A.
Judul Jurnal Belajar : Jurnal Belajar 7 : Analisis
Buku Ajar
B.
Pertanyaan-Pertanyaan Terkait dengan Materi
Redza : apakah dalam pembuatan buku ajar di indonesia memang ada yang tim
yang ditunjuk ataukah memang semua orang bisa membuat buku?
C.
Konsep yang harus dikuasai
Jawaban redza : semua bisa membuat buku, namun supaya buku ajar itu bisa
terbit harus melalui seleksi dari penerbit, lalu bisa dicetak. Namun sekarang
sudah marak penerbit indie sehingga semua orang bisa menerbitkan buku namun
dengan biaya mandiri. Dari kemendiknas ada yang berfungsi membuat buku ajar dan
menseleksi buku ajar yaitu pusat perbukuan. Supaya nanti buku yang beredar
adalah buku yang berkualitas dengan standar yang telah ditentukan.
Bahan ajar biologi merupakan materi pembelajaran yg secara
garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yg harus
dipelajari oleh peserta didik dalam rangka mencapai standar kompetensi yg telah
ditentukan
Sumber bahan ajar bisa berasal dari buku
teks, laporan hasil penelitian, jurnal ilmiah,
Pakar bidang studi profesional, buku kurikulum, penerbitan berkala (harian,
mingguan, bulanan), internet, media audio visual, lingkungan,. Bahan aja
harus benar, layak dipelajari, mampu menarik minat untuk belajar siswa.
Buku yang
baik itu harus menarik minat pembelajar dalam membaca, mampu
memberi motivasi kepada peserta didik untuk menggunakannya , memuat ilustrasi yg menarik hati, mempertimbangkan aspek linguistik
yg cocok dg pembacanya, berhubungan dg pelajaran lain, dapat menstimulasi aktivitas-aktivitas pribadi
peserta didik, menghindari konsep yang samar, memberi pemantapan, penekanan pd nilai-nilai, menghargai perbedaan pembelajar, menjabarkan apa yg tertuang
dalam kurikulum
Buku teks
harus memperhatikan redaksional dalam penyusunannya meliputi menghindari penggabungan banyak ide dalam satu kalimat, kalimat harus sederhana, keterangan di bawah gambar, diagram, tabel harus informatif, teks
mengandung daftar isi dan indeks, daftar isi menggambarkan perkembangan logika dari materi ajar, gambar sebaiknya berwarna dan menarik, kata-kata baru dan sukar
ditebalkan, dimiringkan atau digarisbawahi, pikiran utama dinyatakan di
awal paragraph, ada ringkasan pada bagian akhir, kalimat pasif hanya digunakan jk diperlukan, variasi kata sambung harus
terkendali
Ketika
menganalisis buku ajar yang harus diperhatikan baik-baik adalah kualitas dari penampilan buku yang meliputi cover, lay out, huruf, gambar, tabel, ukuran buku, jumlah halaman, mutu kertas, urutan, interaksi, informasi yang baru dan kejelasan tujuan. Selain
penampilan, kita harus memperhatikan konten yang ada di dalam buku itu apakah
buku itu sudah mampu menarik minat pembaca , memotivasi pembaca, memuat ilustrasi yg menarik dan
sumber yg jelas, mempertimbangkan aspek linguistic, berhubungan erat dg pelajaran lain, menstimulasi, merangsang
aktivitas pribadi pembaca terkait maple, sadar dan tegas, menghindari miskonsepsi, memberi pemantapan, penekanan
pd nilai-nilai peserta didik dan orang dewasa, menghargai perbedaan pribadi
peserta didik, sesuai EYD, efektive dan efisien, buku ajar & literasi sains, memahami istilah sains, membaca dalam sains, menulis tentang sains
(komunikasi tulis), berbicara dalam dan tentang sains (komunikasi verba), buku teks & literasi sains.
Isi buku teks harus memiliki landasan, prinsip
mampu membentuk keterampilan proses sains, kemampuan berinkuiri siswa kemampuan berpikir siswa sesuai
taksonomi bloom; kemampuan literasi sains siswa. Buku ajar berfungsi untuk membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik,
memberikan kejelasan dan kebenaran konsep.
D.
Konsep yang belum dikuasai
Bagaimana cara menyusun bahan ajar untuk siswa?
E. upaya memahami konsep yg belum dipahami
mencari di internet :
- Bahan Ajar Tulisan Sendiri
Bahan
ajar dapat ditulis sendiri oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain
ditulis sendiri guru dapat berkolaborasi dengan guru lain untuk menulis bahan
ajar secara kelompok, dengan guru-guru bidang studi sejenis, baik dalam satu
sekolah atau tidak. Penulisan juga dapat dilakukan bersama
pakar, yang memiliki keahlian di bidang ilmu tertentu. Disamping penguasaan
bidang ilmu, untuk dapat menulis sendiri bahan ajar, diperlukan kemampuan
menulis sesuai dengn prinsip-prinsip instruksional.
Penulisan
bahan ajar selalu berlandaskan pada kebutuhan siswa, meliputi kebutuhan
pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan, dan umpan balik. Untuk itu
dalam menulis bahan ajar didasarkan: (a) analisis materi pada
kurikulum, (b) rencna atau program pengajaran, dan (c) silabus yang telah
disusun.
Materi
bahan ajar berupa pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang tercantum dalam
program pembelajaran sesuai dengan silabus. Hasil penyusunan bahan
ajar dari karya sendiri, paling ekonomis, walaupun beban tugasnya
berat. Setiap bab berjumlah lebih kurang 15-25 halaman, untuk pelajaran eksakta
10-20 halaman
- Bahan Ajar Hasil Kemasan Informasi atau Teks (Text Transformation)
Dalam
pengemasan informasi, guru tidak menulis bahan ajar sendiri dari awal, tetapi
memanfaatkan buku-buku teks dan informasi yang sudah ada di pasaran untuk dikemas kembali
sehingga berbentuk bahan ajar yang memenuhi karakteristik bahanajar yang baik,
dan dapat dipergunakan oleh guru dan siswa dalam proses instruksional.
Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan. Kemudian ditulis kembali/ulang dengan dengn gaya
bahasa yang sesuai untuk menjadi bahan ajar (digubah), juga diberi tambahan
kompetensi atau keterampilan yang akan dicapai, bimbingan belajar, latihan,
tes, serta umpan balik agar mereka dapat mengukur sendiri kompetensinya yang
telah dicapai. keuntunganya,
cara ini lebih cepat diselesaikan dibanding menulis sendiri. Sebaiknya
memperoleh ijin dari pengarang buku aslinya.
- Penataan Informasi (Kompilasi)
Selain
menulis sendiri bahan ajar juga dapat dilakukan melalui kompilasi seluruh
materi yang diambil dari buku teks, jurnal, majalah, artikel, koran, dll.
Proses ini disebut pengembangan bahan ajar melalui penataan informasi (kompilasi).
Proses
penataan informasi hampir sama dengan proses pengemasan kembali informasi.
Namun dalam proses penataan informasi tidak ada perubahan yang dilakukan
terhadap bahan ajar yang diambil dari buku atau informasi yang ada di pasar.
Jadi materi dikumpulkan kemudian difoto copy secara langsung. Sumber materi
berasal dari buku teks dan sebagainya tersebut, dipilah-pilah, kemudian disusun
berdasarkan tujuan atau standar kompetensi atau mengikuti silabus.
Disamping
itu materi dilengkapi dengan pedoman belajar untuk siswa, yang berisi: petunjuk
penggunaan materi, latihan-latihan, dan tugas yang perlu dilakukan siswa, umpan
balik. Materi tambahan berupa pedoman belajar untuk siswa perlu disusun oleh
guru berdasarkan tujuan/standar kompetensi, indikator kompetensi, dan
silabus.
Penataan
berurutan berdasarkan standar kompetensi dan indikator atau tujuan
pembelajaran. Setelah tersusun rapi, guru memberi halaman penyekat berisi:
nomor pertemuan, Tujuan Pembelajaran (kompetensi), pokok bahasan dan diskripsi
singkat, bahan bacaan yang dikompilasi, tugas, dan lain-lain yang perlu
diketahui siswa.
0 komentar:
Posting Komentar