"Sepertinya aku harus melihat melalui kacamatamu, supaya aku mampu melihat duniamu.." karena sepertinya kita dipertemukan dari arah yang berbeda, dan kita sudah bersepakat untuk bersenyawa dalam sisa waktu menjemput kematian..
dengan kacamatamu aku akan tahu ke mana saja kamu akan pergi, dan mana saja tempat yang sudah kamu arungi, karena jiwamu dibentuk dari sana, kehidupanmu di masa lalu.. kacamatamu bisa mengantarkan ku kepada masa lalu mu, suka duka yang pernah kamu alami, dan bagaimana kamu melangkah di perjalanan hidupmu, hingga akhirnya kita berjumpa..
sempat aku bepikir Mungkin juga kita harus berbagi kacamata, kanan untukmu, kiri untukku.. supaya kita memiliki visi dan pandangan yang sama dalam menatap arah perjalanan.. karena untuk menggenggam tanganmu dan melangkah bersama itu tak akan mudah, karena tak mungkin kita bisa berjalan bersama kalau kita menatap tujuan yang berbeda..
tanpa kacamata yang sesuai dan frame yang sama, sepertinya kita tidak bisa melihat dengan jelas kehidupan yang akan kita pilih, remang - remang.. bahkan kita harus berusaha keras untuk menfokuskan dengan keras supaya terlihat.. bisa jadi kamu akan berbelok ke kiri dan aku berbelok ke kanan.. yang jelas janganlah kamu jauh dari diriku, sehingga aku masih bisa menggenggam tanganmu..
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
potongan dari kumpulan cerita fiksi yang random, bersudut pandang orang pertama, yang muncul tanpa direncana dan mengalir begitu saja.. semoga bisa menjadi sebuah kumpulan aksara yang menempel dalam himpunan kertas dan terjejer rapi di rak buku sana..
potongan dari kumpulan cerita fiksi yang random, bersudut pandang orang pertama, yang muncul tanpa direncana dan mengalir begitu saja.. semoga bisa menjadi sebuah kumpulan aksara yang menempel dalam himpunan kertas dan terjejer rapi di rak buku sana..
0 komentar:
Posting Komentar