Jurnal : BIOEDUKASI Volume 5, Nomor 2
ISSN :1693-2654
Edisi : Agustus 2012
Judul : Jejak Evolusi dan Spesiasi Marga Indigofera
Penulis : Muzayyinah
Instansi : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret
Marga Indigofera termasuk salah satu anggota dari sukua Leguminosae .Sukua ini Leguminosae mempunyai jumlah jenis terbesar ketiga setelah Asteraceae . dan Orchidaceae. Indigofera digunakan sebagai pewarna dan warna alami untuk pewarna tekstil, termasuk batik, makanan, farmasi, dan kosmetik. untuk menelusuri jejak evolusi serta kemungkinan adanya spesiasi dari marga Indigofera dapat diketahui melalui ciri morfologi dan ciri lain yang dianalisis. Karakter yang digunakan dalam penggolongan marga Indigofera meliputi tangkai daun menebal, bentuk daun, trikoma, perbungaan,bentuk dan kedudukan buah, bentuk kelenjar pada endocarp, tanin pada endokarp dan keberadaan asam amino kanavanin.
Dalam memahami evolusi suatu takson diperlukan analisis lebih mendalam tentang ciri adaptif takson tersebut. Tumbuhan yang termauk dalam suku Leguminosae mengalami peristiwa evolusi dibuktikan dengan ditemukannya fosil daun dan buah yang diidentifikasi sebagai anggota dari anakpuakGlycininae,puakPhaseoleae, subsukua Papilionideae. Melalui pengamatan terhadap fosil yang ditemukan pada serpihan diatomaceus di wilayah Lingu Shandong China yang diperkirakan hidup pada pertengahan masa Miocen diidentifikasi sebagai Pueraria shanwangensis. Pada masa yang sama fosil daun berbentuk daun trifolit ditemukan di wilayah Chojabaru Kepulauan Iki Jepang diidentifikasi sebagai P. Miothunbergia. Fosil lain dari sukua Leguminosae ditemukan pula di Eropa, Amerika Utara, Australia, Slovenia, Austria dan Italia tetapi identif-ikasinya tidak sempurna.
Diversifikasi yang telah terjadi pada suku Leguminosae dimungkinkan oleh sifat koevolusi dengan polinator secara baik. Bunga yang actinomorf dinyatakan lebih primitif dibandingkan dengan bunga yang zigomorf. Evolusi pada simetrisasi bunga ini terjadi karena adaptasi terhadap polinator. Bunga zigomorf lebih efisien dengan bentuk bagian ventral bibir (labelum) yang mempunyai manfaat sebagai panduan visual dan tempat landasan bagi polinator. Jumlah benangsari yang mereduksi, menjadikan serangga mudah menjangkau nektar. Bunga pada Papilionoideae tersusun atas sepal, petal, dan organ generatif. Petal bermodifikasi menjadi tiga bagian yang disebut veksilum merupakan modifikasi dari petal bagian ventral, sayap merupakan modifikasi dari petal bagian lateral dan lunas merupakan modifikasi dari petal bagian dorsal. Variasi dan perbedaan tipe petal epidermal merupakan ciri evolusi dari Papilionideae.
Sejalan dengan evolusi yang terjadi pada Leguminosae, laju evolusi dalam marga Indigofera sangat dinamis. Evolusi yang terjadi pada Indigofera dipengaruhi oleh faktor geografis, ekologis, dan adaptasi. Secara genetik I. koreana berbeda dengan I. kirilowi.Data molekuler ini mendukung data morfologi yang berbeda antar kedua jenis tersebut, yaitu pada bunga, rambut pada bunga serta geografi, dimana untuk I. Koreana terdapat di sebelah barat daya Korea sementara I. kirilowiterdapat di timur laut Korea. Dengan demikin adanya proses spesiasi di Semenanjung Korea ini menjadi bukti bahwa telah terjadi proses evolusi dalam marga Indigofera.
0 komentar:
Posting Komentar