I. Perbedaan pembelajaran remidial dan remidiasi
pengajaran remedial merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, pengajaran yang membuat agar hasil yang dicapai lebih baik dari pengajaran yang diberikan sebelumnya. Secara garis besarnya pengajaran ini merupakan pengajaran mengulang dari pengajaran yang telah diberikan sebelumnya terutama terhadap materi yang dianggap belum dikuasai oleh siswa. Sebab hasil yang telah dicapai belum memuaskan. Yang dapat diperbaiki adalah semua bidang studi yang dianggap kurang baik hasilnya.
Remedial - Remidi – Her – Perbaikan Adalah suatu istilah perbaikan nilai yang telah penulis ketahui sejak SMP, hingga sekarang, ketika penulis duduk di bangku perkuliahan.
Remedial diberikan kepada siswa maupun mahasiswa yang memiliki nilai dibawah cukup, dan dilakukan perbaikan untuk mencapai nilai cukup. Untuk standar nilai cukup itu sendiri, antara sekolah yang satu dengan yang lain, maupun antara kampus yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Tergantung kebijakan dari masing-masing instansi tersebut.
II. Tujuan pembelajaran remidial
Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran remidi tidak berbeda dengan tujuan instruksional umum. Tetapi karena sasarannya adalah siswa yang mempunyai kesulitan, maka diharapkan melalui proses penyembuhan, perbaikan maupun pelajaran tambahan, tujuannya :
- Memahami akan kekurangan dirinya, kelemahannya maupun kesulitannya dan bersedia untuk menerima “uluran” pelajaran remidi dari guru. Kegagalan pengajaran remidi bilamana siswa merasa bahwa dirinya merasa malu untuk menghadapi kenyataan tersebut.
- Mempunyai sikap terbuka untuk dapat merubah dirinya dalam belajar, bersikap dalam menekuni pelajaran tersebut. Hal ini perlu untuk prestasi yang lebih baik.
- Para siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar yang sesuai dengan yang diperlukan. Misalnya buku teks tambahan. Alat belajar dan sebagainya
- Siswa dapat mengatasi hambatan belajar yang dialaminya, sesuai dengan latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi. Sebab setiap siswa mempunyai sebab-sebab kesulitan yang berbeda.
- Sesudah terbiasa mengatasi kesulitan, akan menimbulkan sikap baru dalam belajar yang dianggap ada pengaruhnya terhadap prestasi, misalnya sekarang membiasakan diri belajar pada waktu dini hari, dimana sebelumnya tak pernah dilakukan.
- Dengan adanya perubahan sikap dan prestasinya maka siswa dengan mudah dapat menyelesaikan dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diterimanya.
- Sesudah tercapai hasil yang lebih baik, akan menimbulkan kepuasan diri sehingga dapat mempertebal harga diri dan menambahkan motivasi baru.
- Pengajaran remidi diberikan setelah kesulitan belajar diketahui. Dengan demikian merupakan pelayanan khusus bagi mereka yang memerlukannya.
- Tujuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Perbedaannya terletak pada kesulitan yang dihadapi siswa.
- Metode yang dipakai pada pengajaran remidi bersifat differensial. Disesuaikan dengan sifat, jenis dan latar belakang kesulitannya. Dengan demikian satu sama lain berbeda sesuai dengan individu yang dibantu.
- Pelaksanaannya memerlukan kerja sama dengan pihak lain; yaitu pembimbing, guru bidang studi lain, bahkan kalau perlu dengan psikologi.
- Memerlukan peralatan dan penunjang lebih banyak. Sebab untuk membantu mereka diperlukan tambahan alat belajar. Misalnya buku teks lain, mungkin peta,kalkulator, peralatan lab. Bahasa dll.
- Alat evaluasi yang diperlukan sesuai dengan keadaan siswa yang diberikan bantuan, jadi mungkin sekali berbeda dengan siswa lain yang normal. Bahkan seringnya mengadakan evaluasi lebih tinggi.
III. prinsip – prinsip pengajaran remidi
IV. Pelaksanaan Pembelajaran remidial
Pembelajaran remidial bisa dilakukan kapan saja. Karena pembelajaran itu tidak terbatas waktu, selagi siswa itu merasa dan terlihat belum menguasai standar kompetensi yang seharusnya, maka pendidik sewajarnya mengadakan pembelajaran remidial kepada siswa. Namun yang sering terjadi adalah pendidik mengadakan pembelajaran remidial itu setelah uji kompetensi
V. Peserta Pembelajaran remidial
Yang wajib mengikuti Pembelajaran remidial adalah peserta didik yang memerlukan pelajaran tambahan, dalam hal ini adalah siswa yang belum tuntas belajar dan siswa yang belum paham terkait materi yang diberikan.
VI. Batasan maksimal pelaksanaan Pembelajaran remidial
Pelaksnaan pembelajaran ini tidak ada batasan, yang utama siswa itu mampu mencapai standar kompetensi yang diharapkan.
VII. Waktu dan alokasi waktu Pembelajaran remidial
Untuk waktu Pembelajaran remidial tidak ada batasan, yang penting diluar jam pembelajaran reguler. Supaya lebih efektif maksimal dua jam pelajaran per minggu
VIII. Metode Pengajaran Remidi
Metode yang digunakan sebaiknya menggunakan pembelajaran aktif, dimana sisiwa itu diarahkan supaya aktif dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Sehingga informasi itu akan lebih kuat terpatri di dalam otaknya.
Dalam memberikan pengajaran remidi adalah sebagai berikut :
- Pemberian tugas,
- Diskusi
- Tanya Jawab
- Kerja Kelompok
- Tutor Sebaya, dan
- Pengajaran Individual
Keterangan.
- Metoda pemberian Tugas.
Dalam pemberian tugas dapat diberikan kepada kelompok ataupun individual. Tugas yang diberikan sesuai dengan jenis, sifat dan latar belakang kesulitan yang dihadapi. Metoda ini dapat pula diberikan untuk mengetahui kasus yang sedang dicari.
Keuntungan dari metoda ini adalah :
- Siswa dapat memahami dirinya, bai kelebihan atau kelemahannya.
- Untuk memperdalam atau memperluas materi pelajaran.
- Memperbaiki cara – cara belajar yang kurang efisien.
- Mempercepat kemajuan belajarnya baik pada kelompok maupun individual
- Metode Diskusi
Dengan diskusi akan terjadi interaksi antar individu untuk memecahkan suatu masalah. Sehingga setiap individu akan dapat memberikan buah pikirannya untuk memecahkan masalah yang dilontarkan oleh guru. Dalam pengajaran remidi dapat dipergunakan untuk memecahkan kesulitan yang sama dalam suatu kelompok, untuk mencari pemecahannya.
IX. persamaan pembelajaran remedial = pembelajaran biasa
Pembelajaran aktif. Hampir sama karena sebenarnya pembelajaran remedial kelanjutan dari pembelajaran biasa/ kelas regular. Hanya saja peserta didik yang masuk dalam kelompok ini adalah peserta didik yang memerlukan tambahan materi. Peserta didik yang dimaksud adalah peserta didik yang belum tuntas belajar. Selain itu materi pembelajaran yang digunakan merupakan konsep terpilih. Dasar pemilihan materi yaitu analisis kebutuhan.
X. Kompleksitas soal pembelajaran remidial
Kompleksitas soal sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut. Sistem penilaian pembelajaran remedial Sama seperti penilaian kelas biasa/regular, hanya saja standar penilaiannya di turunkan, hal ini tentu saja berefek pada kualitas.