kalau indonesia ini negara hukum namun azas praduga tak bersalah sepertinya hanya berlaku di meja hijau saja, tak berlaku optimal termasuk di kancah perpolitikan, dimana orang bebas "menghakimi" lawan politiknya.. kalau indonesia ini negara demokrasi, namun sangat disayangkan para pelaku politiknya malah tidak bersifat demokrasi dan kesatria, ketika rekannya tidak sesuai dengan pilihannya, malah membenci dan menyayangkan atas pilihannya serta berusaha mengalihkan pilihannya dengan membuka aib yang dipilihnya tanpa ada bukti yang nyata dan berdasar atas praduga, apalagi dibumbui dengan teori konspirasi...
dunia perpolitikan di Indonesia ini ibarat perang saja, semua saling menikam.. terkadang jadi teman, terkadang jadi lawan.. ya, boleh dibilang semua keputusan berkoalisi di dasarkan kepada mana kira- kira nantinya akan mendapatkan keuntungan.. seringkali muncul pendukung fanatik.. membela mati matian supaya yang menjadi pilihannya menjadi pemenang.. nah, kejadian ini sering terjadi, malah terjadi adu mulut dengan rekan sepermainannya hanya karena masalah ini.. toh apa yang didukungnya tak merasa ada dampak apapun, eh malah pendukungnya saling menikam..
kampanye juga sering terjadi.. malah seringkali tak manusiawi, menggeber suara motor dengan knalpot plong.. tanpa helm lagi.. bukankah itu melanggar hukum? entah kenapa kepolisian, KPU,panwaslu,akan kehilangan taringnya hanya karena segerombolan pengacau ketenangan.. mungkin demokrasi bisa dimulai dari sini.. menjaga ketentraman, persatuan dan berpikir positif..
0 komentar:
Posting Komentar