Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Jumat, 11 Desember 2015

Jika Istrimu Adalah Seorang Pengajar TPA



Pernahkah terlintas di benakmu bahwa istrimu nantinya adalah seorang pengajar TPA/TPQ (Taman pendidikan Al Qur'an)? Ketika dibicarakan kepada teman-teman, kolega, saudara, atau seseorang yang baru kamu kenal mungkin tidak begitu membanggakan (bagi pandangan orang kebanyakan) di masa sekarang. Karena memang demikian, banyak orang (tua) yang lebih bangga dengan pekerjaan (sambilan) yang lebih mendatang banyak uang dan menunjang kehidupan (dunia).

Ketahuilah, dia adalah seseorang yang bervisi ke depan. Baginya kehidupan dunia adalah sementara, sedang tujuan akhir dari hidupnya adalah surga. Dia tidak menghabiskan 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 30 hari sebulan untuk mengejar dunia, dia sering menyisihkan minimal 6 jam sehari untuk akheratnya. entah ibadah wajib, ibadah sunnah, maupun tarbiyah (pendidikan). Ketika mengajar TPA pun dia lillahi ta'ala, demi Allah semata sehingga Allah mengkaruniakan istiqomah di jalan-Nya selama bertahun-tahun. Betapa susah di jaman sekarang mencari orang yang mau bekerja bila tidak ada gajinya? Mana ada yang mau bertahan bekerja bila upahnya sedikit? Tapi, tidak bagi pengajar TPA. Baginya mengajar TPA bukanlah bekerja untuk dunia, tapi beramal untuk Penciptanya.

Muslimah yang mau mengajar TPA adalah muslimah yang langka. Coba kamu survey dari  teman di sekitar kamu. Paling banyak 3 dari 15 muslimah. Makanya dia cukup langka. Sekarang sudah jarang muslimah seperti itu. Kebanyakan lebih suka menghabiskan waktunya di depan layar kaca dan gadget, menonton TV ataupun jalan-jalan di sana sini. Dia sungguh berbeda karena dia masih mau menyisihkan minimal 2 hari setiap pekannya, 2 jam setiap pertemuannya untuk menemani adik-adiknya, mengamalkan sunnah yang bisa bertambah walau dia sudah tidak berada di dunia. Beramal jariyah, membagikan ilmu yang berguna untuk di dunia dan akherat.

Kamu tidak perlu merisaukan masa depan anak-anakmu nantinya. Anakmu akan terjamin pendidikannya, apalagi tentang pendidikan agamanya. Anak-anak yang bukan berasal dari belahan dirinya saja dia didik sebaik mungkin, apalagi anak-anakmu. Insya Allah anakmu tidak perlu ke TPA untuk bisa membaca Al Qur'an, lebih memahami Islam daripada teman sepermainannya, akhlaqnya mulia karena madrasah agama berada di dekatnya, menemani kesehariannya, dan mendidik sepanjang hidupnya.

Dia akan membuatmu ceria disetiap harinya. Nggak percaya? Cobalah memandang anak didik yang diasuhnya. Adakahkah yang bermuram durja? Adakah yang tidak ceria wajahnya? Adakah yang tidak bersemangat di setiap pertemuannya? Adakah anak didiknya yang tidak tersenyum kepadanya? Pastinya tidak ada kan? Dia akan sudah terbiasa menceriakan anak didiknya, berbagi senyum manisnya. Pastinya kamu juga akan merasakan aura positif dari belahan jiwamu saat dunia dan (insya Allah) di surga. Anak didiknya saja merasakan nyaman dan teduh ketika berada didekatnya, apalagi kamu.

Sungguh, muslimah pengajar TPA itu lebih terhormat daripada bupati, gubernur, ataupun presiden sekalipun. Mengapa? Biasanya para petinggi birokrasi itu diberikan kesempatan meletakkan batu pertama di setiap agenda pembangunan infrastruktur, namun pengajar TPA merupakan peletak dasar-dasar kehidupan setiap jiwa supaya bisa mengenal Tuhan-nya yang sekarang ini sudah sedikit (banyak) diremehkan oleh kebanyakan orang tua dan keluarga. Kalau dirasakan banyak orang tua yang lebih memprioritaskan pendidikan dan ilmu pengetahuan umum daripada pendidikan agama untuk bekal perjalanan di kehidupannya.

Ketika berbicara tentang pahlawan, dia adalah salah satunya. Pengajar TPA adalah penyelamat generasi muda yang mulai terlena oleh godaan dunia. Bukan rahasia lagi apabila anak-anak sekarang lebih doyan dengan gadget, game online dan dunia maya lainnya ketimbang mengkaji Al Qur'an. Ketika banyak anak-anak yang lebih sering menghabiskan waktunya di tempat hiburan, dia berusaha mengajak mereka memakmurkan dan mencintai masjid. Di era informatika dan globalisasi ini semua hal seakan-akan tak ada batasnya, namun pengajar TPA berusaha menanamkan aqidah dan fiqih Islam sedini mungkin yang bermanfaat sebagai pembatas dan landasan berpikir mana yang benar dan mana yang salah ketika mereka mulai beranjak remaja, dewasa dan menghadapi dunia yang sebenarnya. dimana dunia yang semakin lama semakin abu-abu dan bermuka dua saja.

Muslimah pengajar TPA itu adalah orang yang akan dikenang sepanjang masa. Mengapa? Karena dia adalah orang yang membimbing santrinya yang semula buta huruf hijaiyah, terbata-bata mengejanya, tartil melantunkannya bahkan sampai hafidz Al - Qur'an (walau hanya 1 juz atau beberapa puluh surat). Mana mungkin orang yang memiliki peran begitu besar tidak terkenang di dalam relung hati para santrinya. Pasti mereka akan menyapa dia ketika tidak sengaja berjumpa, walau sudah berpisah beberapa tahun lamanya. Adakah diantara kita yang lupa dengan guru ngajinya?
***
Ruang Perpustakaan, 11 Desember 2015 - 21:02 WIB
----------------------------------------------------------------------------------
terinspirasi dari seorang teman yang istiqomah di jalan-Nya.. barakallahufikum..
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Jika Istrimu Adalah Seorang Pengajar TPA Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan