Proses pembelajaran merupakan inti dari program pendidikan di
Indonesia ini. Karena memang untuk mendapatkan ilmu tak semudah mendapatkan
keberuntungan, kita harus menentukan terlebih dahulu apa saja yang akan kita
butuhkan untuk mendapatkannya. Pembelajaran yang baik itu memerlukan
perencanaan yang baik pula, karena dengan penataan perencanaan yang rapi akan
lebih mudah dalam proses ke depannya, termasuk tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran merupakan titik yang akan kita capai tanpa ada tujuan yang jelas
maka bisa diibaratkan kita berjalan tanpa arah, hanya sekedar berjalan saja.
ABCD merupakan salah satu acuan yang dapat kita gunakan untuk menyusun tujuan
pembelajaran yang baik.
Audience
audience menunjukkan kepada siapa tujuan pembelajaran tersebut
ditujukan. audience pendidikan di indonesia dalam tataran SMA itu dinamakan
siswa. Siswa merupakan subyek utama dalam proses pembelajaran ini, sedangkan
guru hanya sebagai fasilitator dalam proses tersebut. Untuk audience ini bisa
dituliskan sebagai berikut : Siswa dapat, Siswa kelas XII dll.
Behavior
Behavior menunjukan tindakan, aktivitas dan kemampuan yang harus
dicapai oleh siswa. Behavior ini menggunakan predikat yang bermakna aktif,
komunikatif dan bisa teramati. Menggunakan kata yang lebih operasional seperti :
Menjelaskan, Mengklasifikasikan, Menggambarkan, Membuat, dan menyebutkan. Sedangkan
untuk contoh kata rancu yang sulit teramati adalah mengetahui, memahami.
Sebaiknya kata kata ini tidak digunakan saja.
Condition
Condition menunjukkan obyek yang dipelajari dalam proses
pembelajaran. Misalnya : Sistem organ, Tumbuhan di sekitar sekolah, Jantung,
dan Masalah ekosistem sungai.
Degree
Unsur terakhir dari tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang
menunjukkan standar atau kriteria dari behaviour yang akan dinilai. Kriteria
ini bisa berupa kuantitatif maupun kualitatif.misalnya : Minimal 1o organ
penyusun, secara rinci, Teliti dan jelas.
Tujuan pembelajaran tidak boleh mengesampingkan tujuan pendidikan
sains yaitu produk, proses, dan sikap. Selain itu juga disesuaikan dengan hasil
proses pembelajaran yang ingin dicapai dari aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dalam mengajar guru harus mempersiapkan diri sematang mungkin untuk
mengajar, dari judul maupun topik yang akan dipelajari dalam proses
pembelajaran itu sekaligus perangkat yang akan digunakan untuk menunjang proses
di dalamnya seperti media pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran dan
skenario yang akan diaplikasikan. Model
pembelajaran yang diterapkan diterapkan di kurikulum 2013 adalah pembelajaran
yang terpusat pada siswa, seperti inkuiri, problem base learning, project base
learning yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi yang sedang dipelajari.
Model pembelajaran ini diterapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah
ditentukan, termasuk konsep yang ingin ditanamkan serta kemampuan yang ingin
dicapai.
Pada kurikulum 2013 juga terdapat buku siswa dan buku guru dimana Buku siswa menjabarkan usaha minimal yang harus
dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Dalam proses
belajar, peserta didik dipacu untuk mencari dari sumber belajar lain yang
tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Oleh karenanya peran guru sangat
penting dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan
ketersedian kegiatan pada buku tersebut. Guru diharapkan dapat memperkayanya
dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang
bersumber dari lingkungan sosial dan alam daerah masing-masing. Dengan
demikian, guru sebagai pengendali utama di dalam proses belajar mengajar di
kelas perlu mencermati terlebih dahulu terhadap buku siswa maupun buku pegangan
guru yang sudah disediakan pemerintah.
0 komentar:
Posting Komentar