Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Rabu, 25 Februari 2015

Re : Sampul, Buku dan Kamu


www.mengejarasa.com
Aku membeli gulungan sampul itu secara tak sengaja saat aku membeli buku merah hijau biru, mas nya mengatakan "beli sampul sekalian aja mas, satu gulung.. murah ini, bisa buat nyampulin beberapa ratus buku, tak perlu di selotif untuk buku standar, kecuali buku yang besar".. saat itu aku ngikut aja.. mumpung ada uang, sederhananya begitu..

Dulu bukuku hanya beberapa, pelan pelan akhirnya ya nambah juga.. walau belum sebanyak teman teman yang lain.. setidaknya sudah memenuhi dua almari kecil.. sampulnya mulai berkurang ketika beberapa buku mulai berdatangan, menyelimuti kertas yang kokoh dan berwarna itu.. aku berharap sampul itu mampu melindunginya, minimal beberapa dekade.. sehingga belahan diri kita bisa membacanya juga, dan kita menjelaskan sesuatu yang tidak dipahaminya.. sekaligus belajar merawat apa yang aku punya agak tetap enak dilihat, dibaca dan terjaga.. mempersiapkan diri bila nanti diberikan kepercayaan dari keluargamu untuk merawatmu.. misalnya nanti mereka ingin melihatmu, setidaknya aku bisa menunjukkan bahwa kamu baik baik saja..

Aku berharap sisa sampulku masih bisa menyelimuti bukumu, misal kurang insya Allah akan kubelikan lagi.. misal sampulmu yang lama sudah usang, aku akan senang memberikan yang baru untukmu.. nantinya kita akan melihat mereka juga berjajar rapi di almari kaca yang sama dengan buku ku.. selalu ada waktu untuk membuka lembar demi lembar di ruangan itu.. selalu ada masa untuk memaparkan apa yang telah kita baca..
 Saat ini aku pun masih bertanya tanya.. kamu itu siapa? Apakah seseorang yang berpapasan denganku di tangga? Atakah seseorang yang berjalan setiap pagi di jalan itu dan aku melihatnya? ataukah seseorang yang beberapa kali kulihat di balik kaca?
***
Kasur Biru, 25.02.15 - 11:23
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
potongan dari kumpulan cerita fiksi yang random, bersudut pandang orang pertama, yang muncul tanpa direncana dan mengalir begitu saja.. semoga bisa menjadi sebuah kumpulan aksara yang menempel dalam himpunan kertas dan terjejer rapi di rak buku sana..
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Re : Sampul, Buku dan Kamu Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan