Sebuah label? Dua? Tiga? Lima? Label itu akan selalu melekat pada setiap manusia. Dan label yang menempel dalam diri kita itu adalah pilihan, mau terlihat, dikenakan atau tidak..
Dan menjadi orang “Berlabel” itu memang tak selamanya mudah, selalu ada godaan yang menghampiri.. apalagi label itu dianggap cukup “benefit” .. cukup membanggakan mungkin jika mendapatkan label yang baik.. namun perubahan itu akan membawa kita ke dalam kondisi yang lebih baik daripada kondisi awal.. karena mau tidak mau dan secara otomatis label itu akan mengarahkan kita dalam aktivitas yang positif.. dari kebiasaan menjadi kebudayaan.. dari berantakan menjadi keteraturan.. dari kehancuran menjadi kekokohan..
Menjaga tak semudah membangun, dan menjaga itu akan membawa peluh tak berujung, berbeda dengan membangun, dimana ada titik untuk berhenti sejenak.. menjaga itu tak mengenal henti.. ingin berhenti? Perlu tabir khusus untuk menjaganya agar tetap putih, utuh dan tak retak? Namun adakah tabir itu ?
Masih ingatkan? karena nila setitik maka rusaklah susu sebelanga.. namun kelengahan dan ketidaktegasan akan membawa noda yang akan mengubah warna kita, walau semula putih bersih, akan tak terasa putih jika ada noda hitam yang terliihat dipermukaannya..
membersihkan itu tidak semudah mengotori, sikat sana sikat sini, kasih sabun, supaya noda itu bisa hilang.. namun itu bersih sempurna itu tak akan mudah, perlu waktu, dan polanya akan selalu terbayang dan tergariskan, walau hanya samar- samar..
Dan menjadi orang “Berlabel” itu memang tak selamanya mudah, selalu ada godaan yang menghampiri.. apalagi label itu dianggap cukup “benefit” .. cukup membanggakan mungkin jika mendapatkan label yang baik.. namun perubahan itu akan membawa kita ke dalam kondisi yang lebih baik daripada kondisi awal.. karena mau tidak mau dan secara otomatis label itu akan mengarahkan kita dalam aktivitas yang positif.. dari kebiasaan menjadi kebudayaan.. dari berantakan menjadi keteraturan.. dari kehancuran menjadi kekokohan..
Menjaga tak semudah membangun, dan menjaga itu akan membawa peluh tak berujung, berbeda dengan membangun, dimana ada titik untuk berhenti sejenak.. menjaga itu tak mengenal henti.. ingin berhenti? Perlu tabir khusus untuk menjaganya agar tetap putih, utuh dan tak retak? Namun adakah tabir itu ?
Masih ingatkan? karena nila setitik maka rusaklah susu sebelanga.. namun kelengahan dan ketidaktegasan akan membawa noda yang akan mengubah warna kita, walau semula putih bersih, akan tak terasa putih jika ada noda hitam yang terliihat dipermukaannya..
membersihkan itu tidak semudah mengotori, sikat sana sikat sini, kasih sabun, supaya noda itu bisa hilang.. namun itu bersih sempurna itu tak akan mudah, perlu waktu, dan polanya akan selalu terbayang dan tergariskan, walau hanya samar- samar..
