terkadang, sepertinya itu bukanlah kata yang tepat untuk mengawali tulisan ini.. namun seringkali itu lebih pas..
seringkali kita itu saling tahu sama lain, bahkan kamu mengenalku, akupun juga mengenalmu.. namun entah kenapa kita tak bertegur sapa, berbicara, mengobrol.. bahkan sekedar mengangguk pun enggan di lakukan.. ya, bagiku anggukan pun cukup, tak kurang dan lebih.. tak senyum pun tak apa, karena aku juga takut ketika senyum yang terkembang itu salah ditafsirkan..
sebenarnya aku hanya ingin hubungan yang sederhana, sebuah pertemanan yang sederhana pula, secuil obrolan, sebagian canda, dan sedikit perhatian, sebatas tanya kabar dan aktivitas.. hakekat pertemanan memang seperti itu kan? tak ada yang saling berharap, namun saling memberi harapan.. harapan untuk saling berbagi, saling menerima satu sama lain..
yang sering terjadi juga ketika kita saling mengenal, namun tidak melalui kenalan.. malah hanya sekedar tahu, dan mendapat informasi dari orang lain.. ketika aku kecil aku diajari mencari teman tidak seperti itu.. menemuinya dan bertanya tentang dirinya.. namun entah sekarang paradigmanya berbeda, ketika tanya tanya di kira memiliki tendensi yang terselubung.. paradigma seperti ini mungkin perlu diperbaiki..mungkin bisa kita ulang dari awal untuk mencari hakekat teman yang sesungguhnya..
***
Lobi ged. D, 21.06.14-14.51
0 komentar:
Posting Komentar