Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Senin, 30 Juni 2014

Tertinggal

Sering sekali kita merasa tertinggal dengan orang lain entah apapun itu, bisa tentang dunia maupun tentang akhirat.. Karena mereka memiliki kekuatan dan kemauan yang berbeda dengan kita.. Terlebih lagi adanya perbedaan porsi kemampuan dan kesempatan, itulah yang membuat diri kita tak sama dengannya.. Sebenarnya kalau dirasa sebenarnya kita tak tertinggal, kita masih dalam satu langkah yang sama namun hanya beda seberapa besar jarak kita melangkah..merasa tertinggal itu tidak menyenangkan.. Seringkali malah memperkecil nyali kita untuk bisa tegak berdiri.. Namun akan salah ketika kita hanya memilih untuk berdiam diri.. Ketika kita merasa tertinggal seringkali merasa resah.. Resah merupakan masalah yang harus segera dipecah.. Mencari solusi untuk mengibur hati yang sedang gundah..

Cobalah menoleh dan lihatlah kiri dan kananmu, masih ada yang berdiri mendampingimu.. Mungkin ini efek dari mata yang terletak di depan ( wajah) yaitu terfokus untuk melihat ke depan.. Melihat sesuatu yang menarik dan mengajak kita untuk segera bergerak menghampirinya.. Melihat rival yang lebih baik dari kita lalu memaksa kita untuk segera mengalahkannya.. Melihat kebun tetangga lebih hijau, menggoda kita untuk bisa memiliki sesuatu yang sama nikmatnya..

Kobarkan semangat untuk segera pergi.. Karena fase kehidupan kita tak hanya berjalan di tempat di titik ini saja.. Segera berpindah, karena banyak langkah yang harus kita gubah.. Mencari irama, mencari sebuah pola
Dan memadukannya untuk menjadi sebuah karya.. Tertinggal bukanlah sebuah pertanda buruk.. Namun itu adalah sebuah pemicu untuk kita segera memacu.. Tergesa gesa bukanlah sebuah pilihan, namun itu adalah ujian..ujian kita untuk bisa bersikap, memilih, dan menjalani.. Setiap fase akan ada tempat untuk rehat.. Menghembuskan langkah perlahan dan mengambil energi untuk melakukan perjalanan lagi..

Namun sadarilah juga bahwa masih ada telinga di sisi kanan dan kiri.. Masih ada suara yang terdengar berbisik pada kita.. Menguatkan kita, mengingatkan kita.. Menguatkan kita bahwa kita tak sendiri, mengingatkan kita untuk tak terjebak dalam duniawi.. Masih ada tangan kanan dan tangan kiri, ternyata di sana masih banyak tangan yang berharap kita gandeng untuk melangkah bersama.. Masih ada tangan yang siap menarik kita ketika jatuh tersungkur.. Masih ada tangan yang menawarkan jemarinya ketika air mata ini tak bisa dibendung, maka dia dengan sukarela akan menghapusnya..

Kita memiliki dunia masing masing, punya kemampuan masing masing, punya hobi masing masing, jatah waktu masing masing dan amanah masing masing.. Tugas kita adalah memaksimalkan apa saja yang terhampar di depan kita, karena itu adalah kesempatan, dan kesempatan ini tak akan dimiliki oleh orang lain, dan kesempatan orang lain mungkin juga tak akan kita miliki.. Boleh kita merasa iri atas hasil yang dicapai oleh orang lain, namun jagalah pikiranmu untuk segera fokus terhadap ranah garapmu.. Karena itu lebih baik jika kamu mengoptimalkan apa yang menjadi jobmu, membuatnya lebih bernilai daripada yang sudah dilakukan orang lain.. Mungkin dari sudut pandangmu apa yang kamu lakukan itu sederhana bahkan tak ada harganya jika dibandingkan dengan orang lain, namun cobalah berpikir positif dan memperluas sudut pandang.. Hmm.. Yang lebih penting adalah berhentilah membandingkan, fokus saja pada berpikir ke depan dan melakukan suatu tindakan..

***
Meja Resepsionis, 30.06.14-22.40

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Tertinggal Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan