Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Sabtu, 19 Maret 2011

Badan Mikro


Badan mikro dibatasi satu lapis membrane, bentuknya bundar, diameter antara 0,2-1,5 mikron ( hamper sam dengan ukuran mitokondria dan lisosom ). Badan mikro berisi enzim katalase dan oksidase yang dikelompokan pada peroksisom. Sedangkan yang berisi enzim glikolat dan glikosolat dinamakan glikosisom. Peroksisom terdapat pada sel hewan dan tumbuhan sedangkan glikosisom umumnya pada tumbuhan saja.
Badan mikro terdapat pada sitoplasma dan umumnya terdapat didekat RE . Pada tumbuhan badan mikro sering berasosisasi dengan kloroplas karena mempunyai metabolic dalam reaksi jalur glikolat.
Enzim yang terdapat pada membrane badan mikro yaitu sitokron b5 dan NADH-sitokron b5, reduktase yang biasanya sebagai protein integral, seadngkan yang sifatnya protein peripheral seperti enzim-enzim sitrat dan malat sintetase, malat dan 3 hidroksil-CoA dehidrogease dan krotonase.
Fungsi badan mikro :
1.       Oksidasi substrat
Reaksi oksidasi pada peroksisom jarinagan mamalia terjadi oleh adanya enzim flavin oksidase yang  menggunakan O2 sebagai akseptor electron membentuk hydrogen peroksida H2O2 yang terbentuk akan bersifat racun, oleh karena itu segera dirubah oleh katalase menjadi H2O + ½O2 pada peroksisom  ( gambar 36 )
 


2.       β- oksidasi asam lemak
Lipida netral ( triasil gliserol ) yang disimpan dalam sitosol dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak bebas. Asam lemak diangkut oleh carrier ke mitokondria untuk dioksidasi menjadi asetil-CoA. Asetil – CoA akan bergabung denagn daur asam sitrat. Cadangan makanan lemak jaringan diperlukan untuk proses perkecambahan adalah hidrat arang, karena terjadi konversi lemak menjadi hidrat arang dengan perantaraan enzim glioksisom. Produknya asetil – CoA  di dalam glioksisom dan dipakai untuk membentuk asam dengan asam dengan atom C, dengan perantaraan daur glioksilat.
3.       Daur glioksilat.
Daur ini seluruhnya terjadi pada glioksisom . daur glioksilat ( gambar 37 ). Reaksi ini dapat memakai satu- satunya sumber karbon yaitu asetil – CoA. Dua asetil- CoA dipergunakan satu molekul suksinat diubah menjadi malat dan kemudian pada sitosal diubah menjadi fosfenol piruvat untuk disintesis menjadi glukosa baru.
 

4.       Jalur Glikolat
Reaksi ini terjadi pada peroksisom yang erat hubungannya dengan daur karbon pada kloroplas. Jalur ini melibatkan kloroplas, peroksisom mitokondria dan sitosol untuk mengubah senyawa- senyawa yang tidak menjadi fosfat menjadi glisin atau serin dan persenyawaan C1. Ketiga persenyawaan tersebut penting pada biosintesis asam nukleat.
Pada kloroplas dibuat fosfoglikolat, glikolat fosfogliserat dengan proses fotosintesis, karena kloroplas punya fosfotase maka dapat melepas fosfat dari fosfogliserat dan fosfoglikolat menjadi glikolat.
Glikolat meninggalkan kloroplas dan masuk peroksisom. Dalam peroksisom glikolat dioksidasi menjadi glioksilat. Glioksilat dapat diubah menjadi serin atau kembali ke kloroplas. Kembalinya glioksilat ke kloroplas diduga untuk menghilangkan NADPH yang dihasilkan saat fotosintesis. NADPH direksidasi didalam kloroplas dengan tidak menghasilkan H2O2, tetapi H2o2 terbentuk di peroksisom karena terdapat katalase.

Glisin dari periksisom pada mitokondria diubah menjadi serin dan diangkut kembali ke perioksisom kemudian dideaminasi menjadi oksalat dan direduksi lagi menjadi gliserat. Gliserat fosfogliserat kembali. Inilah yang disebut daur glikolat. 
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Badan Mikro Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan