entah kenapa sampai selama ini kita masih bermain dengan kode.. padahal kalau mau kita bisa bertemu, bertegur sapa dan saling bicara.. kembali mengulang saat makan bersama.. tak perlu lama, sederhana dan singkat saja.. tak perlu repot mau kemana.. sekedar makan es krim pun tak apa.. namun masalahnya apakah aku berani dan kamu pun mau? setidaknya untuk saling tahu apa yang kita rasa..
namun yang menarik dari sebuah rasa memanglah seperti ini.. ketika kita diam namun rasa itu tetap terpatri.. namun apakah itu baik? aku juga bertanya tanya tentang hal itu.. yang biasa ku takutkan jika ada ekspektasi yang berlebihan.. dan biasanya hal itu menyakitkan.. sedikit banyak tahu dari kisah seorang teman..
aku tak ingin membuat batas antara kita.. namun hanya sedikit membatasi hati untuk tak tergelincir dalam keadaan yang tak pas untuk dilalui.. berusaha menjaga hati, mengatur angan dan ingin supaya tak meracuni.. Selalu ada romantisme tersendiri ketika membuka lembaran masa lalu, walau ada momen yang membuat kita tersipu malu..
selalu ada senyum ketika kita bertemu, hanya saja aku tak ingin kamu tahu.. senyum itu tanda bahagia.. hanya saja kamu tak tahu bahwa aku lebih sering tersenyum dalam hati, ketika kamu menyaksikan aku tersenyum itulah kelemahan ku yang tak mampu membendungnya..
Memang beda ketika rasa itu telah menjadi kata.. terkadang bisa membawa bahagia, kadang menggoreskan luka.. seringnya membuat kita tak bisa berkata kata..
***
Menanti Terlelap, 26.08.14 - 01:01
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
potongan dari kumpulan cerita fiksi yang random, bersudut pandang orang pertama, yang muncul tanpa direncana dan mengalir begitu saja.. semoga bisa menjadi sebuah kumpulan aksara yang menempel dalam himpunan kertas dan terjejer rapi di rak buku sana..
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
potongan dari kumpulan cerita fiksi yang random, bersudut pandang orang pertama, yang muncul tanpa direncana dan mengalir begitu saja.. semoga bisa menjadi sebuah kumpulan aksara yang menempel dalam himpunan kertas dan terjejer rapi di rak buku sana..
Harus melalui proses translasi dulu untuk memecahkan kodenya. Hahah..
BalasHapusbener.. tapi proses translasi ini yang merepotkan.. antara mau dan malu.. antara keyakinan dan kepedean.. bermain rasa atau logika..
BalasHapus