di jalan itu, turunan yang cukup landai di dekat jembatan antar desa itu, lama kami berjalan dan mengobrol bersama, namun entah mengapa tangan kirinya mulai menggelayut di tanganku, eraat sekali.., namun kulit kami tak bersentuhan, karena dia menggunakan baju yang panjang. aku yang tak terbiasa seperti ini berusaha melepaskannya dengan lembut.. alhasil namun memang erat, tangannya tak mau lepas.. hingga akhirnya aku pun menyerah dan berkata padanya,
cukup hentikan tanganmu ini, sudah lama aku berusaha memendam rasa ini dan menghapusnya, kalau caranya begini sepertinya rasa ini bisa timbul kembali..
dia tersenyum manis kepadaku, seraya menjawab.
aku pun demikian, sudah lama aku berusaha menjauhi mu, namun ternyata memang sulit, memang sudah takdir mungkin kita dipertemukan kembali..
aku tak menyangka dia punya perasaan yang sama denganku, sangat tidak kusangka, semenjak aku berbicara jujur kepadanya setelah sekian tahun yang lalu..aku pun menjawab,
kita tak mungkin menjalaninya dengan cara seperti ini, mungkinkah kita menikah?
dia menyahut kembali,
mungkin dan bisa..
aku semakin bingung,
tapi kapan? setelah kita lulus? ya, itu mungkin kemungkinan yang paling mungkin, tapi yang ku lihat kita belum siap dari segi apapun.. dan tak mungkin kau menunggu..
suasana pun kembali hening, hanya desiran angin yang masih setia mendampingi kami..
0 komentar:
Posting Komentar