Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Kamis, 18 September 2014

Ketika Mengenalmu


 “Sebenarnya sederhana, tak perlu kamu menjadi orang yang pemalu untuk menjaga kehormatanmu.. cukuplah menjadi orang mempunyai rasa malu.. tak perlu kamu menjadi orang pemberani, tapi jadilah orang yang berani..
Menundukkan pandangan itu memang diutamakan.. namun sekedar menyapa dan memberikan salam kepada orang yang memang kita kenal baik bukankah juga suatu kebaikan? Minimal sekedar anggukan..Bukankah kalau kita didiamkan oleh orang yang kita kenal baik itu terasa menyakitkan? Bukankah sekedar salam itu bisa mempererat hubungan persaudaraan? Namun memberikan senyuman itu harus diperhatikan, baik kadar atau tujuan.. karena bisa jadi senyuman yang kita ekspresikan bisa disalah artikan..

Tahukah kamu apa yang kulakukan ketika aku mulai kenal denganmu? Apapun ku lakukan untuk tak sekedar kenal, tapi mengenal.. karena bagiku mengenal itu tak sekedar tahu nama, namun mengetahui (sebagian besar) kehidupanmu.. karena aku sadar, bahwa mengenalmu adalah sebuah kesempatan yang berharga.. disetiap jiwa pasti ada hal menarik di dalamnya dan kehidupan yang dialami oleh setiap orang pasti berasa unik..

namun ada yang kucu, dalam dunia nyata kamu memang terkesan galak.. namun dalam dunia maya entah kenapa kamu terasa ramah lucu dan menyenangkan.. berteman denganmu di dunia maya menang menyenangkan.. namun apakah kita akan berteman dan bercakap di dunia maya saja? hanya barisan aksara yang saling berterbangan di gadget kita.. bukankah perbincangan dengan suara yang renyah dari lisan akan lebih berkesan? karena kita tidak hanya bertukar pikiran dan kata namun juga bisa bertukar rasa yang nantinya tak akan ada habisnya ketika raga ini berjumpa..

---
Sepanjang perjalanan, 18.09.14 - 07:48
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
potongan dari kumpulan cerita fiksi yang random, bersudut pandang orang pertama, yang muncul tanpa direncana dan mengalir begitu saja.. semoga bisa menjadi sebuah kumpulan aksara yang menempel dalam himpunan kertas dan terjejer rapi di rak buku sana..
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Ketika Mengenalmu Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan