Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Selasa, 05 Agustus 2014

Laporan Ekologi Tumbuhan Releve

Analisis vegetasi ditujukan untuk mempelajari tingkat suksesi, evaluasi hasil pengendalian gulma, perubahan flora (shifting) sebagai akibat metode pengendalian tertentu dan evaluasi herbisida (trial) untuk menentukan aktivitas suatu herbisida terhadap jenis gulma di lapangan. Konsep dan metode analisis vegetasi sangat bervariasi tergantung keadaan vegetasi dan tujuan analisis. Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan struktur dan komposisi vegetasi. Metode garis (line intercept) biasanya digunakan untuk areal yang luas dengan vegetasi semak rendah. Metode titik (point intercept) biasanya digunakan untuk pengamatan sebuah petak contoh dengan vegetasi yang tumbuh menjalar (creeping). Metode visual (visual emotion) dapat digunakan untuk suatu survey daerah yang luas dan tidak tersedia cukup waktu. (Michael, 1995).

JUDUL

Releve

TUJUAN

Mengetahui luas plot minimal pada lokasi UNS dengan menggunakan metode Releve.
Mengetahui presensi masing-masing spesies pada lokasi UNS.
Mengetahui konstansi masing-masing spesies pada lokasi UNS.
Mengetahui spesies yang termasuk dalam spesies commonly (umum), karakteristik, atau pembeda.

DASAR TEORI

Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan. Berdasarkan tujuan pendugaan kuantitatif komunitas vegetasi dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu :
Pendugaan komposisi vegetasi dalam suatu areal dengan batas-batas jenis dan membandingkan dengan areal lain atau areal yang sama namun waktu pengamatan berbeda.
Menduga tentang keragaman jenis dalam suatu areal.
Melakukan korelasi antara perbedaan vegetasi dengan faktor lingkungan tertentu atau beberapa faktor lingkungan (Greig-Smith, 1983).
Analisis vegetasi ditujukan untuk mempelajari tingkat suksesi, evaluasi hasil pengendalian gulma, perubahan flora (shifting) sebagai akibat metode pengendalian tertentu dan evaluasi herbisida (trial) untuk menentukan aktivitas suatu herbisida terhadap jenis gulma di lapangan. Konsep dan metode analisis vegetasi sangat bervariasi tergantung keadaan vegetasi dan tujuan analisis. Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan struktur dan komposisi vegetasi. Metode garis (line intercept) biasanya digunakan untuk areal yang luas dengan vegetasi semak rendah. Metode titik (point intercept) biasanya digunakan untuk pengamatan sebuah petak contoh dengan vegetasi yang tumbuh menjalar (creeping). Metode visual (visual emotion) dapat digunakan untuk suatu survey daerah yang luas dan tidak tersedia cukup waktu. (Michael, 1995).
Frekuensi, kerapatan dan kerimbunan ini merupakan data hasil analisa kuantitatif yang merupakan data yang penting dalam menentukan peranan atau spesies atau jenis dalam vegetasinya. Selain data dalam analisa data hasil analisa kuantitatif di perlukan juga data lain yaitu hasil analisa kuantitatif yang memberikan sifat khusus dari spesies atau jenis terhadap vegetasi. Karena dari hasil analisis kuantitatif ini terutama akan memberikan gambaran dari setiap jenis yang ada pada waktu-waktu yang akan datang. (Rahardjanto, 2001).
Untuk mempelajari komposisi vegetasi perlu dilakukan pembuatan petak-petak pengamatan yang sifatnya permanen atau sementara.Menurut Soerianegara (1974) petak-petak tersebut dapat berupa petak tunggal, petak ganda ataupun berbentuk jalur atau dengan metode tanpa petak. Pola komunitas dianalisis dengan metode ordinasi yang menurut Dombois dan E1lenberg (1974) pengambilan sampel plot dapat dilakukan dengan random, sistematik atau secara subyektif atau faktor gradien lingkungan tertentu.Untuk memperoleh informasi vegetasi secara obyektif digunakan metode ordinasi dengan menderetkan contoh-contoh (releve) berdasar koefisien ketidaksamaan (Marsono, 1987).
Dalam pengambilan contoh kuadrat, terdapat empat sifat yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan, karena hal ini akan mempengaruhi data yang diperoleh dari sample. Keempat sifat itu adalah :
Ukuran petak.
Bentuk petak.
Jumlah petak.
Cara meletakkan petak di lapangan. (Dedy, 2010).
Kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk menganalisis vegetasi yang menggunakan petak contoh. Kurva spesies area digunakan memperoleh luasan minimum petak contoh yang dianggap dapat mewakili suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luasan petak contoh mempunyai hubungan erat dengan keragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Makin beragam jenis yang terdapat pada areal tersebut makin luas kurva spesies areanya.
Untuk mempelajari komposisi vegetasi perlu dilakukan pembuatan petak-petak pengamatan yang sifatnya permanen atau sementara. Menurut Soeriabegara (1974) petak-petak tersebut dapat berupa petak tunggal, petak ganda aataupun berbentuk jalur atau dengan tanpa petak. Pola komunitas dianalisis dengan metode ordinasi yang menurut Dombois dan Ellenberg (1974) pengambilan sampel Plot dapat dilakukan dengan random, sistematik atau secara subyektif atau faktor gradien lingkungan tertentu.

ALAT DAN BAHAN

Alat
Patok                           4 buah
Tali Rafia                                 secukupnya
Meteran                                  secukupnya
Label                           secukupnya
Alat Tulis                                 secukupnya
Buku identifikasi                     secukupnya
Kantong plastik                       secukupnya
Bahan
Spesies yang terdapat dalam plot di wilayah UNS.

CARA KERJA

Menentukan lokasi sebagai tegakan sampel dari vegetasi UNS
Pada masing-masing tegakan/stand, membuat plot dan kemudian mencatat jumlah jenis spesies yang ada di plot karena vegetasi pada lokasi tersebut adalah heterogen , maka luas plot pertama berukuran 0,5 m x 0,5 m
Menentukan jumlah spesies yang sama untuk 2 plot terakhir secara berurutan yaitu, sbb:
Ukuran plot (m)
Luas (m2)
0,5 X 0,5
0,25
0,5 X 1
0,5
1 X1
1
1 X 2
2
2 X 2
4
2 X 4
8

Menghitung jumlah macam spesies tumbuhan yang ada di dalam plot sampai di dapat 3x jumlah macam spesies yang sama secara berurutan. Apabila belum mendapatkan angka yang konstan, pengukuran pada luas plot ditambah dengan 2x penambahan luas sebelumnya.
Dari hasil pengukuran, kemudian dikonversikan dalam bentuk kurva, dimana sumbu x adalah luas plot dan sumbu y adalah jumlah macam spesies.
Mencari luas plot minimal plot, dengan cara:
Menentukan titik 5%, dengan:
 Sumbu x = 5% dari luas plot minimal pada plot dengan jumlah macam spesies yang konstan
Sumbu y = 5% dari jumlah macam spesies yang konstan.
Menarik garis dari titik (0,0) ke titik 5%
Membuat garis sejajar dengan garis tersebut hingga diperoleh 1 titik persinggungan dengan kurva dan ditarik ke sumbu x di mana nilai pada sumbu x merupakan luas plot minimal di titik tersebut.
Pembuatan kurva dilakukan untuk 2 titik yang dibuat plot hingga diperoleh luas plot minimal masing-masing.
Dari plot minimal yang di dapat dari masing-masing tegakan, akan dilakukan pengamatan untuk mencari presensi dan konstansi dari masing-masing spesies.
Menyatukan data dari tiap-tiap stand menjadi data lokasi UNS.
Menghitung presensi masing-masing spesies dengan rumus:
Presensi =  X 100%
Menghitung konstansi masing-masing spesies dengan rumus:
Konstansi=  X 100%

Mengurutkan nilai konstansi tiap spesies dari yang terbesar sampai yang terkecil.
Menetukan spesies Commonly, karakteristik dengan pembeda dengan ktentuan  sebagai berikut:
20% spesies teratas adalah spesies Commonly
20% spesies terbawah  adalah spesies karakteristik
Sisanya adalah spesies pembeda.
Menganalasis data yang diperoleh.

DATA PENGAMATAN

Luas Plot Minimal Kelompok 9
NAMA/ PENGULANGAN
Listiawan
Aulia
Rizky
Afifah
Arief
Dessy
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
LUAS PLOT MINIMAL
0,25 m2 
7 m2 
5 m2 
10  m2 
1 m2 
0,45 m2 
0,35 m2 
0, 5 m2 
0,25 m2 
1 m2 
0,5 m2 
1 m2 

Data Pengamatan Berdasarkan Constansi
Constansi
DATA PENGAMATAN RELEVE KELOMPOK 9
No
Nama Spesies
Listyawan
Aulia
Rizky Fajar
Afifah
Arief
Dessy P
X
Y
Presensi
Constansi
Ranking
Keterangan
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
Oplismenus burmanii
5
5
5
5
5
5


5
5
5
5
5
10
83.33333333
83.33333333
1
commonly
2
Elephantopus scaber
5
5
5
5
5
5



5
5
5
5
9
83.33333333
75
2
commonly
3
Oxalis barerieli
1

5
5
5
5
2
3

5


5
8
83.33333333
66.66666667
3
commonly
4
Ipomea obscura
5
1

5
5
5


3


2
5
7
83.33333333
58.33333333
4
commonly
5
Mimosa pudica


5


5
5
5
5
5


4
6
66.66666667
50
5
commonly
6
Paspalum conjugatum
5
5
5
5
5




5


4
6
66.66666667
50
6
commonly
7
Centrosoma plumieri

5

5


1

1
5


4
5
66.66666667
41.66666667
7
commonly
8
Paspalum cetaceum



5
5
5


3
5


3
5
50
41.66666667
8
commonly
9
Kyllinga monocephala


4




1


5
5
3
4
50
33.33333333
9
pembeda
10
Acalypha indica


5




1

5


3
3
50
25
10
pembeda
11
Ageratum conyzoides



5





5

5
3
3
50
25
11
pembeda
12
Arachis pintoi








3

5
5
2
3
33.33333333
25
12
pembeda
13
Clotalaria incana
1





3
5




2
3
33.33333333
25
13
pembeda
14
Desmodium trifolium
1
1
5









2
3
33.33333333
25
14
pembeda
15
Digitaria sanguinalis



2


5
5




2
3
33.33333333
25
15
pembeda
16
Eclipta alba
3

5








2
1
3
16.66666667
25
16
pembeda
17
Eleutheranthera ruderalis


5
5







3
2
3
33.33333333
25
17
pembeda
18
Hyptis brevipes


5

5




5


3
3
50
25
18
pembeda
19
Lindernia crustacea


5







5
4
2
3
33.33333333
25
19
pembeda
20
Phyllantus niruri


5
5







1
2
3
33.33333333
25
20
pembeda
21
Eleusine indica










5
5
1
2
16.66666667
16.66666667
21
pembeda
22
Panicum malabaricum


5







5

2
2
33.33333333
16.66666667
22
pembeda
23
Panicum ramosum


5
5








1
2
16.66666667
16.66666667
23
pembeda
24
Triumfetta pilosa






4
2




1
2
16.66666667
16.66666667
24
pembeda
25
Ageratum haustorium







4




1
1
16.66666667
8.333333333
25
pembeda
26
Cyperus rotundus










2

1
1
16.66666667
8.333333333
26
pembeda
27
Emilia soncifolia










1

1
1
16.66666667
8.333333333
27
pembeda
28
Euphorbia hirta


5









1
1
16.66666667
8.333333333
28
pembeda
29
Fimbristylis annua
5











1
1
16.66666667
8.333333333
29
pembeda
30
Fimbristylis castanea
5











1
1
16.66666667
8.333333333
30
pembeda
31
Isachne globosa


5









1
1
16.66666667
8.333333333
31
pembeda
32
Panicum barbatum








5



1
1
16.66666667
8.333333333
32
karakteristik
33
Panicum crusgalli











3
1
1
16.66666667
8.333333333
33
karakteristik
34
Phyllantus reticularis








1



1
1
16.66666667
8.333333333
34
karakteristik
35
Phyllantus urinaria









1


1
1
16.66666667
8.333333333
35
karakteristik
36
Syndrella nodiflora






3





1
1
16.66666667
8.333333333
36
karakteristik
37
Temeda arguens











3
1
1
16.66666667
8.333333333
37
karakteristik
38
Uraria lagopoidiodes







2




1
1
16.66666667
8.333333333
38
karakteristik
39
Zoysia matrella










5

1
1
16.66666667
8.333333333
39
karakteristik

Presensi
Data Pengamatan Berdasarkan Presensi

DATA PENGAMATAN RELEVE KELOMPOK 9
No
Nama Spesies
Listyawan
Aulia
Rizky Fajar
Afifah
Arief
Dessy P
X
Y
Presensi
Constansi
Ranking
Keterangan
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
Oplismenus burmanii
5
5
5
5
5
5


5
5
5
5
5
10
83.3333333
83.3333333
1
Commonly
2
Elephantopus scaber
5
5
5
5
5
5



5
5
5
5
9
83.3333333
75
2
Commonly
3
Oxalis barerieli
1

5
5
5
5
2
3

5


5
8
83.3333333
66.6666667
3
Commonly
4
Ipomea obscura
5
1

5
5
5


3


2
5
7
83.3333333
58.3333333
4
Commonly
5
Mimosa pudica


5


5
5
5
5
5


4
6
66.6666667
50
5
Commonly
6
Paspalum conjugatum
5
5
5
5
5




5


4
6
66.6666667
50
6
Commonly
7
Centrosoma plumieri

5

5


1

1
5


4
5
66.6666667
41.6666667
7
Commonly
8
Paspalum cetaceum



5
5
5


3
5


3
5
50
41.6666667
8
Commonly
9
Kyllinga monocephala


4




1


5
5
3
4
50
33.3333333
9
Pembeda
10
Acalypha indica


5




1

5


3
3
50
25
10
Pembeda
11
Ageratum conyzoides



5





5

5
3
3
50
25
11
pembeda
12
Hyptis brevipes


5

5




5


3
3
50
25
12
pembeda
13
Arachis pintoi








3

5
5
2
3
33.3333333
25
13
pembeda
14
Clotalaria incana
1





3
5




2
3
33.3333333
25
14
pembeda
15
Desmodium trifolium
1
1
5









2
3
33.3333333
25
15
pembeda
16
Digitaria sanguinalis



2


5
5




2
3
33.3333333
25
16
pembeda
17
Eleutheranthera ruderalis


5
5







3
2
3
33.3333333
25
17
pembeda
18
Lindernia crustacea


5







5
4
2
3
33.3333333
25
18
pembeda
19
Phyllantus niruri


5
5







1
2
3
33.3333333
25
19
pembeda
20
Panicum malabaricum


5







5

2
2
33.3333333
16.6666667
20
pembeda
21
Eclipta alba
3

5








2
1
3
16.6666667
25
21
pembeda
22
Eleusine indica










5
5
1
2
16.6666667
16.6666667
22
pembeda
23
Panicum ramosum


5
5








1
2
16.6666667
16.6666667
23
pembeda
24
Triumfetta pilosa






4
2




1
2
16.6666667
16.6666667
24
pembeda
25
Ageratum haustorium







4




1
1
16.6666667
8.33333333
25
pembeda
26
Cyperus rotundus










2

1
1
16.6666667
8.33333333
26
pembeda
27
Emilia soncifolia










1

1
1
16.6666667
8.33333333
27
pembeda
28
Euphorbia hirta


5









1
1
16.6666667
8.33333333
28
pembeda
29
Fimbristylis annua
5











1
1
16.6666667
8.33333333
29
pembeda
30
Fimbristylis castanea
5











1
1
16.6666667
8.33333333
30
pembeda
31
Isachne globosa


5









1
1
16.6666667
8.33333333
31
pembeda
32
Panicum barbatum








5



1
1
16.6666667
8.33333333
32
karakteristik
33
Panicum crusgalli











3
1
1
16.6666667
8.33333333
33
karakteristik
34
Phyllantus reticularis








1



1
1
16.6666667
8.33333333
34
karakteristik
35
Phyllantus urinaria









1


1
1
16.6666667
8.33333333
35
karakteristik
36
Syndrella nodiflora






3





1
1
16.6666667
8.33333333
36
karakteristik
37
Temeda arguens











3
1
1
16.6666667
8.33333333
37
karakteristik
38
Uraria lagopoidiodes







2




1
1
16.6666667
8.33333333
38
karakteristik
39
Zoysia matrella










5

1
1
16.6666667
8.33333333
39
karakteristik
KETERANGAN:
LISTYAWAN                 : Depan GOR
AULIA NUR R               : MIPA
RIZKI FAJAR K              : FT
AFIFAH PUTRI S           : FK
ARIEF  ADITYA F          : GH
DESSY P                       : MENWA
X                                  : Jumlah kehadiran sp dalam masing-masing fakultas
Y                                  : Jumlah kehadiran sp dalam setiap pengulangan

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui luas plot minimal pada lokasi UNS dengan menggunakan metode Releve, untuk mengetahui presensi masing-masing spesies pada lokasi UNS, mengetahui konstansi masing-masing spesies pada lokasi UNS serta untuk mengetahui spesies yang termasuk dalam spesies commonly (umum), karakteristik,atau pembeda. Luas terkecil yang dapat mewakili karakteristik komunitas tumbuhan atau vegetasi secara keseluruhan disebut dengan luas minimum. Prinsip kerja dari praktikum ini adalah menentukan lokasi sebagai tegakan sampel dari vegetasi UNS. Pada praktikum ini menggunakan beberapa stand yaitu GOR, MIPA, FT, FK, GH, MENWA. Kemudian membuat plot maka luas plot pertama berukuran 0,5 m x 0,5 m dan mencatat jumlah jenis spesies yang ada di plot, kemudian membuat plot lagi dengan luas dua kali dari plot sebelumnya sampai di dapat 3x jumlah macam spesies yang sama secara berurutan dan konstan. Dari hasil pengukuran, kemudian dikonversikan dalam bentuk kurva, dimana sumbu x adalah luas plot dan sumbu y adalah jumlah macam spesies. Mencari luas plot minimal plot dengan cara menentukan titik 5% dari luas plot minimal pada plot dengan jumlah macam spesies yang konstan Sumbu y diperoleh dari jumlah macam spesies yang konstan. Menarik garis dari titik (0,0) ke titik 5%. Membuat garis sejajar dengan garis tersebut hingga diperoleh 1 titik persinggungan dengan kurva dan ditarik ke sumbu x di mana nilai pada sumbu x merupakan luas plot minimal di titik tersebut. Pembuatan kurva dilakukan untuk 2 titik yang dibuat plot hingga diperoleh luas plot minimal masing-masing. Setelah itu  mencari presensi dan konstansi dari masing-masing spesies dengan rumus :
Presensi =  X 100%
Konstansi=  X 100%
Menyatukan data dari tiap-tiap stand menjadi data lokasi UNS. Mengurutkan nilai konstansi tiap spesies dari yang terbesar sampai yang terkecil. Menentukan spesies Commonly yaitu 20% spesies teratas, spesies karakteristik yaitu 20% spesies terbawah dan sisanya adalah spesies pembeda.
Dari jumlah spesies yang ditemukan oleh kelompok 9 pada lokasi UNS didapatkan sebanyak 39 spesies dari beberapa stand yang berbeda. Stand yang digunakan yaitu GOR (Listiawan), MIPA (Aulia), FT (Rizky), FK (Afifah), Arief (GH), MENWA(Dessy). Dari data jumlah spesies pada setiap pengulangan tersebut, didapatkan data presensi dan constansi sehingga dapat mengkatagorikan tumbuhan tersebut termasuk tumbuhan commonly, pembeda atau karakteristik.
Presensi merupakan nilai yang menggambarkan keberadaan suatu spesies dalam setiap pengamatan yang dilakukan. Presensi berorientasi pada banyaknya pengulangan yang dilakukan dalam kegiatan pengamatan. Sedangkan konstansi merupakan nilai yang menggambarkan keajegan dari keberadaan suatu spesies dalam stand. Konstansi lebih berorientasi pada banyaknya stand yang ada dalam kegiatan pengamatan. Melalui nilai presensi dan konstansi, kita dapat mengkategorikan spesies apa saja yang termasuk spesies commonly, pembeda atau karakteristik.
Spesies yang termasuk spesies commonly di lokasi UNS adalah Oplismenus burmanii, Elephantopus scaber, Oxalis barerieli, Ipomea obscura, Mimosa pudica, Paspalum conjugatum, Centrosoma plumieri, Paspalum cetaceum. Spesies yang termasuk spesies pembeda di lokasi UNS adalah Kyllinga monocephala, Acalypha indica, Ageratum conyzoides, Arachis pintoi, Clotalaria incana, Desmodium trifolium, Digitaria sanguinalis, Eclipta alba, Eleutheranthera ruderalis, Hyptis brevipes, Lindernia crustacea, Phyllantus niruri, Eleusine indica, Panicum malabaricum, Panicum ramosum, Triumfetta pilosa, Ageratum haustorium, Cyperus rotundus, Emilia soncifolia, Euphorbia hirta, Fimbristylis annua, Fimbristylis castanea, Isachne globosa. Spesies yang termasuk spesies karakteristik di lokasi UNS adalah Panicum barbatum, Panicum crusgalli, Phyllantus reticularis, Phyllantus urinaria, Syndrella nodiflora, Temeda arguens, Uraria lagopoidiodes, Zoysia matrella.
Setelah melakukan Nested plot selanjutnya adalah membuat kurva untuk mencari luas minimal. evaluated. Menurut Ignazio (2010), ukuran dari releve ditentukan dari area (luas) minimal yang mana mencakup kelimpahan spesies sebagai area untuk diteliti. Berdasarkan data, jumlah spesies yang diperoleh adalah 39 spesies yang terbagi dalam 7 wilayah di UNS yang masing-masing terdiri atas dua titik. Setelah dibuat kurva dapat diketahui luas minimal plot di depan GOR pada pengulangan pertama 0,25 m2 dan pengulangan ke dua 7 m2, MIPA pada pengulangan pertama 5 m2 dan pengulangan ke dua 10 m2, FT pada pengulangan pertama 1 m2 dan pengulangan ke dua 0,45 m2, FK pada  pengulangan pertama 0,35 m2 dan pengulangan ke dua 0,5 m2, GH pengulangan pertama 0,25 m2 dan pengulangan ke dua 1 m2, MENWA pengulangan pertama 0,75 m2 dan pengulangan ke dua 1 m2. Karena pada luas tersebut tidak terjadi penambahan spesies baru atau jumlah spesies dari plot sebelumnya tetap artinya luas tersebut sudah mewakili karakteristik komunitas yang ada disana karena sejumlah  sampel dikatakan resentatif bila didalamnya terdapat semua atau sebagian jenis tanaman yang membentuk komunitas atau vegetasi sehingga daerah minimal tersebut dapat mencerminkan kekayaan atau vegetasi. Beberapa lokasi yang digunakan sebagai tempat praktikum merupakan tempat-tempat yang masih terletak dalam satu wilayah yang sama, yaitu wilayah Universitas Sebelas Maret. Tidak ada barrier ekologi yang berupa gunung, sungai, laut atau tanda alam yang lain yang memisahkan antar satu wilayang praktikum dengan wilayah praktikum lain. Menurut teori, jika suatu vegetasi berada dalam wilayah yang sama, artinya tidak ada barrier ekologi yang membatasi maka asumsinya, luas plot minimal yang diperoleh melalui relevepun tidak akan jauh berbeda. luasan plot minimal yang diperoleh anggota kelompok 9 berbeda-beda, bahkan berbeda signifikan, ada yang 0,25 m2, ada yang mencapai 10 m2. Menurut Sagar (2008) Perbedaan ini disebabkan karena faktor lingkungan, terutama instensitas cahaya yang mengenai tumbuhan di suatu lokasi atau stand. Suatu tumbuhan memiliki kebutuhan akan intensitas cahaya yang berbeda, sehingga pertumbuhan suatu spesies berbeda pula.
Caston pernah menyatakan bahwa ukuran minimum dari suatu petak tunggal tergantung pada kerapatan tegakan dan banyaknya jenis- jenis pohon yang terdapat pada lokasi pengamatan, makin jarang tegakannya atau makin banyak jenis pohonnya maka ukuran petak tunggal semakin besar. Penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan (2008) menyatakan bahwa manggrove memiliki nilai kerapatan yang berbeda padahal lokasinya berdekatan. Untuk wilayah yang terbuka biasanya memiliki intensitas cahaya yang tinggi sehingga jumlah variasi tumbuhan yang tinggi pula. Selain itu ada pemotongan rumput sehingga mengurangi variasi tumbuhan rumput yang tumbuh di sana, secara tidak langsung juga mempengaruhi jumlah plot minimal dari setiap wilayah.

KESIMPULAN

Luas minimal Plot pada kelompok 9 :
NAMA/ PENGULANGAN
Listiawan
(GOR)
Aulia
(MIPA)
Rizky
(FT)
Afifah
(FK)
Arief
(GH)
Dessy
(MENWA)
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
LUAS PLOT MINIMAL
0,25 m2 
7 m2 
5 m2 
10  m2 
1 m2 
0,45 m2 
0,35 m2 
0, 5 m2 
0,25 m2 
1 m2 
0,5 m2 
1 m2 

Presensi masing- masing spesies yang ditemukan :
No
Nama Spesies
Presensi
1
Oplismenus burmanii
83.3333333
2
Elephantopus scaber
83.3333333
3
Oxalis barerieli
83.3333333
4
Ipomea obscura
83.3333333
5
Mimosa pudica
66.6666667
6
Paspalum conjugatum
66.6666667
7
Centrosoma plumieri
66.6666667
8
Paspalum cetaceum
50
9
Kyllinga monocephala
50
10
Acalypha indica
50
11
Ageratum conyzoides
50
12
Hyptis brevipes
50
13
Arachis pintoi
33.3333333
14
Clotalaria incana
33.3333333
15
Desmodium trifolium
33.3333333
16
Digitaria sanguinalis
33.3333333
17
Eleutheranthera ruderalis
33.3333333
18
Lindernia crustacea
33.3333333
19
Phyllantus niruri
33.3333333
20
Panicum malabaricum
33.3333333
21
Eclipta alba
16.6666667
22
Eleusine indica
16.6666667
23
Panicum ramosum
16.6666667
24
Triumfetta pilosa
16.6666667
25
Ageratum haustorium
16.6666667
26
Cyperus rotundus
16.6666667
27
Emilia soncifolia
16.6666667
28
Euphorbia hirta
16.6666667
29
Fimbristylis annua
16.6666667
30
Fimbristylis castanea
16.6666667
31
Isachne globosa
16.6666667
32
Panicum barbatum
16.6666667
33
Panicum crusgalli
16.6666667
34
Phyllantus reticularis
16.6666667
35
Phyllantus urinaria
16.6666667
36
Syndrella nodiflora
16.6666667
37
Temeda arguens
16.6666667
38
Uraria lagopoidiodes
16.6666667
39
Zoysia matrella
16.6666667

Constansi masing- masing spesies yang ditemukan :
No
Nama Spesies
Constansi
1
Oplismenus burmanii
83.33333333
2
Elephantopus scaber
75
3
Oxalis barerieli
66.66666667
4
Ipomea obscura
58.33333333
5
Mimosa pudica
50
6
Paspalum conjugatum
50
7
Centrosoma plumieri
41.66666667
8
Paspalum cetaceum
41.66666667
9
Kyllinga monocephala
33.33333333
10
Acalypha indica
25
11
Ageratum conyzoides
25
12
Arachis pintoi
25
13
Clotalaria incana
25
14
Desmodium trifolium
25
15
Digitaria sanguinalis
25
16
Eclipta alba
25
17
Eleutheranthera ruderalis
25
18
Hyptis brevipes
25
19
Lindernia crustacea
25
20
Phyllantus niruri
25
21
Eleusine indica
16.66666667
22
Panicum malabaricum
16.66666667
23
Panicum ramosum
16.66666667
24
Triumfetta pilosa
16.66666667
25
Ageratum haustorium
8.333333333
26
Cyperus rotundus
8.333333333
27
Emilia soncifolia
8.333333333
28
Euphorbia hirta
8.333333333
29
Fimbristylis annua
8.333333333
30
Fimbristylis castanea
8.333333333
31
Isachne globosa
8.333333333
32
Panicum barbatum
8.333333333
33
Panicum crusgalli
8.333333333
34
Phyllantus reticularis
8.333333333
35
Phyllantus urinaria
8.333333333
36
Syndrella nodiflora
8.333333333
37
Temeda arguens
8.333333333
38
Uraria lagopoidiodes
8.333333333
39
Zoysia matrella
8.333333333

Spesies yang termasuk spesies commonly di lokasi UNS adalah Oplismenus burmanii, Elephantopus scaber, Oxalis barerieli, Ipomea obscura, Mimosa pudica, Paspalum conjugatum, Centrosoma plumieri, Paspalum cetaceum. Spesies yang termasuk spesies pembeda di lokasi UNS adalah Kyllinga monocephala, Acalypha indica, Ageratum conyzoides, Arachis pintoi, Clotalaria incana, Desmodium trifolium, Digitaria sanguinalis, Eclipta alba, Eleutheranthera ruderalis, Hyptis brevipes, Lindernia crustacea, Phyllantus niruri, Eleusine indica, Panicum malabaricum, Panicum ramosum, Triumfetta pilosa, Ageratum haustorium, Cyperus rotundus, Emilia soncifolia, Euphorbia hirta, Fimbristylis annua, Fimbristylis castanea, Isachne globosa. Spesies yang termasuk spesies karakteristik di lokasi UNS adalah Panicum barbatum, Panicum crusgalli, Phyllantus reticularis, Phyllantus urinaria, Syndrella nodiflora, Temeda arguens, Uraria lagopoidiodes, Zoysia matrella.

DAFTAR PUSTAKA

Greig-Smith, P. 1983. Quantitative Plant Ecology. 3rd edn. Oxford: Blackwell Scientific
Marsono. 1977. Diskripsi Vegetasi dan Tipe-Tipe Vegetasi Tropika. Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM
Michael, P.  1995.Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Universitas Indonesia: Jakarta.
Mueller-Dombois, D. and H. Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. New York: John Wiley & Sons.
Rahardjanto. 2001. Dasar-Dasar Ekologi Tumbuhan. UMM Press: Malang.

Sagar, R., Singh A., Singh J.S. 2008. Differential effect of woody plant canopies on species composition and diversity of ground vegetation: a case study. Tropical Ecology 49(2): 189-197
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Laporan Ekologi Tumbuhan Releve Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan