Narimo ing pandum, sebuah falsafah jawa yang harus selalu dipegang selama kita menjadi
insan manusia. Narimo ing pandum bukan berarti pasrah terhadap takdir, namun
ikhlas terhadap takdir yang sudah ditetapkan. Takdir memang kehendak Allah
secara mutlak. Namun takdir Allah itu seringkali berupa pilihan, dimana setiap
pilihan dan bersyarat dan memiliki resiko masing-masing.
Ketika
kita mengetahui hakekat narimo ing pandum maka tak pantas kita hanya
berdiam diri saja. Karena ikhlas itu tidak hanya tawakal namun akan selalu
didahului oleh ikhtiar. Bersungguh sungguh merupakan dasar dari usaha, kegiatan
kita akan sia-sia dalam suatu hal jika hanya sekadarnya saja.
Kebijaksanaan
kita akan diuji ketika dihadapkan dengan takdir yang Allah sediakan untuk kita.
Takdir yang disediakan itu seringkali berbeda tujuan, tak akan searah dan
sejalur. Maka kedewasaan dan kematangan pola pikir juga teruji disini. Karena
kemampuan analitis yang terstruktur akan terlihat dari bagaimana dia memilih
pilihan dan tingkat kekritisan terlihat dari alasan yang kita kemukakan.
Bersyukur merupakan salah satu kunci dalam memilih..Apa yang kita dapatkan dan kita pilih sudah seharusnya kita syukuri..Yakinlah apa yang kita tentukan merupakan tuntunan dari Nya..Percayalah apa yang kamu jalani sekarang ini adalah yang terbaik untukmu..Optimis !
Karena dalam setiap
langkah kita selalu ada hikmah yang tersembunyi di sana yang harus kita gali.
Walau terkadang dalam mendapatkan hikmah kita harus seperti sedang mengiris
bawang merah. Selalu ada masa dimana kita nanti berlinang air mata saat mengikis lapisannya..
0 komentar:
Posting Komentar