Portal Digital Data Personal

Tulisanku
Senin, 04 Agustus 2014

Jurnal Belajar 5 PPB : Pendekatan saintifik


A.    Judul Jurnal Belajar : Jurnal Belajar 5 : Pendekatan saintifik
B.     Pertanyaan-Pertanyaan Terkait dengan Materi
restu : sistem reproduksi bisa diaplikasikan dengan model apa?
listiawan : bagaimana model pembelajaran inkuiri discovery itu? Apakah model inkuiri dan discovery digabungkan?
hasan : inkuiri kan siswa harus bertanya, jika tidak?
C.     Konsep yang harus dikuasai
  • Jawaban restu : untuk sistem reproduksi bisa menggunakan model pembelajaran discovery, bisa juga dengan model pembelajaran inkuiri dengan berbantu jurnal, sistem ekskresi dengan model pembelajaran inkuiri, keterampilan proses dengan uji urin
  • Jawaban listiawan : sintaks kedua model itu sama, jadi kalau digabungkan malah rumit dipahami.
  • Jawaban hasan : guru seharusnya memancing dan memandu siswa dengan memaksa siswa bertanya dengan 5W +  1H, dengan menunjuk siswa satu per satu.

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami  berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber  melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa.
Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar Bruner disebut juga teori belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner (dalam Carin & Sund, 1975). Pertama, individu hanya belajar dan mengembangkan pikirannya apabila ia menggunakan pikirannya. Kedua, dengan melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatau penghargaan intrinsik. Ketiga, satu-satunya cara agar seseorang dapat mempelajari teknik-teknik dalam melakukan penemuan adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan. Keempat, dengan melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan. Empat hal di atas adalah bersesuaian dengan proses kognitif yang diperlukan dalam pembelajaran menggunakan metode saintifik.
Teori Piaget, menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan skema (jamak skemata). Skema adalah suatu struktur mental atau struktur kognitif yang dengannya seseorang secara intelektual beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya (Baldwin, 1967). Skema tidak pernah berhenti berubah, skemata seorang anak akan berkembang menjadi skemata orang dewasa. Proses yang menyebabkan terjadinya perubahan skemata disebut dengan adaptasi. Proses terbentuknya adaptasi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan proses kognitif yang dengannya seseorang mengintegrasikan stimulus yang dapat berupa persepsi, konsep, hukum, prinsip ataupun pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada didalam pikirannya. Akomodasi dapat berupa pembentukan skema baru yang dapat cocok dengan ciri-ciri rangsangan yang ada atau memodifikasi skema yang telah ada sehingga cocok dengan ciri-ciri stimulus yang ada. Dalam pembelajaran diperlukan adanya penyeimbangan atau ekuilibrasi antara asimilasi dan akomodasi.
Vygotsky, dalam teorinya  menyatakan bahwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuan atau tugas itu berada dalam zone of proximal development daerah terletak antara tingkat perkembangan anak saat ini yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      berpusat pada siswa.
2.      melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
3.      melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
4.      dapat mengembangkan karakter siswa.

Model yang termasuk pendekatan saintifik
  1. Model Pembelajaran Discovery  itu  memiliki konsep atau prinsip yaitu mencari, menyelidiki. Model ini diawali dengan memberikan stimulus melalui gambar, cerita, video, herbarium, spesimen, mengajak merumuskan masalah dengan 5W + 1H, semua materi bisa diaplikasikan melalui model ini.
  2. Model Pembelajaran inquiry. konsep atau prinsip dasar dari model ini adalah menyelidiki, membuktikan konsep yang sudah ada, dengan langkah awalnya memberikan stimulus melalui gambar, cerita, video, herbarium, spesimen, mengajak merumuskan masalah dengan 5W + 1H, semua materi bisa diaplikasikan melalui model ini.  Perbedaan inkuiri dan discovery adalah Dalam discovery learning, ada pengalaman yang disebut ”... ahaa experience”. Yang dapat diartikanseperti nah ini dia. Sebaliknya Inquiry Learning tidak selalu sampai padaproses tersebut. Hal ini karena proses akhir discovery learning adalah penemuan, sedangkan Inquiry Learning proses akhir terletak padakepuasan kegiatan peneliti. 
  3. Model Problem based learning adalah metode mengajar yang menggunakan masalah yang nyata, proses dimana siswa belajar, baik ingatan maupun keterampilan berpikir kritis, problem based learning adalah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, kerja kelompok, umpan balik, diskusi, dan laporan akhir. Dengan demikian siswa didorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
  4. Model Project Based Learning  merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Guru menugaskan siswa untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Model pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

Perbandingan yang dilakukan oleh Savin - Baden (2003) terhadap PjBL dan PBL adalah sebagai berikut :

Komponen
Project based learning
Problem based learning
focus
Diharuskan menghasilkan produk dalam bentuk laporan atau desain
Tidak harus menghasilkan produk
Peran guru/tutor
supervisor
Fasilitator
Pemecahan masalah
Siswa diharuskan menghasilkan solusi atau strategi untuk memecahkan masalah
Pemecahan masalah merupakan salah satu bagian dari proses bukan fosus dalam manajemen masalah
Pemberian materi pelajaran
Dalam bentuk berbagai macam tipe pembelajaran diberikan sepanjang projek
Difokuskan pada pembelajaran siswa sendiri. ceramah juga digunakan untuk mendukung belajar siswa bukan hanya memberi arah belajar
Peran siswa
Siswa terlibat dalam pemilihan projek (kadang-kadang dari daftar yang sudah ditentukan)
Siswa mungkin memilih skenario masalah walaupun biasanya masalah disampaikan oleh guru. Siswa harus mendefinisikan apa dan bagaimana mereka belajar
Posisi dalam pembelajaran
Sesudah siswa menguasai semua materi.
Dianggap sebagai mekanisme untuk menyampaikan beberapa materi dalam satu aktivitas
Digunakan untuk memahami materi.
Didasarkan pada premis bahwa pembelajaran terutama akan terjadi pada lintas disiplin termasuk pada awal pembelajaran
Peran kelompok
Ada untuk menyelesaikan projek
Harus bekerja sama selama proses pembelajaran dan kerja tim merupakan komponen pembelajaran
Model
Materi
Tujuan
Konsep/Prinsip
Sintaks
Awal
Discovery
semua materi

Membantu siswa memperkuat konsep, mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri dan mendorong siswa berpikir sistematis
Siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengkonstruksi apa yang mereka ketahui dalam bentuk akhir
“mencari/menyelidiki yang tidak harus dengan praktikum”
Stimulasi
Identifikasi masalah
Mengajukan hipotesis
Mengumpulkan data
Pembuktian
Menarik kesimpulan
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menghadapkan siswa pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi

Merangsang rasa ingin tahu siswa dengan menyajikan dalam gambar, fakta, video, pertanyaan,
inquiry
Pencemaran dan kerusakan lingkungan
Mengembangkan kemampuan berpikir sistematis, logis, dan kritis
menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan inti dari materi pelajaran itu sendiri
Masalah yang dihadapkan pada siswa adalah masalah riil

orientasi
Merumuskan masalah
Mengajukan hipotesis
Mengumpulkan data
Menguji hipotesis
Merumuskan kesimpulan
Pembelajaran diawali dengan mengemukakan permasalahan-permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
Membantu siswa untuk mengaitkan konsep-konsep ilmu pengetahuan secara aplikatif
PjBL
Perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah

Virus, ciri dan peranannya dalam kehidupan

Bioteknologi
Mengembangkan kemampuan berpikir sistematis, logis, dan kritis  siswa untuk melalui  eksplorasi untuk menemukan masalah, solusi dan menghasilkan produk yang dilakukan dalam periode tertentu
Pembelajaran mengggunakan proyek atau kegiatan sebagai media
Penentuan pertanyaan
Menyusun rencana proyek
Menyusunn jadwal
Monitoring
Menguji hasil
Evaluasi pengalaman
proses inquiry dimulai dengan memunculkan
pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing
peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum
PBL
Perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah

Ekologi: ekosistem, aliran energi, siklus/daur biogeokimia, dan interaksi dalam ekosistem

Bioteknologi
Mendorong kemampuan siswa untuk menemukan solusi dari masalah yang ada dalam keidupan sehari-hari
Pembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk
belajardimana
peserta didik bekerja dalam tim
Orientasi peserta didik kepada masalah
Mengorganisasikan peserta didik
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru menghadirkan masalah yang ada dilingkungan sekitar kemudian meminta siswa untuk mencari solusi dari masalah tersebut


Perbedaan model dalam pendekatan saintifik berdasarkan hasil diskusi kelompok
                                         

D.    Konsep yang belum dikuasai
Bagaimana sintaks model pembelajaran yang direkomendasikan kemendiknas untuk penerapan kurikulum 2013 supaya bisa mencapai SKL dan tujuan pembelajaran?
E.     upaya memahami konsep yg belum dipahami
Mencari referensi dari internet :
Suyitno, teguh. 2013 Model Pembelajaran pada Kurikulum 2013. http://bdksemarang.kemenag.go.id/?p=page&id=272#sthash.0FWkwBWj.dpbs

Langkah pembelajaran inkuri, merupakan suatu siklus yang dimulai dari:
1.      Observasi atau pengamatan terhadap berbagai fenomena alam
2.      Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi
3.      Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban
4.      Mengumpulkan data yang terkait dengan pertanyaan yang diajukan
5.      Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data.
Langkah pembelajaran penemuan , merupakan suatu siklus yang dimulai dari:
1.      stimulasi/pemberian rangsangan terhadap masalah
2.      identifikasi masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, merumuskan dalam bentuk hipotesis
3.      pengumpulan data yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
4.      pengolahan data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, lalu ditafsirkan.
5.      Verifikasi untuk menemukan suatu konsep, teori
6.      menarik kesimpulan dengan memperhatikan hasil verifikasi
Langkah pembelajaran berbasis masalah, merupakan suatu siklus yang dimulai dari:
1.      Pemberian/ menemukan konsep dasar tentang tatacara pembelajaran yang akan dilakukan.
2.      pendefinisian masalah dengan mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi.
3.      Tahap pembelajaran mandiri dengan investigasi mencari masalah.
4.      pertukaran pengetahuan dengan berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok.
Langkah pembelajaran berbasis proyek, merupakan suatu siklus yang dimulai dari:
1. penentuan pertanyaan
2. menyusun rencana proyek
3. menyusun jadwal
4. monitoring
5. menguji hasil

6. evalusasi pengalaman
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Jurnal Belajar 5 PPB : Pendekatan saintifik Rating: 5 Reviewed By: Wawan Listyawan