malam ini tentang bagaimana langkah untuk mimpi. mungkin karena malam menjelang sudah selayaknya mulai merajut mimpi. walau begitu mimpi disiang bolong juga tidak dilarang. karena katanya sih mimpi merupakan salah satu nikmat bahwa kita benar benar insan yang normal. soal mimpi , pasti semua orang punya mimpi. entah itu normal, aneh aneh, bahkan gila . namun itu adalah mimpi. karena mimpi itu tak ada batasan, apapun boleh dibayangkan, tak ada syarat dan ketentuan yang berlaku, apalagi SOP.
mimpi adalah sebuah biji, cita- cita adalah sebuah bibit, usaha adalah tumbuhan, keberhasilan adalah buah. usaha kita dalam meraih mimpi itu dapat kita ibaratkan kita sedang mengupas kulit buah dan memakan kulitnya. mengarahkan sebuah mimpi menjadi sebuah cita-cita ibarat kita memproduksi bibit. dan proses adalah sebuah tumbuhan, dimana kita harus telaten merawatnya supaya perlahan tapi pasti mimpi tumbuh dan beroptimalisasi. dan buah adalah keberhasilan dari perwujudan mimpi kita. setiap orang boleh bermimpi, namun hanya orang-orang yang kuat dan mau berusaha yang bisa mewujudkan mimpi itu.
bermimpi itu tidak harus sendiri, karena mimpi itu bisa dibagi. namun kita harus menemukan seseorang yang "pas" untuk berbagi mimpi. dan menemukan seseorang yang pas itu tidak lah mudah, karena dia adalah sebuah mimpi juga. dia hanya bisa terbayang, tak mampu disentuh sebelum waktunya, karena hakekat mimpi adalah seperti itunamun mimpi bukanlah suatu hal yang mustahil, selagi kita tahu jalannya, insya Allah sampai kok..namun akan lebih baik kita mampu menemukan seseorang yang mau membangun mimpi bersama.karena mimpi yang kokoh itu bukan terdiri atas satu pilar, namun pilar yang saling menyangga, saling menguatkan. oleh karena itu perlunya untuk membangun kesepakatan hati untuk meyusun mimpi. mungkin nanti saat melangkah bersama dalam mewujudkan mimpi ego pribadi akan muncul kembali. so, kembali ke ingatan dimana tujuan awal mengapa mimpi itu dibangun. setahuku mimpi itu baik, sebaik yang bermimpi dan akan lebih baik ketika direalisasikan. karena mimpi tanpa wujud yang nyata itu hanyalah sekedar angan, tak akan menjadi sebuah cita-cita, padahal cita cita itu mampu untuk diraih.
mimpi adalah sebuah biji, cita- cita adalah sebuah bibit, usaha adalah tumbuhan, keberhasilan adalah buah. usaha kita dalam meraih mimpi itu dapat kita ibaratkan kita sedang mengupas kulit buah dan memakan kulitnya. mengarahkan sebuah mimpi menjadi sebuah cita-cita ibarat kita memproduksi bibit. dan proses adalah sebuah tumbuhan, dimana kita harus telaten merawatnya supaya perlahan tapi pasti mimpi tumbuh dan beroptimalisasi. dan buah adalah keberhasilan dari perwujudan mimpi kita. setiap orang boleh bermimpi, namun hanya orang-orang yang kuat dan mau berusaha yang bisa mewujudkan mimpi itu.
seharusnnya mimpi tak hanya dibenak saja, namun menyusup di dalam ATP kita, dan menyebar ke seluruh tubuh bersama darah, karena mimpi adalah suplemen pergerakan.
