Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Senin, 14 Desember 2015

Sains Kelezatan pada Lidah


media.nationalgeographic.co.id

Rasa dimulai saat moleku makanan menyentuh bintil rasa mikroskopis pada lidah. bintil itu bersembunyi di dalam papila, titik pucat yang ditampakkan di sini dengan pewarna makanan biru. di dalam otak, tempat rasa bergabung dengan indra-indra yang lain, rasa menjadi pengalaman berharga, kaya, dan menyenangkan yang membuat kita melahap makanan. lidah anak bukanlah lembar kosong saat dia lahir. lidah telah dicap oleh evolusi dengan kesukaan dan ketidaksukaan bawaan dan dipengaruhi oleh pola makan ibunya semasa hamil. anak memang tinggal di dunia yang berbeda. mereka lebih suka makanan manis dan asin, serta mereka peka terhadap rasa pahit. ketidaksukaan pada makanan pahit juga bawaan sejak lahir karena bermanfaat untuk bertahan hidup, membantu mencegah kita menelan racun, merupakan hasil evolusi tumbuhan agar tumbuhan itu tidak dimakan.

semua vertebrata memilki reseptor rasa yang mirip dengan kita, meski tidak selalu berada ditempat yang sama. meskipun kita memiliki satu atau dua jenis reseptor untuk rasa manis, lidah kita ternyata memiliki dua puluh empat jenis reseptor untuk pahit. tanda kebesaran Allah yang menjaga kita dari racun. indra perasa ini ternyata lebih rumit daripada penglihatan. aristoteles menghitung tujuh rasa dasar : manis, asin, pahit dan asam, lalu sepat,  tajam, dan keras. zaman sekarang kebanyakan pakar menyepakati lima, manis, asin, pahit dan asam, lalu umami. umami adalah rasa gurih yang memenuhi mulut, yang ditimbulkan oleh masakan kecap, tomat, MSG. reseptor bau yang jumlahnya antara 350-400 jenis pada manusia melengkapi indra pengecap kita sehingga kita bisa mengetahui cita rasa. ikan lele adalah pencicip super di dunia hewan. kulit, insang, bibir, dan sungut mirip kumis pada ikan ini diliputi oleh bintil rasa yang mirip dengan bintil rasa pada manusia. Karunia Allah ini membantu ikan lele mencari makanan di air keruh.

rasa manis menggunakan jalur saraf yang sangat mirip dengan jalur yang digunakan oleh obat diktif, diyakini membajak sirkuit yang dihasilkan evolusi untuk makanan. rasa manis mengurangi ekspresi sakit pada masa kanak-kanak, rasa ini mengurangi menangis pada bayi dan sebagai analgesik.

news.nationalgeographic.com

pengalaman cita rasa di mulai dengan santapan di masa lalu :  ingatan (1) mengaktifakn pusat ganjaran dopamin, menyebabkan mengidamkan cita rasa yang akan dirasakan. kita meneteskan air liur. otak yang sudah siap mengalami kenikmatan indriawi dari makanan saat kita membawanya (2) ke mulut melihat warna dan bentuknya, (3) kemudian menghirup aromanya (4). ketika kita mengunyah bunyi (5) dan perasaan mulut (6) menambahkan informasi penting : apakah makanan itu lengket, garing, atau renyah? reseptor di bintil rasa mencatat manis, asin, masam, pahit dan gurih (7) . sensasi berpadu menciptakan cita rasa. zat kimia asiri melayang dari makanan ketika kita mengunyah dan menelannya, dan ketika kita menghembuskan nafas, zat itu terbawa ke rongga hidung dari belakang. otak memadukan informasi dari semua indra ini untuk menghasilkan pengalaman cita rasa. dan meskipun kita mengira awalnya dari mulut, sebagian besar sebenarnya berasal dari bau retromasal yang dideteksi oleh reseptor hidung. ini membangun ngatan yang mempersiapkan kita untuk pengalaman selanjutnya.

disarikan dari : National Geographic Indonesia Edisi Desember 2015
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Sains Kelezatan pada Lidah Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan