ibu yang pintar menjahit itu memiliki keistimewaan tersendiri.. tak seperti ibu ibu lain yang biasa suka ngerumpi, mereka hanya bisa makan, belanja dan menghamburkan uang.. dia akan membuat karya yang menarik, bahkan mungkin tak akan terbayangkan dibenakmu..
"mi, yuk ke mall.. aku pengen beli baju yang baru, soalnya baju yang ini sudah usang.."
dia akan memberikan jawaban yang menenangkan,
"sabar ya, kita memang memiliki persediaan tabungan yang cukup untuk membeli baju, namun lebih baik kita berhemat dulu ya.. insya Allah akan mendapat pengganti yang lebih baik.."
sebagai manajer keuangan rumah tangga yang baik selayaknya memang seperti itu, berusaha menekan pengeluaran keluarga dengan kata kata yang halus, orang mana yang tak akan nurut dengan kata kata itu.. kalau dengan kata kata yang lembut saja tunduk, kenapa tidak? menenangkan bukan berarti sekedar kata kata, namun selalu ada tawakal di balik ketenangannya..
sebuah kado terindah akan dia berikan di waktu yang tepat pula, memberikan baju baru yang mungkin tiada duanya, baik warna, bentuk, maupun paduan kainnya.. dengan kelihaiannya dia memadukan kain sisa dari pelanggannya menjadi sebuah baju yang tak akan ditemukan dimanapun.. bukankah kita akan bangga ketika apa yang kita kenakan tak ada yang menyamai, bahkan tak ada yang mirip sekalipun, apalagi yang membuat adalah umi-mu, orang yang kamu sayangi.. berjerih payah untuk mengobati keinginanmu yang sempat terbelenggu..
sesuatu yang baru itu tak harus dibeli, namun sedikit kreatif untuk membuat yang biasa menjadi lebih bermakna.. hemat tak berarti menahan diri untuk tak memiliki, namun sedikit mengolah pikir untuk menemukan substitusi..
0 komentar:
Posting Komentar