Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Kamis, 30 Juni 2016

Ramah yang Berubah


Tidak ada yang bisa bercerita tentang siapa dia. Perempuan itu cantik. Misterius. Tanti terus mengamati perempuan itu. Hingga dia bertemu dengan seorang perempuan lain. Melati bercerita, perempuan cantik itu bernama Helda. Senyum memang mahal untuk dia keluarkan. Tak pernah ramah pada orang yang Helda temui. Bukan sombong. Helda hanya enggan untuk bertegur sapa. Ada sebab yang tak pernah orang lain paham. Melati bercerita banyak pada Tanti tentang Helda.

Helda adalah perempuan yang berkuasa kala itu di kampus orange ini. Segala yang dia katakan tak pernah dibantah oleh yang lain. Melati mengakui bahwa Helda adalah pribadi yang menyenangkan kala itu. Masalah yang dibawa ke hadapan Helda selalu selesai tuntas. Semua. Tanpa terkecuali. Helda laksana Tuhan di sini, kala itu. Hingga suatu ketika, Helda berkenalan dengan seorang laki-laki. Satu tingkat di bawah Helda. Laki-laki itu bersikap biasa tiap bertemu dengan Helda. Ridwan, laki-laki itu tidak pernah sekali pun berusaha menyapa atau mendekat ke Helda. Tak pernah ada titipan apa pun dari Ridwan untuk Helda. Layaknya yang dilakukan lelaki lain. Ridwan adalah lelaki berwajah teduh, bijaksana, tanpa sendu sedikit pun. Helda kalah teduh saat menatap wajah Ridwan.

Helda hanya mengamati tingkah laku Ridwan kala itu. Hingga satu ketika, kesabaran itu habis. Helda tak lagi ramah saat ada yang meminta solusi padanya. Sibuk mencari cara untuk mendekati Ridwan. Segala macam cara Helda lakukan. Namun, Ridwan tak merespon. Helda mengirimkan mata-mata untuk mencari informasi apa pun mengenai Ridwan. Perempuan itu tak lelah saat semua barang kiriman darinya ditolak mentah-mentah oleh lelaki itu. Ridwan, menjelma menjadi seorang Pangeran yang diburu oleh perempuan berkuasa ini.

Bertahun-tahun Helda sibuk dengan ambisi untuk memiliki Si Wajah Teduh. Perjuangan Helda berakhir ketika mereka bertemu di gladi bersih pesta kelulusan. Dengan mata kepala Helda, tampak jelas Ridwan menggandeng seorang perempuan yang sedang hamil besar. Helda kelabakan bukan kepayang. Dia berlari meninggalkan pesta. Entah apa yang terjadi malam itu. 

Masyarakat kampus orange hanya tahu kejadian setelah itu. Pagi masih gelap, saat satpam kampus melihat ada lukisan terpasang di lobby kampus dan ada mayat perempuan cantik terkapar di lantai dengan kepala mengucur darah dan tangga yang tergeletak di sampingnya. Tanti memandang lukisan Helda dengan seksama. Ada ekspresi kesal yang dalam di lukisan itu. Tanti lantas pergi meninggalkan lukisan itu bersama dengan pergi nya Melati. Tanpa mereka sadari, lukisan itu tersenyum.

@pradetahappynw
Di malam yang sesunyi ini, aku sendiri, tiada yang menemani – Chrisye
#MalamNarasi

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Ramah yang Berubah Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan