Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Selasa, 22 April 2014

Konsekuensi Memimpin dan Dipimpin


berbicara persatuan itu tidak akan jauh dari kesepakatan dan kepemimpinan.. persatuan memang harus ada pemimpinnya, seseorang yang akan digugu dan ditiru. ketika ada sekumpulan rakyat ataupun anggota yang masih dapat digolongkan sebagai rakyat yang mbalelo bisa dikatakan bahwa sekumpulan orang itu masih belum bersatu..konsep kepemimpinan tak akan jauh dari konsep kemerdekaan, ada pengakuan de facto dan de yure.. pengakuan secara sah dimana dia memimpin dan menguasai, dan seberapa besar dia diakui untuk memimpin.. memimpin itu butuh pengakuan, kalau tidak dipercaya bisa jadi dia hanya bisa mengatur siapa siapa yang mau diatur, kemudian yang tidak mau dipimpin akan memberikan aksi reaksi, memberikan perlawanan atas segala kebijakan yang menurutnya tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya..

menjadi orang yang dipimpin butuh kelegawaan (lapangan dada) untuk menerima sebagai orang yang dipimpin.. ketika dia masih mempunyai ego karena " saya tidak mau dipimpin dia karenaa bla bla bla " itu merupakan hal yang kurang benar.. dengan adanya hal itu akan menimbulkan sengketa dan perebutan kekuasaan, sering - seringnya malah mereka akan memisah dan membentuk basis massa untuk membuat kekuatan tandingan untuk menggulingkan.. dipimpin membutuhkan keikhlasan, kepala dingin untuk membangun kekuatan bersama, walau terkadang bertindak sebagai oposisi itu juga merupakan peran yang berguna, memberikan fungsi controlling bagi pemimpinnya.. namun bukankah lebih baik kita berjalan bersama sama? memadukan apa yang kita punya untuk kebaikan yang lebih terasa.. karena biasannya yang berperan sebagai oposisi memiliki formula yang tidak kalah khasiatnya.. cukup menundukkan sedikit harga diri yang diagung - agungkannya untuk menuju sebuah penggalangan kekuatan..

menjadi orang yang memimpin butuh keterbukaan hati, dan menundukkan kebanggaan diri.. membuka cakrawala bahwa dia bukanlah segala- galanya.. masih ada rakyat yang berada disampingnya yang siap menguda rasa (mengungkapkan perasaannya dan pikirannya) untuk membangun bersama.. kebanggaan akan jabatan yang dianutnya harus dipupus habis.. karena tanpa adanya rakyat dia bukan apa-apa.. sebagai orang yang memimpin harus bisa mengayomi semua yang dipimpinnya, membentuk rasa kepercayaan rakyat bahwa akulah pemimpinmu, yuk berjuang bersama, dan percayalah padaku.. sekarang ini banyak yang krisis kepercayaan dan kebanyakan pemimpin tidak sadar bahwa tugas dia yang pertama dan utama adalah membangun kepercayaan dengan rakyatnya.. ketika semua hidup dengan prasangka negatif maka akan timbul fitnah yang mudah tersulut dan mengobarkan perpecahan.. kenapa hal ini bisa terjadi? karena mereka lebih suka berpikir teori konspirasi daripada memikirkan sebuah bukti, namun sulit juga karena konspirasi itu ada di kepala, bukan suatu data.. sehingga sukar dibuktikan dengan nyata.. mayoritas rakyat itu lebih suka mengungkap yang samar samar daripada sesuatu yang jelas hitam dan putihnya.. 
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Konsekuensi Memimpin dan Dipimpin Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan