apa yang sudah diberikan kepada kita, ragu ketika kita memilih antara iya dan tidak..
Di-tengah ketika ketika kita mengeluh kita roda ikhtiar ini berputar..
Diakhir ketika kita berhasil melaluinya dan riya’ ini mulai tumbuh..
Sudah dapat kita rasakan ketika hati mulai melambung, merasa di atas angin. Ketika kita mulai tak sadar bahwa masih ada angin di atas angin yang berhembus lebih kencang, sehingga kita tak mampu menandingi, ibarat kita hanya sekedar angin sepoi – sepoi..
Ketika kita merasa tinggi, mulailah berkaca.. dan sadarlah bahwa kita mulai merobohkan dan mengikis pondasi ibadah dan perjuangan kita.. pilar – pilar keikhlasan yang menegakkan dan tempat bersandarnya pahala..