Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Senin, 10 Februari 2014

Siklus Baru

kembali menapaki aspal hitam ini.. namun dengan titik awal yang berbeda, namun tujuannya sama.. sedikit berbeda dengan masa lalu ketika aspal itu kuinjak dengan roda hitam.. namun sekarang kutapaki dengan hitamnya alas sepatu putih..

siklus yang berbeda dengan biasanya dialami oleh teman sepermainanku.. siklus yang ku lalui setelah dihadapkan oleh perempatan yang terhampar, dimana perempatan itu menyajikan banyak pilihan perjalanan.. perjalanan baru inilah yang dapat ku pilih..

perjalanan yang menyenangkan kalau memang ingin dinikmati, bisa juga terasa berat jika kita berusaha menghindari.. menerima segala pemberianNya merupakan salah bentuk syukur kita juga, mungkin tanpa takdir itu kita mungkin tidak berada di sini.. ” narimo ing pandum ” juga bentuk ikhtiar kita, kalau kita tidak menerimanya pasti akan berusaha lari..
perjalanan selalu membawa spekulasi, dimana memaksa kita untuk memilih maju atau mundur.. mengedepankan keberanian ataukah ketakutan.. optimisme atau pesimisme.. selalu ada kata kontradiksi yang selalu mengiringi dalam memilih sebuah keputusan..

rasa takut akan selalu ditawarkan ketika kita akan mulai berjalan.. nah ini akan menguji kita seberapa besar keyakinan kita.. jika tidak yakin maka rasa takut ini akan menyelimuti kita dan mencurahkan rasa pesimisme yang berkepanjangan..

menjauh dari zona nyaman juga berdampak pada siklus baru kita.. pada dasarnya zona nyaman itu akan membuat kita terlena.. ketika kita terlena otomatis segala targetan kita kan mulai mundur perlahan dan teratur dan menjauhi capaian yang sudah kita tetapkan..

mencoba lebih fokus itu juga sebagai pengiring dari siklus baru yang sudah kita tentukan.. karena biasanya orang itu akan fokus dalam beberapa titik saja.. so, kita harus memilih mana yang menjadi prioritas kita.. karena terlalu banyak obyek yang kita garap malah akan mengaburkan apa tujuan awal kita dan hasil maksimal yang harusnya kita capai menjadi samar samar tak terlihat hasilnya..

bisa jadi kita harus memasang “kacamata kuda” supaya lebih nyaman dengan siklus baru kita, supaya tak terpesona dengan daya tarik siklus yang lain.. tak lupa harus sadar diri sudah sampai mana diri kita, dan kita harus ada di tahapan yang mana.. mencoba peka dengan hati, mencoba rasional dengan logika.. mencoba lebih paham akan kebutuhan kita untuk masa depan..
masa depan adalah pilihan kita.. namun bukanlah kita penentunya.. ada Dia dan mereka.. karena kita bukanlah siapa siapa.. kita hanyalah kumpulan sel yang butuh energi dari orang lain.. walaupun kita di wajibkan untuk mandiri, bukan berarti semuanya harus sendiri..

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Siklus Baru Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan