pernah menjadi orang yang tidak punya?
www.mengejarasa.com
pengalaman dan masa masa itu perlu kita syukuri, karena "merasa tidak punya" itu mampu memupuk rasa juang untuk mendapatkan apa yang belum dipunya..
seperti seorang salman al farisi yang belum memiliki iman islam, dia berusaha memilikinya dengan meninggalkan agama penyembah api (majusi), menjadi nasrani, kemudian menjadi islam dengan konsekuensi dia harus meninggalkan tanah kelahirannya di persia (irak), berkelana ke syam (syiria), merasakan menjadi orang yang diperjualbelikan (budak), hingga sampai ke tanah arab (madinah)..
teman saya juga merasakan "tidak punya" ketika masih SD.. tidak punya kesempatan merasakan nikmatnya membaca buku karena keterbatasan buku waktu itu.. keterbatasan untuk membeli karena keterbatasan ekonomi orang tua.. sekarang dia berjuang untuk menjadi orang yang punya kesempatan merasakan nikmatnya membaca, membeli dan memiliki buku..
ketika dia memiliki uang berlebih dia mengalokasikan untuk membeli buku, sekarang sudah banyak yang terisi, berkembang menjadi visi untuk membangun perpustakaan pribadi.. bahkan ada teman yang lain ingin membangun rumah singgah untuk berbagi ilmu dan berbagi inspirasi di desa masa kecilnya..
ayah saya juga demikian, dulu tidak merasakan pendidikan dasar secara penuh, kelas 3 SD sudah harus berhenti.. berjalan kaki kemanapun sampai aku berumur 12 tahun.. maka beliau bercita cita untuk menjamin anak anaknya mendapatkan pendidikan tinggi, menghemat tenaga dengan menaiki sepeda motor dengan mengurangi interaksinya bersama keluarga.. meninggalkan keluarga "sementara" selama berpuluh-puluh tahun demi tercapainya cita- cita itu, mempunyai anak yang berpendidikan tinggi dan memiliki motor..
0 komentar:
Posting Komentar