sederhana alasanku, hanya tak ingin nantinya kita (aku) merasa bosan
ketika nantinya aku ditakdirkan bersamamu.. karena di masa masa itu aku
akan memahamimu, untuk sementara ini aku masih (sekedar) mengenalmu dan
masih banyak yang tak ku tahu tentangmu.. kalau saja aku sudah
menyelamimu sekarang mungkin di masa depan tak menyenangkan, begitu pula
denganmu, tak ada cerita yang bisa kita tertawakan, tak ada kisah yang
bisa kita renungkan.. kita sekarang sama sama merantaukan? alangkah
lebih baik kita mengumpulkannya dahulu lalu kita buka perlahan di dalam
episode masa depan..
alasan berikutnya juga
sederhana, aku tak ingin merasa bersalah ketika nantinya kamu
ditakdirkan bersamanya.. aku tak ingin dibilang "meminjammu" sementara
darinya.. walau terkadang selama ini kita (dan yang lainnya) sering
melakukan aktivitas bersama.. dan kebersamaan itu menimbulkan suatu
rasa, di mana rasa itu belum saatnya ada.. ketika rasa itu datang bukan
diwaktu yang tepat maka rasanya pun tak nikmat..
suatu
saat nanti aku ingin anak perempuan, anak perempuan yang manis dan
berambut panjang, namun ditutup selembar kain yang panjang pula..
menjaganya dari terkaman serigala yang tak jelas deskripsinya.. ketika
aku berkaca maka aku aku harus melakukan hal sama kepadamu seperti anak
yang ku dambakan nanti.. aku harus berbenah, mulai memperbaiki deskripsi
diri untuk melangkahi daun pintu rumahmu nanti..
***
Di atas Lantai Musim Hujan, 17.11.14 - 00.02
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
potongan dari kumpulan cerita fiksi yang random, bersudut pandang orang pertama, yang muncul tanpa direncana dan mengalir begitu saja.. semoga bisa menjadi sebuah kumpulan aksara yang menempel dalam himpunan kertas dan terjejer rapi di rak buku sana..
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
potongan dari kumpulan cerita fiksi yang random, bersudut pandang orang pertama, yang muncul tanpa direncana dan mengalir begitu saja.. semoga bisa menjadi sebuah kumpulan aksara yang menempel dalam himpunan kertas dan terjejer rapi di rak buku sana..
0 komentar:
Posting Komentar