Era sekarang merupakan era-era yang mulai
sulit. Era dimana kita harus mencari, bukan sekedar menemui atau menemukan.
Seringkali mencari saja kita sulit mendapatkan ketika usaha hanya sebatas menemukan dan ikhtiar sebatas harapan saja, dan saya percaya kita pasti
tidak akan mendapatkan yang kita inginkan. Perlu adanya ini itu untuk bisa
memperoleh sesuatu.
Contoh sederhananya seperti ini. Beberapa
tahun terakhir ini minat jalan jalan saya bertambah, hanya event atau kota kota
dekat tempat saya belajar yang saya jelajahi namun berbagai ujung pulau sudah
ingin jelajahi. Nah salah satu kekurangan ketika saya melakukan traveling ini
seringkali saya melakukannya sendiri, iya sendiri tanpa ada seseorang di kanan
kiri. Mengapa sendiri? Yang jelas saya memang suka kemana mana sendiri, ikuti
naluri dan ikuti angin yang mengajak hatiku untuk melabuhkan diri.
Lama kelamaan merasa aneh juga ketika
kemana mana sendiri, padahal diperjalanan selalu dipertemukan dengan kerumunan
pertemanan, orang yang pacaran, atau keluarga yang sedang menikmati liburan.
Maka saya berusaha (sedikit) mengajak teman. Namun sayang tak semua teman mau
ikut, ada beberapa kesibukan, ada yang kurang berminat pada eventnya dan
berbagai macam alasan lain yang mendasarinya. Hingga saya pun mulai lelah dan
bosan (patah hati) untuk setiap penolakan yang terjadi. Karena (seringnya)
alasan dan penolakan tersebut mulai enggan untuk mengajak lagi serta memilih
untuk (lebih baik) sendiri.
Kurniawan gunadi pernah bilang, “tujuan
yang sama akan mempertemukan orang orang di dalam perjalanan” namun sampai
sekarang sepertinya saya belum menemukan seseorang tersebut, ketika di
keriuhan, saya hanya menemukan orang yang berkerumun dan saya pun belum
menemukan seseorang yang mungkin (sendiri) dan mau melakukan perjalanan bersama. Mungkinkah saya harus berhenti mencari
dan hanya menyandarkan pada harapan kemudian berujung pada keberuntungan berupa
“menemukan”?
***
Kamar Abu Abu, 24 Oktober 2015 - 16:36 WIB
0 komentar:
Posting Komentar