ukhuwah itu...
menebar senyum, bukan memberikan kerutan
ukhuwah itu...
memberikan canda tawa, tak memberikan olokan
ukhuwah itu...
memberikan sanjungan dan pujian, menghapus hinaan dan cacian
ukhuwah itu...
memberikan keceriaan, menebar kehangatan, bukan menciptakan keheningan dan suasana yang beku
ukhuwah itu...
senantiasa memberikan kekuatan, bukan membuat diri semakin terpuruk
ukhuwah itu...
menciptakan perbaikan, menghapus kefuturan
ukhuwah itu...
berkerja membahu bersama, bukan bergerak sendiri mencapai idealisme pribadi
ukhuwah itu...
saling menghapus peluh yang menetes, bukan meninggalkan rekannya tergeletak tak berdaya
ukhuwah itu...
memegang erat tangannya, memeluk bahunya, bukan mendorongnya ke dalam hitamnya kehidupan
ukhuwah itu...
mengingatnya, terbayang sinar matanya, walau raga ini tak duduk berdampingan
ukhuwah itu...
memberikan manfaat, bukan meciptakan kemadharatan
ukhuwah itu...
memahami, bukan meng-suudzan-i
ukhuwah itu...
rindu, ketika dirimu tak sempat mendengar suaranya walau satu kata
ukhuwah itu...
cinta, ketika diri ini ikhlas berada disisinya
ukhuwah itu...
sayang, tak ingin bulir air mata itu menetes dipipinya
ukhuwah itu...
santun, rasanya tak tega sebuah kata pun menggores hatinya
ukhuwah itu...
mimpi, dalam tak sadar pun dirinya akan tersimpan dalam benak kita
ukhuwah itu...
dekat, selalu terasa belaian jiwanya yang menyelimuti kehidupan kita
ukhuwah itu...
selamanya, tak terputus waktu walau raga ini sudah terpisah
ukhuwah itu...
inspirasi, memberikan ide dan pemikiran baru tak terbatas
ukhuwah itu...
sinergi, satu hati, satu langkah satu tujuan
ukhuwah itu...
mandiri, militansi dan tidak manja
ukhuwah itu...
terorganisir, selalu ada pola yang jelas, memiliki kreativitas dan inovasi
ukhuwah itu...
nyata, ada bisa di capai panca indra, dan dirasa oleh hati
ukhuwah itu...
ukhuwah itu...
kita..
terkadang walau diri ini tak pantas di sisimu, kan selalu berusaha memantaskan diri untuk bisa bersanding denganmu..
saling menjaga, karena diri ini tak sekuat dirimu dan tak sekuat gunung yang menjadi pasak bumi
walau kita berbeda, setidaknya masih ada persamaan dalam diri kita, yaitu langkah kita dalam menapaki jalan ini
kita layaknya enzim dan substrat, tak akan berarti, jika diriku tak berada disisimu, dan dirimu tak berada disisiku
kita tak akan akan menghasilkan sesuatu, dan kita akan stagnan seperti pada kondisi awalnya
jika kita bersama, kita akan menghasilkan sesuatu, yang jelas dan nyata, walau hanya goresan sederhana
kita akan menghasilkan masa depan, jika kita berpegangan tangan saling menguatkan
kita akan tegak berdiri, ketika kita merapatkan barisan dan menyunggingkan senyuman
18.42 WIB
Nurul Huda Islamic Centre, 4 mei 2013
yang ingin selalu memegang erat tanganmu
Listiawan
@Wawan Listyawan
menebar senyum, bukan memberikan kerutan
ukhuwah itu...
memberikan canda tawa, tak memberikan olokan
ukhuwah itu...
memberikan sanjungan dan pujian, menghapus hinaan dan cacian
ukhuwah itu...
memberikan keceriaan, menebar kehangatan, bukan menciptakan keheningan dan suasana yang beku
ukhuwah itu...
senantiasa memberikan kekuatan, bukan membuat diri semakin terpuruk
ukhuwah itu...
menciptakan perbaikan, menghapus kefuturan
ukhuwah itu...
berkerja membahu bersama, bukan bergerak sendiri mencapai idealisme pribadi
ukhuwah itu...
saling menghapus peluh yang menetes, bukan meninggalkan rekannya tergeletak tak berdaya
ukhuwah itu...
memegang erat tangannya, memeluk bahunya, bukan mendorongnya ke dalam hitamnya kehidupan
ukhuwah itu...
mengingatnya, terbayang sinar matanya, walau raga ini tak duduk berdampingan
ukhuwah itu...
memberikan manfaat, bukan meciptakan kemadharatan
ukhuwah itu...
memahami, bukan meng-suudzan-i
ukhuwah itu...
rindu, ketika dirimu tak sempat mendengar suaranya walau satu kata
ukhuwah itu...
cinta, ketika diri ini ikhlas berada disisinya
ukhuwah itu...
sayang, tak ingin bulir air mata itu menetes dipipinya
ukhuwah itu...
santun, rasanya tak tega sebuah kata pun menggores hatinya
ukhuwah itu...
mimpi, dalam tak sadar pun dirinya akan tersimpan dalam benak kita
ukhuwah itu...
dekat, selalu terasa belaian jiwanya yang menyelimuti kehidupan kita
ukhuwah itu...
selamanya, tak terputus waktu walau raga ini sudah terpisah
ukhuwah itu...
inspirasi, memberikan ide dan pemikiran baru tak terbatas
ukhuwah itu...
sinergi, satu hati, satu langkah satu tujuan
ukhuwah itu...
mandiri, militansi dan tidak manja
ukhuwah itu...
terorganisir, selalu ada pola yang jelas, memiliki kreativitas dan inovasi
ukhuwah itu...
nyata, ada bisa di capai panca indra, dan dirasa oleh hati
ukhuwah itu...
ukhuwah itu...
kita..
terkadang walau diri ini tak pantas di sisimu, kan selalu berusaha memantaskan diri untuk bisa bersanding denganmu..
saling menjaga, karena diri ini tak sekuat dirimu dan tak sekuat gunung yang menjadi pasak bumi
walau kita berbeda, setidaknya masih ada persamaan dalam diri kita, yaitu langkah kita dalam menapaki jalan ini
kita layaknya enzim dan substrat, tak akan berarti, jika diriku tak berada disisimu, dan dirimu tak berada disisiku
kita tak akan akan menghasilkan sesuatu, dan kita akan stagnan seperti pada kondisi awalnya
jika kita bersama, kita akan menghasilkan sesuatu, yang jelas dan nyata, walau hanya goresan sederhana
kita akan menghasilkan masa depan, jika kita berpegangan tangan saling menguatkan
kita akan tegak berdiri, ketika kita merapatkan barisan dan menyunggingkan senyuman
Ku tahu engkau lelah
Berat tuk melangkah
Ke mana arahmu
Tenanglah tenang
Aku di sampingmu
Slalu ada menjagamu
Tenang lah tenang
Aku di sisimu
Slalu ada menuntun mu
Pejamkan matamu
Jangan pernah ragu
Untuk melangkah
Raihlah semua
Angan dan mimpimu
Inilah waktumu
-- Cilapop --
18.42 WIB
Nurul Huda Islamic Centre, 4 mei 2013
yang ingin selalu memegang erat tanganmu
Listiawan
@Wawan Listyawan