Kita adalah penentu jalan hidup kita sendiri, walau terkadang orang lain juga yang mengarahkan kemana kita mau melangkah.. karena orang lain yang ada disekitar kita memang ditugaskan oleh-Nya untuk mendampingi kita dalam menapaki setiap jalan yang (mungkin) akan kita lalui.. karena kalau kita berjalan sendiri itu tak akan mungkin.. kita hanya akan berkawan dengan sepi.. dan itu rasanya akan menyedihkan sekali.. tanpa rasa dan rasa rasanya ingin mati saja..
Melihat kehidupan orang lain ibarat melihat fatamorgana..
bisa dilihat namun itu hanyalah ilusi yang mungkin tidak dapat digapai jari
jemari.. terkadang malah (seringnya) menjadi angan dan ingin.. tak terealisasi
dalam bentuk yang nyata dan bisa dinikmati.. seringkali kita merasa iri, kenapa
dia bisa melakukan ini itu yang mungkin tidak kita dapatkan.. kita menatapnya,
dan memang terlihat indah dan mudah.. namun kita tidak pernah membayangkan apa
saja proses yang mendahuluinya sehingga momen itu bisa tercipta..
Seringkali kita merasa paling merana.. tahukah kenapa
seperti itu? Karena kita terlalu intens melihat ke atas.. dalam hal ini bukan
tentang hablumminallah.. namun tentang hablumminannas.. bahwa terlihat kebun
tetangga itu lebih hijau dari rumput kita sendiri.. tidak ada yang salah
tentang hal itu.. hanya saja dia mendapatkan kemauan yang lebih tinggi dari
kita dan lebih bersemangat menyiraminya.. kita harus juga melihat kebawah bahwa
kebun kita itu baik baik saja.. karena di bawah sana banyak sekali meranggas
dan lebih kering daripada kebun kita.. hidup ini sederhana, hanya tentang
syukur dan berbagi..
Seringkali kita merasa salah langkah, dan terlihat langkah
orang lain lebih indah.. sadarlah itu bukanlah fenomena yang salah.. karena
setiap jiwa memiliki langkah yang sudah dijatah.. seringkali kita sejalan,
namun seringkali kita akan berpapasan.. seringkali kita berpisah, namun
dipertemukan kembali dalam titik akhir yang indah.. kita itu sama, satu
tujuan.. namun yang berbeda jalan yang kita lalui, kadang lurus, kadang terjal,
kadang menakjubkan, kadang membosankan.. itulah perjalanan, penuh lika liku,
ketika perjalanan itu dari awal sampai akhir sama hakekatnya itu bukanlah
perjalanan, karena perjalanan itu menyenangkan dan di dalamnya tidak ada
kebosanan..
Kebaikan itu bukan sesuatu hal yang sulit.. hanya butuh
awal, dan memulai untuk merealisasikannya.. kebaikan yang hanya dibenak saja
sudah mendapatkan pahala, apalagi dalam usaha dan hasilnya, kebaikan memang tak
harus berujung dengan karya, sebatas usaha pun sudah menghasilkan usaha.. diam bukanlah
pilihan, merenung hanyalah menghasilkan angan, melamun hanya menghasilkan ini,
namun dengan usaha maka yakinlah bahwa itu akan menghasilkan karya..
---
balkon lt. 3 GRHA, 19.08.14 - 09.01
0 komentar:
Posting Komentar