Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Senin, 21 Juli 2014

Hanya (Sekedar) Mendoakanmu

Bodoh itu ketika aku menyapa mu kembali hari ini, padahal aku sudah berusaha untuk tidak menyapamu, melihatmu ataupun menghubungimu.. karena dulu aku sempat berjanji untuk tidak menyapamu sampai beberapa saat, sampai hati ini benar benar kuat .. walau memang tadi aku menyapamu untuk sesuatu yang penting.. tentang pekerjaan sore ini..

Masalah itu ketika aku melihatmu malam ini.. tetesan rahmat dari langit itu mulai membasahimu.. dingin yang membersamainya pun beralih mendampingimu, mendampingi kepulanganmu.. sempat terpikir untuk sekedar mengirim pesan singkat ” hati - hati di jalan “..

Keputusan yang benar itu ketika aku memilih untuk mengurungkan niatku.. ya.. memang aku tak mengirimkan pesan singkat itu.. namun.. sebaris doa yang ku tulis dalam hati dan ku baca dalam benak ku ” semoga kamu mendapat kemudahan dalam pulang ke rumahmu “.. karena doa ketika hujan itu mudah dikabulkan, begitu yang kubaca dari berbagai literatur.. sebuah doa, sepertinya lebih dari cukup ketika aku tak bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk kepulanganmu hari ini..

Kuat itu kamu.. ketika kamu setiap hari menempuh jarak untuk menyelesaikan kesibukan ini.. kesibukan yang sepertinya benar benar kamu sukai.. ketika banyak waktumu yang yang kamu habiskan di tempat ini daripada bercengkerama di rumah.. ketika siangmu dipenuhi dengan amanah, malammu yang dipenuhi dengan tugas yang menggunung dan membuncah ruah.. namun aku melihat dari dirimu bahwa hal itu bukanlah masalah..

Yang disayangkan itu ketika kamu sering pulang malam dan berangkat pagi untuk selalu berada di sini.. kenapa? Aku tahu orang tuamu terutama ibumu pasti membutuhkanmu untuk berada di rumah.. entah memasak, ataupun pekerjaan yang lain mungkin biasa dilakukan oleh kaummu.. mungkin kamu luar biasa disini, namun akan lebih luar biasa ketika kamu juga memberikan waktumu yang lebih untuk beraktivitas di sana..

Bagiku Harapan ini adalah doa.. doaku untukmu supaya nantinya kamu menjadi “hawa” yang sempurna.. bukan untukku, tapi untuknya.. dimana kamu lepas dari dadanya, berkembang di dalam rahim dari seorang ibu yang mulia.. kemudian nantinya kamu akan kembali kepadanya, melengkapi hidupnya.. memberikan kekuatan pada jiwanya serta mampu menghangatkan hatinya ketika dinginya hidup mulai menerpanya..

***

Ruang Sound, 21.07.14 - 22.22
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Hanya (Sekedar) Mendoakanmu Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan