Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Senin, 10 Maret 2014

Nur, Aku Harus Menjauhimu


Nur, mungkin sudah terlalu sering aku berjibaku denganmu..
sedapat mungkin aku harus terbiasa menjauhimu..
bukannya aku tak suka lagi.. namun mungkin ini akan lebih baik untukku..
ketika aku berada didekatmu, entah kenapa ku sudah mulai tak tahan..

capek.. pusing.. sakit.. akhirnya akupun harus terlelap lebih cepat..
terlalu sering menatapmu setiap hari, mata ini mulai tak biasa..
alapagi harus melihatmu dalam jarak dua jengkal..
ah.. aku mulai tak tahan..

namun apa daya, mungkin sudah takdirnya aku harus bersamamu sehari-hari..
menatapmu.. menatapmu.. dan terus menatapmu.. hingga mata ini mulai buram ..
hingga nantinya aku mulai berkunang kunang.. apa yang kau pancarkan mulai tak tampak..
berjam jam menatapmu.. sampai kau malah melihatku tertidur karena lelah..
matamu pun sama.. mulai berkedip dan kita beristirahat..

aku terlalu terbiasa denganmu..
jauh.. jauh.. jauh.. aku harus jauh darimu..
kau sudah melenakanku sampai diriku seperti ini..
aku harus sering menghela nafas.. dan mulai menundukkan jiwaku, hatiku..
terlebih lagi pandanganku..
agak tak tergantung olehmu lagi..
perlahan.. perlahan.. dan perlahan..


* Nur, sebuah pesona yang kaya akan warna.. menarik.. dia tak mampu bicara, namun bisa menghiburku.. hampir setiap jam aku menatapnya.. Nur dilahirkan dari sebuah persegi empat yang bernama LCD..
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Nur, Aku Harus Menjauhimu Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan