Air tanah merupakan salah satu bagian penyusun tanah. Air tanah hampir seluruhnya berasal dari udara atau atmosfera. Terutama di daerah topis air hujan merupakan sumber yang terbanyak yang jatuh di permukaan bumi. Sebagian dari air itu dapat merembes ke dalam tanah yang disebut air infiltrasi. Sedangkan sisanya mengalir di permukaan tanah sebagai aliran air permukaan (run off). Air infiltrasi tadi, bila dalam jumlah banyak dan terus merembes ke dalam tanah secara vertikal dan meninggalkan daerah perakaranya disebut air perkolasi, yang akhirnya sampai di lapisan yang kedap air, kemudian berkumpul disitu menjadi air tanah (ground water). Mengetahui banyaknya air di dalam tanah yang tersedia bagi tanaman adalah penting sekali terutama dalam hal penentuan pemberian air (pengairan) pada tanaman agar supaya tidak berlebihan atau kekurangan.
Air pada cekaman tanah dapat menguntungkan yaitu :
- Adanya imbangan antara pori makro dengan mikro
- Sebagian besar nutrisi dalam bentuk terlarut
- Permukaan akar memiliki luasan terbesar untuk menjalankan proses difusi ion dan aliran masa ion
- Cekaman ringan :jika potensial air daun menurun 0.1 Mpa atau kandungan air nisbi menurun 8 – 10 %
- Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun 1.2 s/d 1.5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun 10 – 20 %
- Cekaman berat: jika potensial air daun menurun >1.5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun > 20%
- Air adesi, Merupakan lapisan yang mengelilingi butir tanah, tetapi bukan berupa cairan karena jumlahnya paling sedikit, jadi paling tidak tersedia bagi tanaman. Nilai pF-nya hampir 7.
- Air higroskopis, Juga bukan berupa cairan, jadi sebagian besar sudah berupa uap air
- Air kapiler, Dibagi dalam dua keadaan, yaitu keadaan titik layu permanen dan keadaan kapasitas lapang (Dwidjoseputro,1989: 44).
0 komentar:
Posting Komentar