Kita memang tidak punya banyak hak untuk ikut menentukan jalan hidup seseorang.. namun kita masih diperkenankan oleh-Nya untuk sekedar mengingatkan, sekedar dalam hal ini hanyalah sewajarnya tanpa intervensi.. sebagai teman (mengarungi) hidup kita sewajarkan memberikan saran untuknya.. entah dia perhatikan atau tidak itulah hak dia, yang penting kita sudah menunaikan kewajiban dan kita diperbolehkan untuk memberikan upaya kita dalam ranah lain seperti doa dan perbuatan..
Aku belajar dari seorang teman bahwa teman dan orang-orang di sekitar kitalah yang paling berpengaruh terhadap bagaimana kita.. tanpa kita sadari bahwa terkadang pola pikir kita sudah tersisipi "racun" yang berasal darinya, bagaimana cara kita bertindak terkadang sudah terwarnai olehnya, bagaimana pola hidup kita sudah mulai direnovasi olehnya.. yang repot itu ketika perubahan itu sudah mendarah daging pada diri kita, padahal sebaiknya perubahan yang seperti itu tidak terjadi pada diri kita.. sebagai seseorang yang pernah dekat dengannya aku hanya bisa mengelus dada.. namun aku tak bisa menyalahkan karena keadaanya memang demikian.. lingkungan merengkuhnya dan dia akan kesulitan lari darinya..
Agak sulit memang untuk mengubah seseorang yang sudah ter"influence" sejak dari pikiran.. karena pikiran yang sudah terbentuk akan menjadi ucapan.. ucapan akan terimplementasi menjadi tindakan.. tindakan yang sering dilakukan membentuk kebiasaan dan titik puncak dari implementasi pikiran adalah kebudayaan..
***
Terpapar cahaya mentari pagi, 8 September 2015 - 07.37 WIB
0 komentar:
Posting Komentar