SARAPAN atawa makan pagi ternyata penting bagi kesehatan. Berbagai penelitian menunjukkan sarapan bisa mencegah obesitas, diabetes tipe 2, bahkan bisa membuat anak lebih baik dalam pelajaran. Sayangnya, di banyak tempat, termasuk Indonesia, masih banyak orang mengabaikan makan pagi. Rata-rata menu sarapan 15,9% lebih sehat dibanding menu makan malam. Mereka yang sarapan memakan makanan sehat 12% lebih banyak sepanjang hari. Sarapan yang teratur mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 34%. Mereka yang sarapan memakan makanan sehat 12% lebih banyak sepanjang hari Orang dewasa yang tidak sarapan kemungkinan terkena serangan jantung 27% lebih tinggi. 30% anak-anak di Eropa dan 25% di Amerika Serikat tidak sarapan..
Menu Sarapan Di Berbagai Negara
Amerika Serikat
- Mengkonsumsi 1,35 miliar kilogram sereal per tahun.
- 49% orang mengawali harinya dengan sereal.
- 12% menu sarapan mengandung telur.
Afrika Selatan
- Salah satu sarapan favorit adalah boerewors, sosis tradisional terbuat dari daging sapi yang dicincang kasar serta dicampur bumbu dan lemak.
- Biasa disajikan dengan telur orek.
- 1.688 kaki atau sekitar 500 meter boerewors terpanjang dibuat di Afrika Selatan pada 2011.
Indonesia
- 44,6% anak sekolah sarapan makanan berkualitas rendah.
- 59% anak sekolah, remaja, dan orang dewasa tidak biasa sarapan.
Jepang
- Sarapan tradisional Jepang mengandung natto, nasi campur biji kedelai yang telah difermentasi.
- 70,2% orang Jepang suka natto.
- Setengah dari 29,2% yang tidak menyukai natto tetap menyantapnya karena sehat.
Australia
- 90% lebih sarapan makanan jadi.
- Sarapan favorit roti dilapis vegemite, sejenis selai yang mengandung sayuran, gandum, dan rempah-rempah.
- Lebih dari 22 juta botol vegemite diproduksi setiap tahun.
Mereka yang tidak sarapan mengkonsumsi
Soft drink Sayuran Manisan Buah-buahan
55% 45% 40% 30%
lebih banyak lebih sedikit lebih banyak lebih sedikit
Orang yang tidak sarapan ada kemungkinan 4 kali lebih besar menderita obesitas.
sumber :
dailyinfographic.com, statisticbrain.com, lifehacker.com, badan pusat statistik, naturalnews.com, dairy research institute, harvard school of public health infografik: anindyajati handaruvitri
Resume dari : majalah Tempo edisi 14-20 Oktober 2013
0 komentar:
Posting Komentar