entah, aku merasa kehilangan ketika gerbang kisahmu itu lenyap.. aku tak akan bisa mengenalmu lebih dalam.. sebuah jalan dimana aku bisa memantaumu dengan baik, bagaimana keadaanmu, sedang bahagia atau sedang sedih.. namun entah kenapa kamu menghilang seketika, semua tentangmu hilang, seperti rinai hujan yang mengguyur gundukan debu, membawanya hingga tak tersisa.. entah di mana nanti aku bisa menemuimu lagi.. bukan lagi dalam pertemuan fisik, namun pertemuan dalam rangkaian kata..
mungkin hanya kerinduan yang akan tumbuh.. namun aku tak terlalu berharap rindu itu akan tumbuh besar, aku takut hal itu akan menyerap energiku lebih jauh.. aku masih ingin hidup, tanpa ada parasit yang menyerap dan tak membawa manfaat..
aku hanya ingin dia tumbuh normal, mampu menanungi hati dengan kesejukannya, menghasilkan buah ukhuwah yang bisa dinikmati bersama.. memang waktu yang bisa menjawab semua rindu ini.. hey, segera kembali dengan ketikan rasa dalam kata.. hanya itu yang kutunggu.. karena dari sanalah aku belajar megeja rasa, mengejar asa..
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
potongan dari kumpulan cerita fiksi yang random, bersudut pandang orang pertama, yang muncul tanpa direncana dan mengalir begitu saja.. semoga bisa menjadi sebuah kumpulan aksara yang menempel dalam himpunan kertas dan terjejer rapi di rak buku sana..
potongan dari kumpulan cerita fiksi yang random, bersudut pandang orang pertama, yang muncul tanpa direncana dan mengalir begitu saja.. semoga bisa menjadi sebuah kumpulan aksara yang menempel dalam himpunan kertas dan terjejer rapi di rak buku sana..
0 komentar:
Posting Komentar