Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Rabu, 22 Mei 2013

Dasar – Dasar Pengelompokan Tumbuhan Tingkat Tinggi ( Monokotil Dan Dikotil )


  1. Pengertian Klasifikasi


Kegiatan mengelompokan mengelompokan makhluk hidup disebut klasifikasi, dengan kata lain klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan kedalam golongan / takson melalui keseragaman dalam keanekaragaman.

Mahluk hidup di muka bumi ini sangant banyak jumlahnya dan sangat beraneka ragam baik bentuk, corak, ukuran, anatomi, fisiologi, maupun perilakunya. Untuk memudahkan mempelajari mahluk hidup, para pakar melakukann penggolongan atau klasifikasi. Dalam klasifikasi, terlebih dahulu dilakukan pencandraan atau identifikasi .identifikasi didasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri bentuk luar (morfolog), susunan tubuh(anatomi), faal tubuh (fisiologi), perlaku, dan kromosom. Mahluk hidup yang memiliki sedikit persamaan ciridikelompokkan ke dalam suatu unit yang disebut takson. Takson disusun dari tingkat dari tingkat yang tertinggi ke tingkat yang terendah. Sebaliknya mahluk yang memliki banyak persamaan ciri, dimasukkan ke dalam takson yang paling rendah.

Pengelompokkan atau klasifikasi dilakukan untuk memudahkan mengenal organisme yang beraneka ragam. Klasifikasi dilakukan berdasarkan keperluannya. Mahluk hidup yang memiliki ciri yang sama dikelompokkan menurut ke dalam golongan yang sama.

Dalam biologi juga terdapa klasifikasi tumbuhan dengan dasar tertentu. Tumbuhan yang hidup di lingkungan berir digolongkan ke dalam hirofit, sedangkan yang hidup di lingkungan kering digolongkan kedalam xerofit.

  1. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi


Klasifikasi bertujuan untuk mempermudah mengenal objek yang beranekaragam dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek tersebut. Klasifikasi berguna untuk menunjukan hubungan kekerabatan diantara makhluk hidup. Keuntungan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah mempermudah dalam mencari keterangan tentang makhluk hidup yang akan kita pelajari. Selain itu klasifikasi juga memudahkan dalam memberi nama ilmiah kepada individu atau populasi individu

  1. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Klasifikasi

  2. Subjektivitas, yaitu penafsiran seorang ilmuan dapat sangat berbeda pada objek studi yang sama.

  3. Dasar / kriteria klasifikasi yang digunakan.

  4. Perkembangan Iptek.

  5. Tingkat pengetahuan ilmuan yang melakukan klasifikasi

  6. Perbedaan tujuan klasifikasi

    1. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)




Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) adalah tumbuhan biji yang letak bijinya tertutup oleh daun buah. Angiospermae sudah memiliki organ yang berkembang sempurna sehingga dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan evolusi tinggi, dan angiospermae merupakan tumbuhan berbunga sejati. Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) mempunyai cirri-ciri sebagai berikut.

  1.  Akar


Angiospermae mempunyai system perakaran tunggang dan serabut. Jaringan pengangkutnya terdiri atas floem dan xylem.

  1. Batang


Batang tumbuhan biji tertutup berbentuk pohon, perdu, dan semak. Batang sebagai pendukung ranting, daun, buah, dan bunga. Pada batang terdapat jaringan pengangkut berupa xylem dan floem. Pembuluh xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun, sedangkan pembuluh floem berfungsi untuk mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun menuju seluruh bagian tumbuhan.

Batang dapat dijadikan pembeda pengelompokan tumbuhan Angiospermae berdasarkan umurnya, adalah sebagai berikut:

  1. Tumbuhan anual adalah tumbuhan yang berumur pendek, biasanya kurang dari setahun, misalnya padi jagung dan kedelai.

  2. Tumbuhan bineal adalah tumbuhan yang berumur dua tahun, misalnya sawi, wortel, dan seledri.

  3. Tumbuhan pareneal (menahun) adalah tumbuhan yang hidup menahun, misalnya kelapa, karet, durian, dan jati.

  4. Daun
    Angiospermae kebanyakan mempunyai daun tipis dan lebar, ada yang berbentuk lurus, sejajar, menjari, dan menyirip. Pada umumya daun berwarna hijau karena mengandung klorofil.

  5.  Bunga

  6. Pada Angiosermae bunga merupakan alat perkembangbiakan seksual. Bunga berdasar kelengkapan bagian bunga (kelopak, mahkota, dan kelamin bunga) dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki kelopak, mahkota dan alat kelamin secara lengkap. Kalau tidak ada salah satunya bagian disebut bunga tidak lengkap. Berdasarkan ada tidaknya alat kelamin (benang sari dan putik), bunga dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang mempunyai benang sari dan putik dalam satu bunga, sedangkan bunga tidak sempurna hanya memiliki salah satu alat kelamin (benang sari atau putik saja)

  7. Biji


Biji terbentuk melalui peristiwa penyerbukan, yaitu melekatnya serbuk sari diatas kepala putik dan pembuahan yaitu bersatunya sel kelamin jantan dan sel telur. Hasil pembuahan adalah zigot yang kemudian berkembang menjadi biji. Biji terlindung oleh daun. Biji ada yang berkeping satu dan ada yang berkeping dua.

Berdasarkan keping bijinya (kotiledon), tumbuhan Angiospermae dibedakan menjadi dua, yaitu Dicotyledoneae (dikotil), yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyai dua kotiledon dan monocotyledoneae (monokotil), yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyai satu kotiledon dapat dijelaskan sebagai berikut:
I.            Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)

Monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu kotiledon. Tumbuhan monokotil pada saat berkecambah bijinya tidak membelah karena hanya mempunyai satu keeping biji. Kelas monokotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Susunan akarnya berupa akar serabut.

  2.  Batangnya beruas-ruas yang tampak jelas.

  3. Urat-urat daun sejajar dan melengkung.

  4. Bagian bunga, misalnya mahkota dan kelopak berjumlah tiga atau kelipatannya.

  5. Jika biji berkecambah, kotiledonnya (keping biji) tetap utuh atau tidak terbelah.

  6. Batang dan akarnya tidak dapat tumbuh membesar karena tidak mempunyai cambium, kecuali pada beberapa jenis ada yang batangnya membesar, misalnya nanas seberang dan palem raja.


Kelas monokotil dikelompokkan menjadi beberapa ordo (bangsa) dan setiap bangsa dikelompokkan menjadi beberapa suku. Adapun beberapa suku tumbuhan monokotil yang penting adalah sebagai berikut:

{  Gramineae (Poaceae)

Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar rimpang, batang bulat beruas-ruas dan berongga, serta daun tunggal berbentuk pita dan susunan tulang daunnya sejajar. Daun melekat langsung pada batang. Bunga berukuran kecil dan tersusun oleh bulir. Beberapa bulir mrembentuk bulir majemuk. Penyerbukannya biasanya dibantu oleh angin. Contonya adalah jagung, tebu, padi dan alang-alang.

{  Cyperaceae

Ciri-ciri tumbuhan anggota famili ini antara lain mempunyai akar rimpang, batang segitiga dan tidak berongga, serta daun tunggal berbentuk pita dan terletak di pangkal batang. Contohnya: rumput teki.

{  Liliaceae
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar rimpang. Secara umum tumbuhan ini merupakan tumbuhan basah berupa tanaman merambat. Pada jenis tertentu tepi daum berduri dan berlendir, contohnya lidah buaya yang banyak dimanfaatkan untuk bahan kecantikan. Dan contoh lain yaitu bawang putih dan bawang merah yang dimanfaatkan untuk bumbu masakan.

{   Palmae
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar serabut, batang tidak bercabang, daun menyirip berbentuk kipas, dan tangkai daun atau pelepah melebar. Contohnya: kelapa, aren, dan salak.

{   Zingiberaceae
Tumbuhan ini mempunyai akar rimpang dan telah mengalami penambahan fungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Anggota tumbuhan ini bermanfaat sebagai bahan rempah, obat dan makanan. Contohnya: jahe, kunyit, dan temulawak.

{  Cannaceae
Tumbuhan ini banyak yang berupa semak menahun, berakar rimpang, tebal dan berumbi, serta daun bertulang menyirip. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Contohnya: bunga tasbih.

{   Orchidaceae
Tumbuhan ini hidup secara saprofit dsn epifit, berakar rimpang serta daun berubah menjadi upih dan memeluk batang. Contohnya: anggrek dan vanili.

{  Pandanaceae
Tumbuhan ini berupa semak, perdu, atau pohon yang tumbuh tegak, batang bercabang, serta daun sempit memanjang dan kadang tepi daun berduri. Tumbuhan ini kadang memiliki akar tunjung pada batang atau cabang yang menjulur di atas tanah. Contohny: pandan wangi.

{   Musaceae
Tumbuhan ini berakar serabut dan berdaun sempurna. Batang berupa batang semu, yang berdiri di permukaan tanah adalah tumpukan pelepah daunnya. Batang aslinya berada di dalam tanah. Buahnya adalah buah buni atau kotak dan banyak dimanfaatkan sebagai buah segar. Contohnya: pisang

 

                II.             Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)

Dikotil adalah tumbuhan yang mempunyai dua kotiledon. Pada saat biji tumbuhan dikotil berkecambah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Biji berkeping dua.

  2. Dua daun lembaga terangkat keatas.

  3. Akar tunggang.

  4. Tulang daun menjari.


Ciri-ciri lain tumbuhan dikotil antara lain sebagai berikut

  1. Berakar tunggang yang bercabang-cabang.

  2. Tulang daun menyirip atau menjari, daun tunggal atau majemuk danjarang berpelepah.

  3. Batang bercabang dan memiliki cambium di antara berkas pengangkutnya.

  4. Ikatan pembuluh angkut pada batang letaknya teratur.

  5. Bunga memiliki bagian-bagian bunga, misalnya kelopak, mahkota, benangsari dengan jumlah dua, 4,5 atau kelipatannya, sedangkan putik biasanya satu buah


Tumbuhan dikotil mempunyai beberapa famili, adalah sebagai berikut:

Papilionaceae (suku kacang-kacangan)

Tanaman semak berbatang tegak atau merambat. Bunga berbentuk seperti kupu-kupu. Pada akar terdapat bintil yang merupakan simbiosis dengan bakteri. Contoh: kacang tanah, kacang hijau, dan kacang panjang

 Euphorbiaceae(suku getah-getahan)

Merupakan tumbuhan herba, berkayu, dan bergetah. Batangnya menjalar atau membelit. Contoh: ketela pohon dan karet.

 Mimmosaceae

Tumbuhan berkayu, semak dan pohon. Daun majemuk, karangan bunga berbentuk bongkol, benang sari panjan. Biji di dalam buah polong. Contoh: Mimmosa pudika (si kejut), Leucaena glauca (petai cina).

 Caesalpiniaceae (suku johar)

Batang dan akar berkayu. Bunga mencolok, daunnya bias dipakai sebagai obat. Contoh: kembang merak, asam, johar.

 Labiatae

Meliputi tumbuhan perdu, bunga bilateral simetris, bunga memiliki mahkota dan kelopak, benang sari 2 atau 4 dan putuik 1. Contoh: kemangi, kumis kucing.

 Convolvulaceae

Merupakan tumbuhan herba dan berkayu, batangnya menjalar, melilit dan bergetah. Bunga simetris radial. Contah: ketela rambat dan kangkung.

Myrtaceae

Daun berbintik-bintik dan menghasilkan kelenjar minyak. Contoh: jambu air dan jambu biji.

 Moraceae

Habitus pohon, daun tunggal, duduk daun menyebar terlindung oleh daun penumpu yang memeluk ranting. Seluruh bagian tubuhnya bila terlika akan mengeluarkan getah. Contoh: nangka dan beringin.

 Rutaceae (jeruk)

Daunnya mengeluarkan orama yang sangat khas. Contohnya: jeruk bali, dan jeruk nipis.

 Rubiaceae

{  Daunnya tunggal dengan duduk daun berhadapan pada setiap ruas. Contoh: kopi.

 Malvaceae (suku kapas-kapasan)

Tumbuhan berdaun tunggal, kulit batang dan buah dapat menghasilkan benang. Contoh: kapas dan rosela.

{  Bombaceae
Tumbuhan berdaun tunggal, duduk daun tersebar, dan bunga berwarna menarik. Contoh: durian.

{  Apocynaceae (suku kamboja)

Tumbuhan berkayu, bunga mencolok dan bergetah. Contohnya: kamboja, dan alamanda.

{  Verbenaceae
Contahnya tanaman jati.

{  Annonaceae
Contahnya srikaya dan sirsak.

{  Cucurbitaceae
Tumbuhan yang menjalar dipermukaan tanah dan sering dikenal sebagai timun-timunan. Contohnya: mentimun, dan labu.

{  Asteraceae

Tumbuhan yang menpunyai bunga majemuk bentuk cawan (memiliki bunga tengah dan bunga tepi). Conthnya: bunga matahari dan kenikir.

Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki :

  1. 1.      Bentuk akar


-          Monokotil : Memiliki sistem akar serabut

-          Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang

  1. 2.      Bentuk sumsum atau pola tulang daun


-          Monokotil : Melengkung atau sejajar

-          Dikotil : Menyirip atau menjari

  1. 3.      Kaliptrogen / tudung akar


-          Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra

-          Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar

  1. 4.      Jumlah keping biji atau kotiledon


-          Monokotil : satu buah keping biji saja

-          Dikotil : Ada dua buah keping biji

  1. 5.      Kandungan akar dan batang


-          Monokotil : Tidak terdapat kambium

-          Dikotil : Ada kambium

  1. 6.      Jumlah kelopak bunga


-          Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga

-          Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima

  1. 7.      Pelindung akar dan batang lembaga


-          Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza

-          Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil

  1. 8.      Pertumbuhan akar dan batang


-          Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

-          Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar



DAFTAR PUSTAKA


 


Kamaruddin, Indriana 2012, klasifikasi tumbuhan. Takalar, SMA Negeri 1 Takalar.


Bikulhairad, AndhhikaPasta 2012, tuak sebagai bahan dasar pembuatan cuka alternative. Takalar SMA Negeri 1 Takalar.


http://andhikahairad.blogspot.com


Arms, Karen & Pamela S. camp. 1998.Biologi: A journey Into Life. New York, Saunders.


Becket B & R. M. Gallagher. 1992. Co-ordinate scince: Biologi. Oxfor, Oxfor. Universitas Perss.


 
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Dasar – Dasar Pengelompokan Tumbuhan Tingkat Tinggi ( Monokotil Dan Dikotil ) Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan